01

2.3K 373 101
                                    


Selamat datang kembali!










01. Pembuktian?

;

Kantin sangat ramai, bagaimana tidak jika lebih dari 1000 siswa sedang mengantri memgambil makanan. Tidak perlu susah payah mengantri saat membeli makanan. Sekolah itu sudah menyediakan makan siang bagi semua orang, bagian nasi dan juga bagian roti disediakan di tempat berbeda.

Mahal? Sangat.

Bisa dibilang sekolahnya orang kaya, sekolahnya sultan, sekolah beda kasta atau yang lainnya.

"Hey, Ni-ki!!" Sunghoon berteriak sambil melambaikan pada adik kelasnya. Yang terpanggil menoleh dan segera berlari ke arah meja Sunghoon.

"Cepat ambil makanan buat kita! 4 orang." suruhnya pada Ni-ki.

"Kita cuma bertiga kan? Gue, lo sama Jay. Siapa lagi?" Sunoo membuka suara, menaikkan satu alisnya menatap orang didepannya dengan heran.

Sedangkan Sunghoon mengedarkan pandangan mencari seseorang, "Nah, buat dia." Ucapnya menunjuk salah satu orang yang berdiri di tengah keramaian kantin, "Jake! Sini!."

Jay terkejut ketika mendengar nama Jake, dia memukul pelan tangan Sunghoon, "Apa-apaan? Nggak! , dia nggak boleh makan bareng kita."

"Jay, nggak usah childish!" Titah Sunghoon. "Makan bareng aja sini," Tambahnya ketika Jake sampai di meja makan.

"Kalau gitu gue mau ambil-

"Bukan lo, tapi dia. Kenapa lo matung aja? Ambil makanan sana." Suruh Sunghoon pada Ni-ki yang terlihat takut.

"Kalau gitu biar gue sama Ni-ki yang ambil makanan." Jake segera berbalik dan menyusul Ni-ki untuk mengambil makanan.

"Gue Jake." Bisiknya pelan pada Ni-ki yang ada didepannya.

"Gue tau kak." Jawaban Ni-ki sangat singkat diikuti suaranya beratnya.

"Ni-ki, lo teman Sunghoon?"

Terdengar jelas Ni-ki menghela, "Bukan, tapi adik tirinya."

Jake sedikit terkejut, lalu mengangguk pelan menanggapi. "Tapi kenapa lo nggak bareng-

"Nggak mau," Balasnya dingin, dia berbalik menghadap Jake dibelakangnya, "Jangan temenan sama mereka Jake." Ucapnya lalu pergi mendahului Jake dengan membawa dua nampan.

"Apa adik lo nggak makan bareng kita?" Jake melirik Ni-ki yang masih mengambil makanan lagi untuk dirinya sendiri.

"Adik?" Sunghoon mengernyit, "Ah, Ni-ki maksudnya? Dia adik tiri gue, dia udah kasih tau lo ya?" Jawabnya lalu tertawa remeh. "Dia memang gitu , gue rasa. Dia bocah  nakal, jengkel banget. Suka cari masalah sama orang lain. Nggak ada yang suka sama dia di sekolah ini." Jelasnya membuat Jake tertegun sebentar.

"Kalau boleh tau, dimana Heeseung? Kita satu kelas kan?" Tanya Jake lagi, berusaha mencari topik sebagai orang baru untuk sekitarnya.

"Dia pergi, jadi perwakilan sekolah buat ikut olimpiade fisika sama matematika sejak satu minggu yang lalu. Lo tau? Dia pintar banget, nggak ada yang bisa ngalahin rankingnya di sekolah. Dia unggul di angkatan kita, jujur, dia jenius menurut gue." Sunoo memperjelas, sangat jelas hingga membuat Jay menghela nafas menanggapi ocehan anak itu.

"Diam, hobi banget muji dia dari dulu. Makan tuh." Tukasnya kesal pada Sunoo.

Muka Sunoo berubah ketika mendengar keluhan teman disebelahnya, lalu kembali memandang Jake, "Ah ya, kalau lo pintar lo bisa daftar buat jadi jadi perwakilan sekolah juga."

❝ ʙʟᴏᴏᴅʏ ᴘᴀʀᴛʏ ❞ ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang