"Bunda.. Kenzie berangkat sekolah dulu." Teriakan Kenzie yang setiap pagi selalu menggema di ruang makan rumah ini. Sementara Sekar, Ibunda Kenzie tengah sibuk mempersiapkan bekal untuk Ayah Bagas sambil menggendong adiknya, Arum. Kenzie selalu bersemangat seperti kebanyakan anak laki-laki lainnya. Menjadi bagian dari keluarga ini adalah kebahagiaan yang tidak pernah diingkari Kenzie.
Disekolah, Kenzie dikenal sebagai anak yang ceria, memiliki jiwa pemimpin, dan senang menolong orang lain. Hari ini pelajaran Bahasa Indonesia kesuakaan Keznie, setiap anak harus membuat sebuah puisi bertema keluarga. Kenzie juga sudah membuat puisi untuk Ayah dan Bunda nya, yang teramat dia sayangi. Tiba giliran Kenzie membacakan puisinya di depan teman-teman sekelasnya.
Matahari Terbit di Matamu
Karya : Kenzie Putra Restutama
Bersinar layaknya lentera pada pagi dan siangku
Terlelap bersama dimalam-malam tanpa jeda waktu
Ayah dan Bunda adalah cahaya
Melalui matanya Aku melihat surga
Tidak lekang ditelan hari
Tidak pudar meski duka menyiksa hati
Bersama mereka tidak ada keluh ataupun resah
Setiap pagi, Aku melihat Matahari terbit di Matanya
Tepuk tangan membanjiri telinga Kenzie, namun ditengah-trengah kebahagiannya salah seorang temannya berkata. "Kenzie, kamu sangat menyayangi Ayah dan Ibumu, padahal kan mereka bukan orangtua kandungmu?" pertanyaan mengejutkan yang dilontarkan oleh temannya sontak membuatnya terkejut. Fian yang dikenal sebagai siswa bandel dan nakal ini berkali-kali hampir berkelahi dengan Kenzie dikelas.
"Fian, ga boleh berbicara begitu pada teman sendiri", nasihat Ibu Guru.
Namun nampaknya perkataan temannya itu sudah bersarang di dalam hati Kenzie. Dia berusaha menahan amarahnya, karena Ayah bilang berkelahi bukanlah hal yang dilakukan jagoan.
Sesampainya dirumah, Kenzie hanya diam, tas yang digendongnya dibanting sambil ia berjalan menuju kamarnya. Arum yang sedang tidur menangis karena suara gubrag yang mengejutkan.
"Kaka, ada apa? Ada yang jahatin Kaka di sekolah?" Pertanyaan dari Bunda bahkan tak dijawab oleh Kenzie. Ketika Ayah pulang dari kerjanya, Kenzie masih belum membuka pintu kamarnya.
*Tok..tok..tokk..* "Kaka, Ayah mau nunjukin sesuatu nih, bukain dong pintunya." Sapaan Ayah tak dijawab, justru suara tangis dari dalam kamar Kenzie mulai terdengar.
"Kaka, ada apa, Bunda masuk yaa." Bunda yang khawatir dengan Kenzie akhirnya masuk disusul dengan topi pelaut yang didapatnya dari seorang teman yang baru pulang berlayar.
"Kaka, kemarin kan pesen oleh-oleh sama Om Agung, nih Ayah bawakan,topi pelaut." Ayah dan Bunda dengan resah berusaha membujuk Kenzie yang menutupi diri dengan selimut biru kesayangannya. "Kenzie gamau..Kenzie gamau sama Ayah dan Bunda."
Bunda dan Ayah semakin khawatir dengan Kenzie. Perlahan mereka mengajak Kenzie untuk bangun dan berbicara. Cukup lama untuk membujuk Kenzie hingga Kenzie mau menceritakan kejadian tadi pagi di sekolah. Bunda yang terkejut dengan cerita Kenzie, tanpa berfikir apa-apa memeluk tubuh Kenzie sambil meneteskan air mata pilu.
"Kenzie, apa masalahnya? Memang yang dimaksud orangtua kandung dan tidak kandung itu seperti apa? Ayah dan Bunda kan selalu sayang sama Kenzie?"
"Tapi Ayah, memang benar Kenzie bukan anak Ayah dan Bunda?"
"Siapa bilang?! Kenzie itu anak Ayah dan Bunda, kakak nya Dek Arum. Cuma bedanya, dulu adek Arum pernah ada di perut Bunda, sedangkan Kaka Kenzie engga. Kaka Kenzie sejak lahir tidak menyusahkan Bunda dan Ayah. Kenzie itu hadiah yang Tuhan kasih buat Ayah dan Bunda."
Ayah terus berusaha menjelaskan permasalahan ini. Bunda yang masih memeluk Kenzie, mengisyaratkan sesuatu pada Ayah. Mungkin ini saatnya.
"Kenzie, mau ayah ceritakan kisah yang sangat bagus? Sini duduk yang betul, Bunda juga udah jangan nangis lagi."
Ayah memadamkan lampu utama dan menyalakan lampu tidur, lalu menyetel iringan musik yang begitu syahdu.
"Kisah ini dimulai dari seorang gadis muda yang sedang menjalankan masa Kuliah Praktek di sebuah Rumah Sakit di Surabaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Rises in Your Eyes
RomanceMemiliki keluarga yang bahagia adalah dambaan setiap orang. Dalam hal itu, ada Anak yang akan menjadi penguat kebahagian dan tali cinta antara Suami dan Istri. Kehadiran nya adalah anugerah, darimanapun Anak itu berasal. Sekar dan Bagas adalah pasan...