04_ Keakraban mereka

85 11 61
                                    

Setelah chalondra berlalu dari ruangan, kini hanya tersisa nevan seorang diri. Ia sudah menduga kalau Mira tidak akan menyukai dirinya, Nevan tidak boleh sedih lantaran perkataan Mira yang begitu menusuk. Pak Suko juga telah bercerita tentang sikap Mira yang memang sarkas kepada orang asing,

yah... Nevan harus berpikir positif bahwa Mira bukannya tidak menyukainya melainkan ia masih terasa asing bagi gadis itu.

nevan pun berjalan pelan membawa raganya menuju nakas untuk mengambil minuman. Di samping itu ia melihat ke arah jendela dan menutup gorden nya.

seketika keadaan menjadi sunyi. Ia duduk di kursi menghadap jendela itu seraya meminum air putih yang ia ambil dari nakas tersebut, menikmati ketenangan di ruangan yang penuh dengan bau obat.

 Ia duduk di kursi menghadap jendela itu seraya meminum air putih yang ia ambil dari nakas tersebut, menikmati ketenangan di ruangan yang penuh dengan bau obat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber:pinterest/jendukie)

🎀


"Mira? Kamu sudah pulang sayang?" Tanya sang ibunda

"Iya bunda. Mira masuk dulu ya"

"Iya. kebetulan didalem ada tamu, kamu temui sana"

"Siapa bunda?"

Tanpa menjawab pertanyaan Mira bunda Fina langsung menarik tangan gadis itu masuk kedalam rumah dan seketika Mira syok dan berteriak histeris melihat orang yang dimaksud itu.

"M- Marion!?!?" Teriaknya sambil menunjuk lelaki dengan jaket kulit dipangkuan lelaki itu.
Tanpa menunggu lama lagi, Mira langsung pergi menghambur ke pelukan lelaki itu sambil berkaca kaca.

"Hiks... Kamu kemana saja?, kenapa gak ngabarin? Tau gak kalo aku itu cemas banget....hiks"

Melihat Mira yang begitu merindukannya membuat Marion merasa bahagia, ia pun membalas pelukan Mira dan memberikan kenyamanan pada gadis itu.
Sedangkan bunda Fina langsung memberi kode kepada Marion untuk menenangkan gadisnya, setelah itu berlalu dari kedua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu.

Rion tetap membiarkan gadis itu mengeluarkan seluruh keluh kesahnya, bercerita tentang hari hari tanpa kehadiran Marion. Lelaki itu hanya membalasnya dengan senyuman, ia belum mengeluarkan sepatah kata pun kepada Mira.

"Kau tau!? Aku bertemu lelaki aneh itu lagi... Dia sungguh merepotkan. Aku kesal dan pergi meninggalkannya di puskesmas itu!"
" Maaf... Aku janji tak akan mengulanginya lagi, kau jangan melampiaskan kemarahan mu kepadanya, itu akan menyakiti hatinya'' Marion menghela nafasnya dan melanjutkan perkataannya.
" Kau sebaiknya meminta maaf''
"Tidak! Huh! Sudahlah lupakan yang penting kau pulang. Tapi kau kabur kemana?"
"Aku.... Tidak bisa mengatakannya sekarang. Nanti saja ya" ucapnya lirih
"Hmm... Baiklah. "

Masih tetap dengan pelukan tersebut, tiba tiba terlihat siluet seseorang yang menghampiri mereka dari sisi depan ruang tamu. Sadar bahwa itu adalah sosok yang tidak asing bagi Marion membuatnya gelagapan dan tidak percaya apa yang dia lihat.
Lain dengan Mira yang sadar ada seseorang yang menghampiri, gadis itu menoleh ke belakang tanpa melepas pelukan Marion. Terlihat seorang gadis cantik dengan penampilan feminim, serta make up tebal, ditambah tubuh tinggi semampai. Membuat Mira iri dengan gadis asing itu.

Chalondra ChalyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang