03 || Luka

26.3K 3.6K 275
                                    


Siapa lagi anak itu jika bukan Noel? Anak dari pasangan Duke dan Duchess Nixton. Anak kandung yang di abaikan oleh kedua orang tuanya.

Ketika melihat anak itu, Sila langsung berjongkok dan memeluk tubuh kecil itu erat dan menangis di sana seolah menumpahkan segala kesedihannya.

"Noel?" Panggil Sila, sebab Noel sama sekali tidak mengeluarkan suaranya sedari tadi.

Sila mulai melepaskan pelukannya pada Noel dan menatap Noel dalam. "Mengapa dia diam saja?" -batin Sila.

"Noel ada apa?" Tanya Sila.

Noel menggeleng pelan dan menatap sendu ke bawah. Sila yang melihat itu langsung merasakan sakit, sakit yang seperti tersayat di hatinya.

Tanpa sengaja tatapan Sila jatuh pada tangan Noel, di mana ada banyak luka di sana. Sila langsung menarik lengan itu dan melihatnya.

DEG.

Rasa sakit itu kembali, begitu sakit seperti ada yang mencabik-cabik hatinya sekarang. Tidak mungkin seorang anak kecil mendapatkan luka sebanyak ini! Sebenarnya apa yang terjadi?

"Noel? Ada apa dengan mu?" Tanya Sila khawatir

Noel menggeleng.

"Noel?! Jawab aku!"

Noel tersentak dan langsung menatap Sila.

"I-ini.., ini hukuman dari Nyonya Sona.." cicit Noel.

"Hukuman? Bagaimana bisa dia memberikan hukuman seperti ini?! Apa dia sudah gila?!" Marah Sila.

"I-ini karna aku tidak sengaja menumpahkan teh di gaunnya."

"Apa? Hanya sebuah gaun?" Tanya Sila. "Dia benar-benar harus di kasih pelajaran!"

DEG.

Seketika Noel menatap terkejut ke arah Sila. Tatapan yang menyiratkan ketidak percayaan serta rasa bingung. Hal itu jelas di ketahui oleh Sila.

"Ayo." Ajak Sila.

"M-mau ke mana?" Tanya Noel.

"Kita harus mengobati ini agar kau cepat sembuh." Ucap Sila menatap lembut pada Noel.

"I-ibu.."

Sila tersentak.

"Ah! Dia memanggil ku ibu?" -batin Sila terharu.

"Ah maaf! Aku tidak akan memanggil ibu lagi!" Ucap Noel dengan ekspresi takut.

"Apa?! Tidak boleh! Kau harus memanggil ku ibu!" -batin Sila.

"Tidak! Panggil aku ibu." Pinta Sila.

Noel tertegun menatap Sila.

"Tapi., A-apa tidak apa-apa?" Tanya Noel murung.

Sila tersenyum, ia mulai mengulurkan tangannya menyentuh lembut pipi Noel seolah menyalurkan perasaannya pada Noel.

"Tidak apa-apa sayang, aku ibu mu. Mulai sekarang aku akan menjagamu. Tidak akan ada yang berani menyakiti mu." Ucap Sila.

"Duchess Sila? Di kehidupan ini ataupun sebelumnya! Kau dan aku adalah satu! Jadi biarkan aku membalaskan dendam mu!" -batin Sila penuh kemarahan.

"Hiks..," isakkan tangis mulai terdengar dari tubuh kecil di depannya.

"Noel? Maafkan ibu., Selama ini Ibu selalu mengabaikan Noel. Mulai sekarang ibu janji akan selalu bersama Noel.." ucap Sila penuh kelembutan.

Bruk!

Langsung saja Noel menghamburkan tubuhnya ke pelukannya Sila dan mengeluarkan semua tangisnya di sana. Tubuh kecil itu bergetar hebat di pelukan Sila, sepertinya anak itu benar-benar sudah tidak tahan.

Permintaan Perceraian, DUCHESS || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang