JinMina Family

403 48 7
                                    

🐹Happy Reading🐹

Hari sabtu adalah hari yang sangat dinanti-nanti semua orang, hari yang cocok untuk bermalas-malasan. Tapi tidak berlaku dikeluarga kalem nan adem ini. Pukul 07.00 pagi mereka sudah siap untuk membersihkan rumah.

Mina selaku ibu rumah tangga membersihkan bagian dapur, ruang makan dan kamar mandi. Sedangkan Putri membersihkan kamarnya dan ruang keluarga. Sisanya dibersihkan oleh mas ganteng yang mempesona, siapa lagi kalau bukan bapak Arya. 

Agar tak merasakan bosan dan sunyi, Seokjin berinisiatif memutar musik dengan speaker yang volumenya lumayan tinggi. Mina menggeleng pasrah dengan kelakuan suaminya. Terserah, yang penting dia bahagia.

"PAPAAAAA". Putri melempar handuk kecil ke punggung Seokjin yang masih asik dengan lagunya.

Seokjin menoleh saat dirasa punggungnya menyentuh sesuatu. Dia menaikkan alisnya tanda bertanya "Apa?".

Dia berjalan menuju speaker untuk mematikan musik saat Putri ingin berbicara.

"Pa, nanti malem kita jalan jalan yuk. Sekalian malem minggu". Pinta Putri dengan senyum manis. Seokjin diam sebentar sebelum mengangguk setuju. Ya, tak salah jika malem minggu keluar.

"Bilang Mama juga yaa, nanti malem kita dinner bertiga". Putri memberikan jempol dan berlari kearah dapur.

Kembali lagi, Seokjin memutar musik dengan volume yang ditambahkan.

Saking asiknya berjoget, dia tak menyadari kalau dibelakangnya ada jendela kaca. Saat ingin membalikkan badan —

DUGH

"ASTAGHFIRULLAHALAZIM, INI SIAPA SIH YANG NAROK JENDELA DISINI. NGALANGIN JALAN AJA. JADI RUSAK KAN MUKA GANTENG GUE".  Seokjin menendang jendela dengan kakinya tapi salah sasaran, dia malah menendang ujung kayu disamping jendela tersebut.

Nasib. Sudah jatuh tertimpa tangga. Kalimat tersebut cocok untuk keadaan Seokjin kini. Tadi kejedot sekarang kakinya mengenai ujung kayu, untung tak begitu lancip.

Mina yang kebetulan ingin mengantarkan minuman ke Seokjin buru-buru lari kedepan. Diliatnya sang suami menggosokkan jidatnya dan ngedumel tak jelas.

"Kenapa sih?". Sebelum sampai ke tujuannya, Mina mematikan musik yang sedari tadi membuat kupingnya berdengung.

"Kenapa?". Tanya Mina sekali lagi.

"Ini jendela siapa sih yang narok sini? Ngalangin jalan aja". Mina tercengang dengan yang Seokjin katakan. Kan dulu pas pindah kesini jendela itu sudah ada.

"Ya aku gak tau, kan dulu kamu yang beli rumah ini?".

"Benjol gak? Sakit ini". Rengek Seokjin dengan memanyunkan bibirnya.

Lucu banget sih, batin Mina.

Mina terkekeh dan mengikuti Seokjin duduk disofa ruang tamu.

"Sini coba aku cek". Tangan Mina terulur memegang dahi sang Suami.

Dilihatnya ada sedikit benjolan.

"Ada ini, cuman dikit doang kok". Mina mengelus dahi Seokjin dengan hati-hati.

"Coba cium, pasti langsung kempes nih benjol". Seokjin menatap Mina dengan senyum menggoda beserta tatapan cintanya. Semburat merah muda muncul dipipi Mina.

"Apaan sih, diemin aja nanti juga sembuh". Tanpa sengaja Mina menggeplak dahi Seokjin tepat di benjolan tadi.

"ARGHH, SAKIIITT". Seokjin menggeram kesakitan. Mina terkejut dengan teriakannya, dia belum sadar apa yang baru saja dia lakukan.

Suami takut Istri {Bangtwice} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang