*****Tiga tahun berlalu.
Masih dengan luka dan keadaan yang sama.
Karena nyatanya, Sakila tidak pernah berniat untuk melupakan kejadian tiga tahun lalu itu. Terlalu sulit untuk menerima kenyataan pahit yang begitu menohok ulu hatinya.
Sesulit itu untuk mengikhlaskan kepergian Dia.
Terhitung tiga jam, Sakila duduk termenung di atas hamparan pasir. Kedua matanya menatap deburan ombak yang mulai surut.
"Senja, kesekian tanpanya, dan saya masih dengan keadaan tiga tahun lalu-"
"Perempuan yang lupa untuk bahagia."
***
"Gimana hari ini? lo udah tersenyum dan belajar lebih ikhlas, kan?" tanya Haikal pada Sakila.
Perempuan itu mengangguk diiringi senyuman tipisnya. "Sebenarnya bukan ikhlasnya yang gue hadapi. Tapi, keterpaksaan yang membuat gue mengerti. Terpaksa hidup bahagia, disaat sumber bahagia hidup gue diambil oleh semesta."
Kedua kaki jenjangnya melangkah pelan di bibir pantai. Dengan wajahnya yang tak pernah berpaling dari senja yang sudah tiba.
Haikal berjalan dibelakang mengikutinya. Cowok itu tersenyum getir saat mengingat kenangan-kenangan di pantai ini bersama kedua sahabatnya.
"Tiga tahun. Selama itu, gue belum mengikhlaskan kepergian lo. Andai gue bisa memutar waktu, gue bakalan balik ke masa lalu untuk menggantikan posisi lo sebagai korban kesakitan dunia."
Haikal menghentikan langkahnya, kedua matanya memandang Sakila yang berlarian bersama Kanaya dan Ilona dengan tawa yang begitu lepas. Bibirnya tertarik saat itu juga. Mungkin tahun pertama tanpa Glace, mereka begitu tersiksa. Tapi tahun ke tiga, mereka mulai berhasil membiasakan diri tanpa melupakan.
"Gue nepatin janji, gue selalu jagain perempuan yang lo ratukan dengan baik. Sebelum dia menemukan pasangan lagi, gue dan Alaska nggak akan berhenti buat ngejalanin janji itu." ucapnya serius.
Dan setelah itu dia berjalan dengan setengah berlari saat Alaska memanggilnya.
Sebenarnya bahagia bukan hanya ada pada dia yang kamu inginkan.
Masih banyak orang-orang di sekitar kita yang bisa memberikan kebahagiaan yang kita cari. Hanya saja, kita tidak memberikan ruang untuk menerima rasa bahagia dari mereka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝙾𝚆𝙾𝙺 𝙳𝙸𝙽𝙶𝙸𝙽- [ʀᴇᴠɪsɪ]
Fiksi RemajaSenja mengajarkan, sesuatu yang indah, bisa datang dan pergi dengan semaunya tanpa kita duga dan sangka. Jangan pernah lupa, bahwa disetiap pertemuan pasti akan ada sebuah perpisahan. Kita tidak bisa menduga kapan perpisahan itu akan tiba dan beruj...