8💎

2K 318 6
                                    

Taehyun terlihat terburu-buru, ia harus pergi dengan cepat ke perpustakaan. Hueningkai malah meninggalkan nya.

Karena terburu-buru sembari membawa buku yang banyak. Ia tidak bisa fokus melihat ke depan.

Brukk

Pemuda Kang tersebut tak sengaja menyenggol bahu seseorang, buku yang ia pegang dan buku orang tersebut berjatuhan.

"Ahh maafkan aku." Ujar nya sembari memunguti buku-buku miliknya.

"Tak apa."

Taehyun langsung mendongak, tak asing. Pantas saja, ternyata Kim Sunoo, salah satu Pangeran kerajaan tanah.

Keduanya langsung bangun secara berbarengan.

"Aku benar-benar minta maaf." Ujar Taehyun lagi.

Sunoo menunjukkan eye smile nya. "Tidak papa." Ujar nya dengan lembut.

"Kalau begitu aku permisi." Pamit Taehyun diangguki yang lebih muda.

Pemuda bersurai silver tersebut langsung melanjutkan perjalanan nya menuju perpustakaan, menyusul Hueningkai.

Sampai nya di perpustakaan, ia masih harus mencari dimana Hueningkai duduk.

Kaki nya melangkah ke pojok perpustakaan, tempat yang biasanya ia dan saudara nya pakai.

"Kau lama sekali." Ujar Hueningkai dengan nada sinis.

Taehyun langsung duduk diseberang saudara tirinya itu. "Tadi ada masalah kecil."

"Masalah apa?"

"Aku tidak sengaja menyenggol salah satu Pangeran kerajaan Édafos, buku yang ku bawa dan bukunya jadi jatuh." Jelas Taehyun dengan malas.

Ia mencari buku-buku yang akan digunakan untuk mengerjakan tugas yang amat sangat sulit. "Ini bukan milikku." Gumam nya.

Hueningkai yang sibuk bersenandung kecil sembari mengerjakan tugas, tidak mendengar perkataan Taehyun.

Pemuda Kang itu langsung membuka buku yang bukan miliknya, dirinya tersenyum tanpa sadar.

Brakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk

"Beomgyu-ah!!" Teriak Jeongin khawatir. Ia langsung mengunci pintu kamar mandi.

Tadi Beomgyu tiba-tiba mengeluh sakit, jadi ia mengantar sahabatnya itu ke ruang kesehatan. Tapi Beomgyu tiba-tiba berlari ke kamar mandi.

"Gy- gyu??" Jeongin tambah khawatir saat melihat sahabatnya memuntah kan banyak darah.

Beomgyu ingin berhenti, tapi tidak bisa. Darah terus keluar dari mulut nya, bahkan air mata nya sudah keluar.

Sahabatnya tersebut bingung, ia tidak menghadapi Beomgyu yang seperti ini.

Beomgyu meremat kuat sisi wastafel. Ia langsung menghidupkan keran untuk membuang darah di wastafel, membersihkan mulut nya dan mencuci muka.

Ia mendongak, beberapa helai rambut nya berubah warna menjadi putih. Matanya memejam, rambut nya kembali menjadi hitam.

Jeongin langsung membantu Beomgyu berdiri. "Gyu..."

"Apa tugas ku sebentar lagi selesai? Setengah rambut ku sudah berubah warna, Jeongin-ah."

"Yyak pabo! Jangan berpikir seperti itu. Siapa yang menemani ku nanti." Ujar Jeongin dengan nada kesal.

"Mereka menyembunyikan nya dari ku, padahal aku lebih dulu tau sebelum mereka."

Jeongin menghela nafas lelah. "Aku sudah bilang untuk tidak melakukan itu."

"Sudah lah, lebih baik kita ke ruang kesehatan."

Beomgyu menggeleng. "Kita ke kelas saja."

"Tapi kau—"

"Ayolah Ayenie."

Jeongin berdecak kesal saat Beomgyu memanggil dengan nama kecil nya. Ia masih membantu sahabatnya itu untuk berdiri.

"Baiklah." Ujar nya pasrah.

"Sayang Ayen banyak-banyak."

"Hmm."

"Kau tidak membalas?"

"Ayen juga sayang Gyu."

Keduanya tertawa, merasa jijik sendiri. Selain dekat dengan Taehyun, Beomgyu juga dekat dengan Jeongin, teman seumuran nya.

Jeongin berhenti tertawa, sorot matanya terlihat sedih. "Andai saja aku bisa melarang mu, Gyu-ya."

"Aku malah merasa senang."

Pemuda Choi mendapat sinisan dari sahabatnya. Senang? Yang benar saja.




To be continued....

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Crystal || TXT & ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang