Namaku Anne Patricia Edward Pattrick. Ya, Edward Pattrick adalah nama Ayahku. Ia seorang tentara angkatan udara dan jarang sekali berada di rumah demi tugas negara. Aku tinggal bersama Ibu yang notabene adalah seorang dokter yang tak kalah sibuknya. Usiaku saat ini 19 tahun dan memiliki seorang maid yang sudah merawatku sejak kecil, ia memiliki anak se-usiaku, Robert Downey.
"Anne, kau tertarik untuk melakukan hal baru? Seperti berusaha untuk menghilangkan phobia-mu itu?"
"Oh, tidak akan pernah, Rob" elakku.
"Ayolah, aku akan bantu"Robert sangat suka melakukan hal-hal ekstrim di luar nalarku. Ia pernah mengajakku ke gedung 50 lantai dan ber-selfie di atas pagar pembatas atap gedung tersebut. Aku hanya menatapnya heran juga kesal.
"Ayolah, Anne. Kau tidak seru sama sekali"
"Benar, aku memang membosankan. Sekalian saja kau loncat dari sana" aku meninggalkannya dengan perasaan marah. Aku juga merasa bodoh karena mau saja diajak pemuda random seperti dia."Anne! Tunggu!"
Aku memiliki satu pobia yang aku dapatkan ketika berusia 6 tahun. Waktu itu Ibu membawaku jalan-jalan ke taman dekat rumah karena janjian ketemu dengan sahabatnya disana. Tapi kemudian aku diabaikan. Bukan tanpa sebab, karena ia begitu asyiknya mengobrol dengan sahabatnya itu. Karena bosan, aku pergi bermain dan menemukan satu anak yang tengah memegang balon. Aku tertarik dan berniat mendekati anak itu. Saat hampir dekat, seseorang menarik pinggangku cukup keras dan membawaku ke pangkuannya. Mulutku di bekap sehingga aku jadi tak bisa bernapas dan seketika itu juga pandangan ku menjadi gelap.
"Ayo, cepat katakan nominalnya!! Kita butuh lebih dari itu, brengsek!"
Sayup-sayup aku mendengar suara. Perlahan aku buka mataku. Tanganku sudah terikat dan kini aku sudah berada di satu ruangan... Aku tak bisa mendefinisikan bagaimana ruangan itu karena sangat gelap, sesak dan bau.
"Aku ingin bermain-main dulu"
Aku mendengar ada dua suara yang berbeda dari ruang sebelah. Salah satu dari mereka terdengar membuka pintu. Aku menggeser tubuhku menjauh saat melihat se-cercah cahaya masuk ke dalam ruangan.
Pria itu kemudian jongkok di depanku dan membuang sisa rokoknya ke-samping. Aku menahan napas karena takut.
"Adik kecil, kami benar-benar bermain dengan maut karena telah menculikmu dan meminta uang tebusan. Tapi untung saja tuan Edward Pattrick sedang tidak berada di rumah, aku berharap semua ini cepat berlalu agar kau pun bisa kembali ke pangkuan ibumu dengan selamat"
Pria itu mengusap pipi-ku. Aku rasa ingin menangis saja saat itu. Tapi tak mampu. Tiba-tiba tangannya mengusap rambutku perlahan turun ke hidungku dan.....
"Brengsek! Apa yang kau lakukan pada anak itu!!! Kita hanya menculiknya. Bukan bertindak asusila!" pria satunya menyeret tubuh temannya tersebut keluar. Dan saat pintu kembali ditutup. Semua kembali gelap. Sesak. Napasku terasa lebih sesak dari sebelumnya karena ketakutan. Aku ingin keluar!!!! Aku benci laki-laki itu!!!
Aku perlahan membuka mataku dan melihat Dokter Smith tersenyum. Aku mengusap air mataku dan perlahan duduk. Dadaku terasa sangat sakit.
"Hari ini cukup sampai disini dulu. Sepertinya kau masih belum bisa melanjutkannya. Padahal ini sudah hampir tiga bulan sejak kau memutuskan untuk mulai terapi"
"Maaf, aku juga tidak tahu kenapa gelap membuatku sangat ketakutan dan aku tidak bisa menahannya"
"Anne, trauma yang kau alami cukup berat, tapi kita tetap harus berusaha agar kau segera sembuh"Dokter Carl Smith adalah rekan kerja ibuku, mereka ber-tugas di rumah sakit yang sama. Dokter Smith merupakan seorang psikiater handal yang lumayan terkenal. Bahkan ada beberapa selebritis yang berobat padanya. Ia masih cukup muda, usianya baru 28 tahun dan sangat tampan. Bisa dikatakan ia termasuk tipe-ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyctophobia
Mystery / ThrillerAnne memiliki phobia terhadap gelap yang disebabkan oleh trauma masa kecil. Ia bahkan sudah mendatangi psikiater dan menjalankan pengobatan melalui hipnoterapi. Tapi itu belum berhasil..