Bodyguard Jeon - 5

3K 189 16
                                    

Hai, di bab ini akan ada spicy and melankolis, tapi tergantung yang baca juga sih..

So, nikmati saja..semoga suka:)

Ditunggu Vote and Komen..Follownya Jugak :(

##

Masih di hari yang sama. Sore hari ini Jimin sudah tampil rapi dan tak lupa memoleskan lipbalm ke bibirnya. Memandang pantulan wajahnya di cermin dan tersenyum. Dia tahu, dia sudah berubah menarik. Bukan Park Jimin yang dulu. Sehingga, harusnya pantas bahagia bukan?

Suasana hatinya memang buruk setelah Namjoon kembali ke Jepang. Tapi entah kenapa jadi bahagia setelah percakapannya dengan bibi Hang tadi siang.

Ingat kan, saat maid senior itu mengatakan jika Jungkook terus menanyakan kondisinya?

Perhatian kecil yang bahkan dia belum tahu benar atau tidak. Tapi sudah membuat hatinya hangat.

#

"Jungkook," ucap Jimin sampai di pos penjaga. Jimin berjalan ke depan, luar biasa. Biasanya dia tak pernah menghampiri pegawainya.

Pria bertubuh bongsor yang saat itu sedang tiduran, sempat mendengkur sepertinya, langsung melonjak kaget.

Dengan sedikit berantakan, bodyguard itu berdiri sigap di depan tuannya. Matanya mengerjap beberapa kali, lucu.

Jimin mengulum senyumnya. Tak tahan untuk tidak tertawa. Alhasil dia menyembunyikan tawanya. Tapi tak bersuara.

"M-maaf tuan, saya keti--"

"Tidak apa-apa. Antar aku sebentar," ucap Jimin langsung berbalik meninggalkannya.

Jungkook langsung berlari dan menyiapkan mobil.

"Jungkook-ah.." Jimin menginterupsi.

"Ya tuan,"

"Pakai kendaraan yang ada di garasi samping saja,"

"Baik,"

Setelah ke garasi samping, Jungkook bingung. Pasalnya, di dalam garasi tidak ada mobil, hanya ada satu motor gede.

Berlari kecil menghampiri tuannya yang duduk menanti di teras, sedang bermain ponsel.

"Maaf tuan, tapi tidak ada mobil. Mobil tuan ada di luar garasi semua,"

Jungkook menjelaskan yang bahkan Jimin sudah tahu. Mobil Jimin cuma ada 2, semua terlihat ada di halaman.

Jimin tersenyum.

"Memangnya siapa yang mau pakai mobil? Woah, jangan bilang kau tak bisa mengendarai motor gede?" Jimin menyipitkan matanya.

"B-bisa tuan!" Jungkook langsung kabur mengambil kendaraan yang dimaksud.

Lagi-lagi Jimin terkekeh.

Beberapa saat kemudian.

Jungkook tak berhenti tersenyum sepanjang jalan. Pasalnya majikannya itu tak melepas pelukannya. Sepertinya jika Jungkook mempunyai kekuatan super, maka ia akan memilih untuk menghentikan waktu. Membiarkan punggungnya jadi tempat bersandar pujaan hatinya itu.

Tapi, Jungkook hanyalah Jungkook. Pria ini memiliki kecenderungan menjadi bodoh saat melibatkan hatinya.

Saat ini misalnya.

"Apa kau mau berdiam diri sampai ada pengendara lain memukulimu?" bisik Jimin yang sangat dekat. Bahkan, Jungkook bisa merasakan hembusan nafas Jimin menyapu lehernya. Jungkook menelan ludah kasar dan merasakan seluruh tubuhnya meremang.

Jimin tersenyum karena Jungkook tak juga menjalankan motornya.

"Jika kau ingin di sini saja, aku tak keberatan. Asal aku tetap bisa memeluk tubuhmu seperti ini, punggungmu sangat nyaman.." Jimin mengeratkan pelukan dan menenggelamkan wajahnya di punggung lebar bodyguardnya itu.

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang