"Pria brengsek di dunia ini memang bukan hanya satu."
"Termasuk kau!" cassandra mendengkus, wajahnya benar-benar marah.
Pria itu menunjuk dirinya sendiri, "Kau tengah mengataiku?" kedua manik miliknya semakin fokus menuju satu objek, "Dari sisi mana pria di hadapanmu ini nampak brengsek?" Kevin merapikan pakaian yang ia kenakan dan mengsugar suraimiliknya dan sialnya, justru ada beberapa helai rambutnya diterpai angin dengan sangat lembut, jangan lupa bagaimana sinar matahari tiba-tiba tengah bersembunyi di balik tubuh pria bertubuh kekar itu semakin membuat Cassandra tertegun dan menelan ludahnya dengan sangat kasar, ia benci dengan situasi saat ini di mana otaknya berpikir hal lain yang berbau tidak senonoh.
Kevin memejamkan kedua manik miliknya, pria itu nampak semakin asyik menikmati terpaan angin laut yang begitu lembut "Bisa jelaskan nona? dari sisi mana jika pria ini nampak brengsek?"
Byurrrrrrr!!!
Seketika Kevin membelalakkan kedua manik miliknya, ia tak percaya dalam sejarah hidupnya baru kali ini ada seorang wanita yang begitu tidak waras justru menyiramnya dengan segelas jus.
"Apa yang kau lakukan?" Kevin segera mengelap setiap helai rambut beserta bagian kemejanya yang tengah basah dan menampilkan pemandangan yang semakin seksi.
menyebalkan! kenapa semakin seksi!
Cassandra tentu berguman, mana berani ia mengungkapkan suara hati kecilnya yang jelas-,jelas tengah berkhianat akan sosok pacarnya. Cassandra segera berlari acuh tak menghiraukan omelan kasar dari pria yang ia siram dengan sengaja.
"Dasar wanita tidak waras! aku harus mendapatkanya!"
"Bos, apakah anda yakin dengan ucapan anda?" Dengan segera seorang pria berkacamata menyodorkan sapu tangan dengan ukuran cukup lebar, "Apa kau akan berkencan dengan wanita berkacamata tadi?"
"Sejak kapan kau menjadi penguping?" Kevin tetap dengan nada dingin, ia tengah sibuk membersihkan sisa-sisa minuman di bagian kemeja miliknya.
"Bos, saya yakin jika anda tengah bercanda.Bukankah seleramu seperti ...." Pria berkacama itu tengah memeragakan sebuah lekukan tubuh sempurna dengan lekukan-lekukan indah nan bergairah.
"Felix! apakah itu urusan anda?" Kevin mengetatkan rahang kokohnya, ia menarik perlahan dasi berwarna navy dan membuat pria bernama Felix itu mendekatkan wajahnya.
"Aku mau semua informasi tentang wanita berkacamata tadi, tanpa terkecuali."
"Bos, kau takkan melakukan hak yang keliru. Dari segi fisik jelas-jelas nona Valerie jauh lebih ideal, dan maaf begitu sangat menggairahkan. Sedangkan wanita tadi begitu sangat polos dan berkacamata nampak kuno ... saya yakin jika wanita itu tak mampu memuaskan hasratmu bo ... sss," ucap Felix yang seketika terhenti melihat mimik wajah Kevin yang merah padam, alarm dari tubuh Felix mulai berbunyi pertanda bahaya karena si mulut sialannya ini dengan tanpa izin justru keceplosan, Felix berharap tidak ada mata-mata yang melihat dan telinga yang terpasang untuk menyebarkan gosip.
"Hati-hati jika berbicara tuan Felix yang terhormat, apakah anda lupa jika anda memakai kacamata? jangan sampai kedua bibirmu kelak tertutup rapat selamanya!"
Felix segera berlari dengan cepat, jika tidak segera kabur habislah riwayatnya.
Kevin mulai melangkah perlahan, ia masih sibuk mengibas-ngibaskan jemari tangannya di bagian dahi, adegan tadi benar-benar menjatuhkan harga dirinya tentu saja hal itu membuay Kevin tak jera, ia semakin penasaran untuk membuat si wanita berkacamata itu bertekuk lutut dan pasrah di bawah kuhkungan nya.
Ia benar-benar berniat karena Kevin merasa trapped disaat kesan pertemuan perrama mereka.
"Sayang? kau kenapa?" suara manja nan seksi itu tiba-tiba mendera daun telinga Kevin, ia menoleh perlahan dan sudah bisa di tebak jika si pacar paksaan itu mulai berlari kecil berniat memeluk tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED BY YOU
RomanceGadis polos bernama Cassandra atau kerap di panggil Caca itu melakukan sebuah perjalanan romantis di atas kapal pesiar bersama sang kekasih untuk berlibur romantis, Cassandra begitu mencintai sang kekasih. Namun, sebuah insiden menimpa Cassandra ket...