Acara Reuni

142 35 2
                                    

Tepat dihari yang ditentukan, Yoo Hyeji menjemput Saehee tepat jam 8 malam di depan rumah Saehee. Gadis berambut pendek sebahu itu sempat menyapa orangtua Saehee sebelum pergi. Mereka pergi setelah beberapa menit bercakap-cakap ringan. Wajah Saehee terus tertekuk selama di perjalanan. Ia sampai mengabaikan Hyeji beberapa kali karena terlalu fokus dengan isi pikirannya sendiri. Ia berharap Jeon Jungkook tidak datang dengan seribu satu alasan yang bisa ia pikirkan. Membayangkan dirinya bertemu dengan pria itu saja sudah membuatnya mual dan pusing. Tapi, ia juga tak bisa mengabaikan ajakan reuni yang baru diadakan sekali ini selama 3 tahun untuk angkatannya. Saehee memang tidak memiliki banyak teman saat SMA dulu, hanya beberapa teman dekat. Tidak ada salahnya jika ia bertemu dan menyapa teman-teman lamanya ‘kan? Dia tidak bertujuan untuk menemui Jungkook disana.

Perjalanan mereka menempuh 15 menit untuk sampai ke café tersebut. Perasaan Saehee yang tak karuan benar-benar mempengaruhi moodnya.

“Senyumlah sedikit. Kau ini,” protes Hyeji begitu sampai di depan café.

Saehee menarik sudut bibirnya, memperlihatkan senyum paling terpaksa yang ia miliki. Telinganya sudah bisa mendengar suara tawa dan obrolan teman-teman seangkatan mereka. Saehee mengeratkan mantel berwarna coklat muda miliknya dan melangkah mengekori Hyeji dari belakang. Saat ia dan Hyeji masuk, semua langsung menatap mereka. Seketika hening.

“Teman-temaaaaaan!” seru Hyeji dengan bersemangat sambil melambaikan tangannya kearah sekelompok orang yang duduk di meja paling kiri. Orang-orang itu ikut berseru dan melambaikan tangannya pada Hyeji. Hyeji dengan segera menghampiri mereka dan bertukar sapa dengan orang-orang itu. Tinggallah Saehee yang masih menjadi pusat perhatian. Beberapa orang masih menatapnya dengan tatapan bingung. Beberapa dari mereka berbisik pelan dan mencuri pandang kearah Saehee.

Saehee membungkuk sebentar, lalu mengulas senyum ramahnya.

“Saehee-ya, ayo kemari!” panggil Hyeji.
Saehee berjalan menuju meja itu dengan sedikit malu-malu. Untuk pertama kalinya ia menemui wajah-wajah lama yang menghiasi masa SMA nya dulu. Cukup canggung dan memalukan.

“Saehee? Kang Saehee?!” seru salah seorang pria disana dengan wajah syok. Mereka bertatapan satu sama lain sambil terus menggumamkan nama Saehee.

Annyeong,” kata Saehee sambil melambaikan tangannya kearah kerumunan orang yang memberikan tatapan aneh kepadanya.

“Kau … Kang Saehee yang ….” Pria itu melanjutkan perkataannya diikuti dengan pipi yang ia gembungkan dan tangan yang membentuk lingkaran besar di kedua sisi tubuhnya.

Saehee mengangguk.

“Woah!”

“Daebak!”

“Sungguh kau Saehee yang itu?”

Decak kagum dan beberapa pujian tak percaya bergiliran keluar dari bibir teman-temannya. Begitu juga dengan orang-orang yang ada di meja lainnya. Mereka terus memandangi Saehee dengan tatapan kagum dan tak percaya. Kang Saehee memang lumayan populer karena kepintarannya. Ia adalah lulusan terbaik di angkatannya dan itu adalah sebuah keberhasilan yang membuat Saehee semakin populer di kalangan angkatannya.

Pintu terbuka, tatapan kembali berpusat kearah pintu, mereka bertanya-tanya dan mulai menebak-nebak siapa yang akan muncul berikutnya dari balik pintu.

Lee Dongmin muncul dan langsung menghampiri teman-temannya di meja paling kanan di ruangan. Riuh kembali terdengar, menyambut Lee Dongmin yang menyandang predikat sebagai salah satu siswa populer di angkatan mereka. Pintu masih belum tertutup, ada seseorang yang berada di balik pintu dan menahan pintu berwarna coklat itu.

Jungkook masuk kedalam café, membuat café seketika hening namun sedetik kemudian dipenuhi dengan riuh sorakan dan tepuk tangan. Tentu saja, mereka harus melakukan selebrasi paling meriah untuk siswa paling populer nomor wahid di sekolah mereka dulu. Jungkook memamerkan senyumannya. Ia melihat ke sekelilingnya, lalu pandangannya langsung terhenti begitu matanya menangkap sosok Saehee yang masih berdiri di sana. Tatapan mereka bertemu beberapa detik. Bisa dilihat, Jungkook menatap sangat sinis kearah Saehee. Ia langsung menghampiri teman-temannya yang sudah sejak tadi memanggil namanya dan bertukar sapa dengan mereka.

Jangan Baper! Kita Cuma MANTAN |Jeon Jungkook| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang