Chapter 1 : When the fallen one meet the Stranger

118 4 3
                                    


Apa tujuan hidup didunia ini?

Harta.

Tahta.


Tapi dia sudah memilikinya sejak terlahir didunia, jadi hal diatas tidak menjadi hitungan.

Lalu?

Wanita?

Cinta?

Atau

Seksualitas?


Parasnya bahkan lebih indah dari pahatan dewa, akan banyak yang mendamba, meyembah bahkan mengais kakinya meski hanya sekedar sex singkat.

Kalau begitu apa lagi yang dia butuhkan?

Kebahagiaan?


Dengan kesempurnaan yang melekat pada dirinya, apa dia masih mengharap kebahagiaan? Bahkan itu sudah ada dalam tiap jengkal nadinya.






Benarkah?

.

.

.......
KTH x JJK
After Effect
@Auriliana
.......

.

.



18.30
14 Maret, 201x
Jung-gu, Seol

Lalu lalang kendaraan selalu nampak padat memenuhi jantung kota, ramai lancar mengisi jalan-jalan besar. Menjadi bagian dalam hingar-bingar kehidupan metropolitan.

Layar plasma suatu gedung di sisi jalan memberitakan kabar terhangat saat ini, dengan perwara wanita yang cakap berbicara hingga kalian tidak akan tau kapan ia akan berhenti.

Sisa-sisa musim dingin masih setia menemani hingga awal April nanti, kuncup-kuncup daun yang masih basah dengan sabar berharap angin musim semi segera berhembus.

Udara nampak sedikit berat, para pejalan kaki merapatkan lapisan pakaian agar terhindar dari hawa dingin, melewati jalan-jalan basah karena gerimis sore tadi.

Tak heran bila masih banyak yang menggenggam payung mereka disalah satu tangan, sejalan dengan deretan mobil yang menghentikan lajunya, para pejalan kaki bergegas menyebrang trotoar saat lampu penyeberangan menyala hijau terang.

Dari lantai teratas gedung yang temboknya keseluruhan terbuat dari kaca tebal, Jungkook terpaku menatap embun tebal yang melapisi permukaan luar.

.
.......
.

19.30
Jung-gu, Seol.
Privat room - La Yeon Resto

Restoran di hotel yang merupakan beberapa dari yang terbaik di bidangnya. Dengan koki-koki peraih 3 bintang Michelin yang berada di Shilla Seol Hotel.

Interior yang klasik dan mewah.

Kesan glamour yang elegan.

Memeberi sekat kuat antara kekuasaan dan keangkuhan yang diagungkan.

Kursi dan meja tertata bagai simfoni pemusik tersohor, dibaluti taplak meja putih bersih yang seragam sepanjang mata memandang,  seolah setitik debu adalah dosa.

Para kalangan kelas atas dengan pakaian terbaik mereka, tengah bergelut dengan segudang tata krama dan menunjukan diri sebaik mungkin.

Para pelayan sibuk berlenggak lenggok, menuntaskan pekerjaan dengan profesionalitas dengan sedikit kesan sensual demi mengalirnya pundi-pundi uang di akhir bulan. Atau mungkin tiap malamnya, jika kau cukup menarik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang