Pulang dari rumah sakit setelah melakukan check-up, Renjun langsung dipinta kembali ke kamarnya untuk beristirahat oleh sang ayah. Kini, anak itu telah merebahkan diri di kasur sembari memejamkan mata. Tubuhnya terasa lemas dan aroma obat-obatan masih melekat ditubuhnya. Ia hampir benar-benar terlelap kalau saja suara notifikasi dari ponsel itu berbunyi.
Ting!
Dengan terpaksa, ia bangkit. Sempat oleng ke dinding kalau saja Renjun tidak bertumpu pada pinggiran kasur. Kepalanya sedikit pusing. Setelah merasa baikan, Renjun beralih pada ponselnya. Mengecek siapa yang baru saja mengirimkan pesan padanya.
Selesai melakukan check-up untuk hari ini, Renjun kembali ke kamarnya lagi. Ia merebahkan diri di kasur dan memejamkan matanya sejenak.
Shotaro
|Ren
|Ini aku, ShotaroAku tahu|
Ada apa?|
Ah, aku ingat|
Kudengar kau sedang
ada di Jepang?||Benar
|Aku akan pulang lusa nanti
|Dan masuk kampus sehari setelah ituAh, baiklah|
Omong-omong, ada apa?||Tidak ada sih
|Aku hanya ingin bertanya
|Apa akhir-akhir ini kau sering kambuh?Hm, tadi pagi itu baru terjadi|
Hari ini aku pergi check-up|
Bersama Papa juga Yangyang||Hasilnya? Bagaimana?
Buruk|
|Sudah kuduga
|Apa Yangyang menemani
mu dengan baik?Hei, kau kira aku anak kecil|
|Ya, siapa yang tahu
|Menurut ku kau agak cerobohYa, dia menemani ku dengan baik|
|Baguslah
Sebaiknya kau cepat kembali|
Aku sedikit frustasi berurusan dengannya terus||Haha, baiklah
|Temui aku lusa nanti di bandara pukul lima sore
|Dengan Yangyang jugaBaiklah|
Read
Renjun tersenyum kecil. Ia lantas mematikan benda pipih itu dan kembali meletakkan nya diatas meja nakas. Mata rubahnya kemudian menelisik seisi kamar, hingga terhenti pada salah satu figura yang sengaja ia letakkan diatas meja belajarnya.
Raut wajah Renjun berubah, tapi tubuhnya tetap bergerak bangkit dari kasur dan mendekat ke arah dimana figura itu diletakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Brother✓
Fanfiction-revisi end- "Thank you all, goodbye my brother." --Lee Renjun ©zalphaco, 2021