BAB 26

315 42 9
                                    

****

Seminggu telah berlalu namun tak ada tanda-tanda sakila akan bangun membuat glace terpuruk dan sering menyendiri tak ingin diganggu dan terkadang glace sering menyalurkan rasa emosi nya kepada orang lain.

Dan sekarang glace sedang berada di ruangan sakila,hanya dirinya dan sakila karena semua sahabat dan keluarganya berada diluar.

Glace menggenggam tangan mungil itu,seketika air matanya luruh dadanya sakit melihat kondisi gadisnya yang tak kunjung sadar.

"Kamu gak mau buka mata kamu?mimpinya indah banget ya?sampe-sampe kamu gak mau ketemu aku"lirih glace

"Buka matanya dong aku kangen tau"

Glace menunduk"maaf,aku gak bisa jagain kamu,maaf sayang maafin aku"ucap glace

Tak sadar setetes air mata berasal dari mata sakila jatuh mengenai tangan kananya yang berada di dekat wajah gadis itu.

Glace menoleh dan menatap tangannya yang basah dia menatap sakila yang seperti tersenyum kearahnya.

Jari-jari gadis itu bergerak membuat glace terkejut sekaligus bahagia,dia memanggil dokter kemudian membiarkan dokter memeriksa keadaan kekasihnya itu.

"Sakila bun"ucap glace sambil memeluk bunda nya

Devi tersenyum semenjak sakila koma glace tak pernah berbicara kepada siapapun termasuk dirinya dan dia tau bahwa gadis itu sangat berharga dan berperan penting dalam kehidupan anaknya.

"Dengan keluarga pasien"

Semua orang menoleh dan menatap dokter yang tersenyum kearah mereka,semuanya mendekati dokter itu dan mengangguk.

"Kenapa dok?bagaimana keadaan anak saya?tanya rania

Dokter itu tersenyum"alhamdulillah nona sakila telah sadar dari komanya namun saya harap jangan dulu mengajak nya banyak bicara"ucap dokter yang di angguki mereka

"Kalau begitu saya permisi karena masih ada pasien yang harus saya kunjungi"

"Terima kasih dok"ucap alpian yang di angguki dokter itu

"Kamu duluan aja"ucap rania kepada glace

Glace mengangguk dia menekan knop pintu  kemudian memutar nya cowok itu masuk,dia melihat sakilanya yang sedang memejamkan matanya.

"Aku seneng kamu udah sadar tapi ko malah merem lagi,gak mau ketemu aku kah?"tanya glace yang tak mendapat respon dari gadis itu

Glace mencebikan bibirnya dengan mata yang berkaca kaca,lelaki itu duduk dan menelusupkan wajahnya di antara kedua tangannya.

Usapan di kepala nya membuatnya mendongak dan menadapat seorang gadis sedang menatapnya dan tersenyum simpul.

"Kenapa nangis?"tanya sakila

Bukanya menjawab glace malah memeluk sakila dan meletakan kepalanya diceruk leher gadis itu.

"Sayang"gumam sakila membuat glace menggeleng tak ingin melepaskan pelukan itu

"Bantu aku duduk dulu"

𝙲𝙾𝚆𝙾𝙺 𝙳𝙸𝙽𝙶𝙸𝙽- [ʀᴇᴠɪsɪ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang