The Mold of The Mushroom [ END ]

Chapter 20 : Kekuatan Penghancur

"Mengamuklah dengan indah." ucap Takyun dengan memiringkan kepalanya menatap laba-laba didepannya.
.
.
.
.
.
Musro berlari ke arah salah satu kumbang badak kemudian menghantamnya hingga terdorong mundur ke pasukan yang lain.

"Pukulan yang hebat bocah," salah satu kumbang badak lain menyingkirkan rekannya yang sudah tak berdaya.

Kumbang badak terbang dengan cepat ke arah Musro dan membalas hantaman. Diikuti kumbang yang lain dibelakangnya.

Disisi lain Torii kesulitan menghadapi pasukan jangkrik yang hanya 8 ekor. Mereka semua membawa jarum pentul sebagai senjata. Torii seringkali menggunakan kemampuan kamuflasenya untuk menghindari setiap serangan musuh, tetapi kini kemampuannya justru menurun.

Berbeda dengan Takyun, justru pasukan laba-laba kesulitan menghadapi Takyun, dia menyerap energi setiap jaring laba-laba yang mengenainya. Hingga benang-benang menjadi kusut dan mudah dirobek.

"Apa harus aku melakukannya?" ucap Takyun mengeluarkan aura hitam.

"Ini baru mulai kawan!" teriak Musro sambil mengeluarkan cairan racun di telapak tangannya.

Poison !
Musro menembak cairan ke tubuh kumbang hingga melebur meleleh sekujur tubuh dan tersisa tulang.

"Giliranku." ucap Torii tidak mau kalah.

Samurai! Ballast! Over final!
Torii tiba-tiba menghilang dan menebas semua tangan dan kaki jangkrik. Seketika para jangkrik kaget dan mencoba terbang, sayangnya saat di udara tubuh mereka justru terbelah menjadi tiga bagian.

Takyun menjulur benang kuning dari tubuhnya ke semua pasukan laba-laba hingga tubuh dan jaring mereka tertutup rapat oleh benang tali putri.

Menyerap lah!
Seluruh area menjadi kulit kering dan bagaikan debu berhamburan.

"Kau berlebihan seperti biasanya." ucap Torii ke Takyun.

"Lebih baik kita kembali ke kerajaan kupu-kupu." ajak Musro ke Torii dan Takyun.

"Silahkan. Hari ini kalian tidak ku tangkap." ucap Takyun.

"Kita." ucap Torii melambai agar Takyun mengikutinya.

"Aku adalah buronan. Sedangkan kalian adalah TM. Sebaiknya aku segera pergi." ucap Takyun yang menjulur benangnya di dahan pohon tinggi.

"Baiklah jika tak ingin ikut. Setidaknya kapan-kapan kita berjumpa lagi." ucap Musro kemudian melempar senyum ke Takyun.

"Jika berjumpa aku tak akan melepaskan mangsaku kembali." Takyun pun meloncat-loncat dari dahan ke dahan hingga menghilang dari pandangan Musro dan Torii.

Torii dan Musro pun berjalan menuju kerajaan kupu-kupu sambil bercerita Musro bertemu dengan para TM dan menyerang kerajaan Tomcat.