KELAS BARU

171 177 31
                                    

Suasana pagi di kelas kami yang baru, dengan aku yang duduk di depan bersama Debby.

Kondisi dimana semua sudah jauh lebih baik. 

Kami satu kelas benar-benar menjadi satu tim untuk menyambut hari kemedekaan RI. 

Kami bersaing dengan kelas lainnya untuk menjadi kelas terbaik. 

Pelajaran yang hari ini diawali oleh wali kelas kami pun dimulai.

"Selamat pagi anak-anak" 

kalimat itu menyambut pagiku yang cerah berjalan dengan anggun dengan senyum lebar, mengenakan baju dinasnya yg berbalut jilbab yang dikenakannya. 

Begitulah Ibu Dina menyapa kami. 

Guru favourite ku setelah Miss Fey alias Fera karlina.

"Pagi bu..."                saut kami bersamaan memenuhi ruang kelas ini.

"yaah bu....."            sorak kami bersamaan seketika menyusul karena mengungkapkan ekspresi

 tidak setuju dan keberatan akan pernyataan Bu Dina sebelumnya.

Rupanya Bu Dina menjelaskan bahwa akan ada pertukaran posisi duduk yang akan dilaksanakan. 

Hal ini sudah menjadi keputusan rapat bersama antar guru karena menghindari keributan di dalam kelas saat ada guru yang tidak masuk. 

Jadi, sekolah memutuskan untuk memindahkan posisi duduk yang awalnya kami bebas memilih teman sebangku 

menjadi berubah karena Bu Dina membuat system menyilang yaitu perempuan dengan laki-laki. 

Sejujurnya, aku tidak begitu yakin apakah ini juga berlaku untuk  kelas lainnya atau hanya kelas kami saja. 

Dan ternyata benar, tidak semua kelas mendapat aturan posisi duduk serupa. 

Hal ini hanya berlaku pada kelas yang dekat dengan ruang guru dan ruang kepsek saja. 

Beberapa kali aku melewati kelas 10 lain saat permisi ke toilet.

ku dapati murid kelas lain yang ruangan mereka jauh dari kantor masih bisa duduk dengan teman sebangku sesama perempuan atau sesama laki-laki. 

Memang tidak adil, tapi mungkin saja para guru memiliki alasan sendiri agar mereka tidak terganggu keributan yang kami buat. 

Juga lebih menghargai tamu jika sedang berkunjung ke Ruang Guru atau Ruang KepSek. 

"yah deb, kita gak bisa duduk bareng deh"      ungkapku kecewa

"iya gak enak banget. baru berapa hari duduk sama kamu fan"       jawab Debby sedikit kesal

Sekolah kami memiliki halaman yang luas. 

Satu bangunan untuk kelas 10, bangunan lain untuk kelas 11 IPA dan IPS, 

dan bangunan lainnya untuk kelas 12 IPA dan IPS. 

Sekolah kami juga memiliki Mushollah yang cukup besar, dan ruangan-ruangan pendukung lainnya. 

Keadaan kelas ku yang dahulu, kini menjadi aula sekolah yang luas.

Selama beberapa hari system para guru lumayan berhasil. 

Keadaan kelas sepi jika tidak ada guru karena masing-masing teman ngobrol mereka kini telah berganti. 

Aku dan Debby pun hanya merasakan duduk sebangku bersama sebentar. 

Walaupun, sebenarnya bangku kami terpisah dan hanya berbagi meja. 

My Bully CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang