Rasanya lega sekali aku sudah berbicara jujur sama Jaehyun. Walaupun jawabannya tidak enak, tapi aku bersyukur dia tidak menjauhiku, tapi malah mengantarku pulang tadi.
Btw, tadi saat Jaehyun mengantarku pulang, dia belum mandi. Jorok kan?. Tapi sudah ku suruh mandi setelah dia sampai rumah.
Besok sudah hari Senin, aku harus berangkat pagi besok. Jadi aku harus tidur sekarang agar besok tidak telat berangkat ke sekolah.
Saat aku masih membereskan kasur, handphone ku mendapat notifikasi Wa dari Jaehyun yang berisi:
Jaehyun ingin mengantarku sekolah? Ah sudahlah mendingan aku tidur sekarang. Aku mengabaikan pesan dari Jaehyun.
-----00-----
Jam menunjukkan pukul 06:15 Pagi. Aku sudah bersiap-siap dan sarapan bersama Papah dan Mamah. Selesai makan, aku menunggu Jaehyun datang, aku duduk di teras depan sambil bermain ponsel.
Setelah beberapa menit, Jaehyun sampai di rumah. Dia langsung turun dari mobil, dan katanya ingin menemui Papah sama Mamah dulu untuk berpamitan.
Setelah kita berdua berpamitan, kita langsung jalan menuju sekolahku. Aku tidak tau jarak antara sekolahku dan kampus dia, apa dia tidak terlambat jika harus mengantarku dulu? Lagian itu mau dia, aku tidak menyuruhnya untuk mengantarku ke sekolah. Bahkan tidak pernah.
*****
Sesampai di sekolah, aku turun dari mobilnya. Dia hanya stay di mobil sambil melambaikan tangannya ke arahku. Laki-laki aneh.
Lagi dan lagi, Lana tau jika aku di antar Jaehyun. Dia bertanya terus kepadaku sebenarnya siapa dia? Dia pacar lo? Ucapan itu benar-benar membuat aku malas. Aku tidak mau menceritakannya kepada siapapun.
Lana masih ngotot untuk menanyakan hal itu kepadaku, dan aku masih berusaha untuk mengalihkan pembicaraan, tapi tidak bisa. Ingin rasanya aku marah padanya. Lana adalah tipikal orang yang selalu ingin tau, alias kepo.
Dia harus tau apa yang dia lihat tadi, ngotot. Aku sudah berucap bahwa Jaehyun bukan siapa-siapa tapi dia tidak percaya. Malahan dia memuji Jaehyun kalau dia Ganteng, menyebalkan. Bukan aku bukan cemburu. Tapi aku kesal. Kenapa harus Jaehyun yang dia bilang Ganteng?.
Sampai jam pelajaran dimulai pun, Lana masih menanyakan itu secara membisik. Bangku dia berada di sebelahku. Itu membuat aku tidak konsen untuk belajar. Lana, dia buat aku marah.
"Lana, lo bisa diam nggak?" Ucapku membisik dan menatapnya tajam.
"Lo kasi tau gue dulu, dia siapa" Tanyanya lagi. Dia tidak akan berhenti menanyakan itu kalau aku belum menjawabnya. Oke fine! aku akan beri tau Lana siapa Jaehyun! Biar dia tidak bisa memuji Jaehyun ganteng lagi di depanku!.
"Oke gue kasi tau lo waktu istirahat!" jawabku.
"Yesss, gitu dong" Sahutnya cengegesan.
~~~
Bel istirahat sudah berbunyi. Aku dan Lana sekarang sedang ada di kantin. Yeah, dia menagih aku jawaban. Sungguh, dia benar-benar ngotot sekali.
"Ayo buruan kasi tau gue" tuntutnya.
"Iya, jadi dia itu Jaehyun" jawabku
"Jaehyun? oh oke namanya Jaehyun, lalu? dia siapa lo?"
"Dia--dia orang yang udah di jodohin sama gue" tegasku
"Hah?! Demi apa? serius? kok lo ngga pernah cerita sama gue? ih bener-bener lo" Sepertinya dia marah.
"Ya--ya ngapain gue harus cerita coba? Engga perlu kan?"
"Ya iya tapi kan gue sahabat lo, harusnya lo cerita sama gue dong"
"Udah, sekarang lo udah tau kan" Ucapku sambil minum jus jeruk yang aku pesan tadi.
Aku lihat, Lana seperti senyum-senyum sendiri. Aduh dia kenapa ini? jangan-jangan sahabatku ini kerasukan?.
"Heh lo kenapa senyum-senyum sendiri sih, ngeri gue" Ucapku sambil menoel pipinya.
"Lo terima perjodohan itu?" Tanyanya.
Tuhkan kenapa jadi kemana-mana pertanyaan Lana. Dia tidak tau apa privasi orang? Iya aku tau, setiap aku ada apa-apa, aku selalu cerita sama dia. Tapi kali ini, aku benar-benar tidak mau menjelaskan, sungguh.
"Enggak tau" jawabku
"kok nggak tau sih? Terima dong!" Tegasnya
"dih?" sungutku.
"Iya lo terima, gue dukung lo seribu persen kalo lo nikah sama dia"
Apa ucapan Lana itu? ngawur sekali.
"heh apasih?"
"beneran gue dukung"
Hah? aku pikir, Lana memuji Jaehyun Ganteng karena dia terpesona atau suka, tapi kenapa dia malah ngedukung aku begini? Sepertinya aku salah sangka sama Lana.
"eumm, o--oke" Ucapku ragu.
*************
Aku sudah pulang sekolah. Dan lagi, Jaehyun yang menjemputku. Dia sudah ada di depan gerbang saat aku keluar kelas. Tumben dia tidak ngaret. Aku menghampiri dia. Dan, lebih gawatnya lagi, ada Lana di sampingku. Aku takut dia berucap ngawur di depan Jaehyun. Selain kepo Lana juga main ceplos kalo ngomong.
"Jaehyun" Panggilku, dan Jaehyun menoleh ke arahku.
"Eh bentar" Ucap Lana sambil pergi menghampiri Jaehyun. Sudah, perasaanku tidak enak. Mau apa Lana?.
"Eh lo sama Karina itu cocok loh, kenapa ngga jadian?" Tanyanya pada Jaehyun sembari melirikku. Aku hanya bisa memberi dia kode agar tidak berucap sembarangan pada Jaehyun.
Jaehyun yang mendengar ucapan Lana, dia hanya smirk.
"Sudah, ayo pulang. Lan gue balik dulu bye" Ucapku sambil menarik lengan Jaehyun ke arah Mobilnya.
.
.
.
.
.
To be continuedSorry for typo😁🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE STORY | Jung Jaehyun
Подростковая литератураGimana perasaan kalian kalau dijodohin sama orang yang sama sekali belum kita kenal? Awalnya menolak tapi pada akhirnya kita menerima karena mulai tumbuh rasa. . . . Apakah harus sesusah ini mencintai orang yang sama sekali tidak menyukai kita? HAP...