Kembar Rusuh

17 10 2
                                    

🌑🌑


Seperti pagi-pagi sebelumnya, rumah besar bertingkat dua itu akan rusuh dan berisik di pagi hari. Ramai dengan teriakan yang menganggu telinga jika sudah masuk kedalam rumah tersebut.

"MAMA SEPATU ADEK DIBUANG SAMA ABANG MA,"

"GAK ADA MA, ADEK YANG UDAH BUANG SEPATU ABANG."

"BOHONG MA, ABANG YANG BUANG SEPATU ADEK"

"JANGAN BERBOHONG YA ANDA! NGAKU GAK, LO KAN YANG BUANG SEPATU GUE!"

"JANGAN FITNAH YA ANDA! UDAH LEMPAR TANGAN SEMBUNYI BATU YA ANDA,"

Teriakan terus bersahut-sahutan, membuat Kineta sang mama yang sedang memasak di dapur emosi di pagi hari yang cerah ini.

"KALIAN BERDUA YANG BAKAL MAMA BUANG KALAU MASIH TERIAK-TERIAK, CEPETAN TURUN DAN SARAPAN! HERAN DEH PAGI-PAGI DAH RUSUH AJA KEK PASAR IKAN." Kineta berteriak kencang membuat kedua anaknya seketika diam tidak ada suara sahutan teriakan lagi. Kineta mendengus, melepas celemek merahnya lalu meraih mangkuk besar berisi nasi goreng menu sarapan keluarganya pagi ini.

Melvin sang kepala keluarga yang sudah anteng duduk di meja makan dengan koran paginya hanya menggeleng pelan, ia sudah sangat biasa dengan suasana rumah yang ramai akan teriakan kedua anaknya dan juga istrinya yang semakin membuat paginya semakin cerah. Kineta meletakkan mangkuk besar itu di meja makan dengan pelan lalu bertolak pinggang melihat suaminya yang masih tenang dengan koran paginya, matanya mendelik sebal ia meraih centong nasi dan mulai menyendok nasi goreng dari piring satu ke piring lainnya.

"teruss...teruss...baca terus tuh koran! sarapan kamu pagi ini koran goreng, sini korannya mau aku goreng buat sarapan kamu." Kineta mendelik ingin sekali drinya melempar centong nasi yang dipegangnya ini kewajah tampan milik suaminya.

Tangannya bergerak ingin meraih koran dari tangan Melvin, tapi dengan cepat ayah dua anak itu melipat korannya dengan gelisah. Melvin tersenyum paksa setelah melipat korannya asal dan membuangnya kebawah meja.

Kineta semakin mendelik,"apa...!! jangan senyam-senyum gitu, panggil anak kamu sana! udah jam 6 lewat."

"iya-iya," Melvin dengan cepat menyahut lalu berlari kecil menuju kamar kedua anaknya dilantai dua, lebih baik bergerak cepat sebelum istrinya semakin kesal dengan dirinya dan mengamuk, tentu dirinya juga yang akan repot kalau itu terjadi.

Sesampainya didepan kamar anak-anaknya, Melvin menggeleng melihat kaos kaki dan juga sepatu yang berserakan didepan pintu kamar anak-anaknya. Pasti kedua anaknya tadi berdebat didepan pintu kamar masing-masing dan saling melempar sepatu dan kaos kaki.

Tok...tok...tok..!!

"Bang, papa masuk ya." Melvin mengernyit bingung karena tidak ada sahutan dari dalam kamar, juga kenapa sepi begini? Kamar kedua anaknya memang berhadapan. Dan juga Melvin tau sifat kedua anaknya yang tidak bisa diam bahkan tidur pun berisik, makanya sekarang ia bingung kenapa sunyi sekali?

BRAKK..!

"Anj- Astaghfirullah. Abang, adek. Udah ya bercandanya papa kaget loh ini!" Melvin reflek ingin mengumpat tapi untung langsung sadar jadi langsung ngucap.

"VIN, KAMU NGAPAIN SIH? DISURUH PANGGIL ANAK-ANAK JUGA DAN KENAPA ADA BUNYI BARANG JATOH GITU? KAMU NGAMUK GARA-GARA AKU SURUH PANGGIL ANAK-ANAK ATAU KAMU MARAH SOAL KORAN? SINI KAMU,KITA SELESAIKAN DENGAN KEPALA DINGIN!" Kineta berteriak dari lantai bawah, yang sepertinya sudah sangat kesal. Dan yeah Melvin ingin sekali membenturkan kepalanya Kedinding saat ini agar dirinya pingsan dan lepas dari amukan istrinya, salah-salah dirinya juga bisa tamat pagi ini ditangan istrinya sendiri. Ia yakin bunyi keras tadi berasal dari gudang dan yang paling membuatnya yakin itu sudah pasti perbuatan anak-anaknya.

HikaRyuu'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang