Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba ciptaan-Nya. Allah Maha Pengasih serta Penyayang, tidak pernah mempersulit hamba-Nya.
Maka, bagaimana mungkin ada kesalahan dalam ketetapan Allah? Olah ketidaknyamanan di dalam hati serta jujurlah pada hakikat diri sebagai manusia.
Manusia itu lemah kecuali atas pertolongan Allah. Allah sekali-kali tidak pernah menzalimi hamba-Nya.
Maka, kesedihan yang terjadi jangan membuat kita jadi hanyut terbawa perasaan secara berlebihan. Karena itu akan berlalu. Pun kesenangan juga tidak perlu euforia berlebihan. Karena itu juga akan berlalu. Sikapi dengan kesederhanaan hati. Allah suka hamba-Nya yang kembali pada Allah.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan:
وأما من يلعن المرض، وما أصابه من فعل الله -عز وجل- فهذا من أعظم القبائح ـ والعياذ بالله ـ لأن لعنه للمرض الذي هو من تقدير الله تعالى، بمنزلة سب الله ـ سبحانه وتعالى ـ فعلى من قال مثل هذه الكلمة أن يتوب إلى الله، وأن يرجع إلى دينه، وأن يعلم أن المرض بتقدير الله، وأن ما أصابه من مصيبة، فهو بما كسبت يده، وما ظلمه الله، ولكن كان هو الظالم لنفسه
مجموع الفتاوى (٣/١٢٦) مسألة رقم: ٤٩٢
"Adapun mencela penyakit dan semua musibah yang merupakan bagian dari perbuatan Allah Azza wa Jalla, ini termasuk perbuatan tercela yang paling fatal -wal 'iyyadzu billah-
Karena mencela penyakit yang merupakan takdir Allah ta'ala, sama dengan mencela Allah subhaanahu wa ta'ala.Maka orang yang mengucapkan perkataan semisal itu, wajib bertaubat kepada Allah, dan kembali kepada agama yang benar. Dan hendaknya ia ketahui bahwa penyakit itu merupakan takdir Allah.
Dan semua musibah yang terjadi, merupakan ciptaan tangan Allah. Dan Allah ta'ala tidaklah zalim. Namun manusialah yang menzalimi dirinya sendiri."(Majmu' Al Fatawa war Rasail, 3/126, soal nomor 492).
Meski ilmumu sedikit. tapi jika memiliki 4 hal ini, maka insya Allah derajat akan ditinggikan di antara manusia.Pertama, kesabaran.
Orang sabar akan selalu dimenangkan pada akhirnya..Mungkin awalnya terlihat kalah dan lemah. Dan seiring waktu mengungkapkan kebenaran, orang yang sabar akan selalu jauh lebih mulia di akhir cerita.
Kedua, kesederhanaan.
Yang memamerkan harta akan selalu ingin tampil lebih. Dan terus demikian hanya agar orang menghormatinya. Begitu harta hilang, kehormatannya akan ikut hilang..Orang yang sederhana justru sebaliknya. Kesederhanaannya mengundang orang-orang yang tulus untuk mendekat. Dan sudah sifatnya orang yang tulus adalah saling memuliakan dan menghormati karena hati, dan itu abadi.
Ketiga, kemurahan hati.
Mereka yang murah hati akan selalu dipandang tinggi dan mulia. Didoakan, dikenang kebaikannya, dan dihormati. Dan itu menjaga nama baiknya. Murah hati bukan berarti selalu identik dengan memberi harta. Murah hati juga bisa berarti mudah memberi pertolongan dan senang meringankan urusan orang lain.
Keempat; akhlak yang baik.
Perilaku yang baik akan selalu menjadi penjaga diri yang terbaik. Karena ukuran kualitas seseorang akan dinilai dari bagaimana caranya memperlakukan orang lain. Semakin baik akhlak seseorang, maka semakin terhormat dirinya. Semakin baik memperlakukan orang lain, akan semakin baik pula orang lain memperlakukannya. Dan itu adalah sebab ditinggikannya derajat kita.Jauhi diri kita dari memperturutkan hawa nafsu, meskipun jalan yang kita lalui berat namun ada keridaan Allah di ujung perjalanan kita. Hawa nafsu akan menjauhkan diri dari hal-hal yang baik. Hawa nafsu membuat manusia menjadi tidak sabar, bermewah-mewahan serta pamer kemegahan, serakah sehingga pelit dan enggan membantu orang lain, serta membawa pada akhlak yang tercela.
Allah Ta'ala berfirman,
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ (8) لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ (9) فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (10) لَا تَسْمَعُ فِيهَا لَاغِيَةً (11) فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ (12) فِيهَا سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ (13) وَأَكْوَابٌ مَوْضُوعَةٌ (14) وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ (15) وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ (16)Banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam surga yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.
(QS. Al-Ghasyiyah [88]: 8-16)Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abu Daud yang mengatakan bahwa,
Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah permadani-permadani. Hal yang sama dikatakan oleh Ad-Dahhak dan selainnya yang bukan hanya seorang. Makna mabsusah ialah yang digelar di mana-mana bagi orang yang hendak duduk di mana pun yang dikehendakinya.Sehubungan dengan hal ini sebaiknya diketengahkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abu Daud yang mengatakan bahwa:حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ مُحَمَّدُ بْنُ مُهَاجِرٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ الْمُعَافِرِيِّ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى: حَدَّثَنِي كُرَيْب أَنَّهُ سَمِعَ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَلَا هَلْ مِنْ مُشَمَّر لِلْجَنَّةِ، فَإِنَّ الْجَنَّةَ لَا خَطَر لَهَا، هِيَ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ نُورٌ يَتَلَأْلَأُ وَرَيْحَانَةٌ تَهْتَزُّ، وَقَصْرٌ مَشِيدٌ، وَنَهْرٌ مُطَّرِدٌ، وَثَمَرَةٌ نَضِيجَةٌ وَزَوْجَةٌ حَسْنَاءُ جَمِيلَةٌ، وحُلَل كَثِيرَةٌ، وَمَقَامٌ فِي أَبَدٍ فِي دارٍ سَلِيمَةٍ، وَفَاكِهَةٍ وَخُضْرَةٍ، وَحَبْرَةٍ وَنَعْمَةٍ، فِي مَحَلَّةٍ عَالِيَةٍ بَهِيَّةٍ؟ ". قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، نَحْنُ الْمُشَمِّرُونَ لَهَا. قَالَ: " قُولُوا: إِنْ شَاءَ اللَّهُ". قَالَ الْقَوْمُ: إِنْ شَاءَ اللَّهُ.telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Usman, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Muhammad ibnu Muhajir, dari Ad-Dahhak Al-Mu'afiri, dari Sulaiman ibnu Musa, telah menceritakan kepadaku Kuraib; ia pernah mendengar Usamah ibnu Zaid mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Ingatlah, adakah orang yang mau berupaya keras meraih surga, karena sesungguhnya surga itu keindahannya tidak tergambarkan. Surga itu, demi Tuhan Yang memillki Ka'bah, merupakan nur yang berkilauan. keharumannya semerbak menggugah hati, gedung-gedungnya kokoh lagi tinggi-tinggi, sungai-sungainya mengalir, buah-buahnya masak-masak, istri-istrinya cantik-cantik lagi jelita, pakaian-pakaiannya banyak berlimpah, tempat tinggal yang abadi di negeri yang sejahtera. dipenuhi dengan buah-buahan dan hijau-hijauan, pakaian-pakaian sutra yang mewah lagi lembut di gedun-gedung yang tinggi lagi megah? Para sahabat berkata, "Benar, wahai Rasulullah, kamilah orang-orang yang berupaya keras untuk meraihnya." Rasulullah Saw. bersabda."Katakanlah olehmu, 'Insya Allah'.'" Maka mereka mengucapkan, "Insya Allah'(Ibnu Majah meriwayatkan hadis ini dari Al-Abbas ibnu Usman Ad-Dimasyqi, dari Al-Walid ibnu Muslim Ibnu Muhammad Ibnu Muhajir dengan sanad yang sama)
Referensi:
1. Salah Satu Faktor Allah Rida Pada Hamba-Nya
Ustadz Yayang Rahmat Hidayat
QUOTE ULAMA TAFSIR (EPS 6)
2. Ustadz Yulian Purnama Jangan Mencela Covid-19
http://sosmed.sabilulkhayr.com
3. Ustadz Andre Raditya 4 Hal Meninggikan Derajat4. http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-ghasyiyah-ayat-8-16.html