Garis satu lagi..
Heuuhhh...
Aku mulai membereskan peralatan yang ku gunakan tadi, jemariku memegang benda pipih itu penuh harap. Namun lagi-lagi tak pernah sesuai dengan keinginanku.
Perlahan tanganku membuka sebuah kotak kecil yang terletak di sudut kamar mandi, sstt.. hanya aku yang tau tempat apa ini. Setelah membuka kotak tersebut aku meletakkan benda pipih itu bersama dengan teman-teman nya.
Mataku mulai memburam, tiba-tiba perasaan aneh selalu menggerogoti hatiku setiap kali melakukan ini.
"Hiks.. m-maafkan aku Lao Wang hiks.."
Timbul rasa bersalah dan tidak bisa apa apa, sekian detik berikutnya sudah menganak sungai air mataku. Perih, sakit, katakanlah aku cengeng itu memang benar akhir akhir ini aku menjadi sensitif.
Namaku Xiao Zhan, 27 tahun, mantan pramugara salah satu penerbangan di China, aku telah menikah dua tahun lalu. Sekarang aku resmi menjadi seorang pengangguran, ya walaupun dulu pernah memiliki sebuah pekerjaan mulia tapi tetap saja rasanya sangat bosan dirumah tidak melakukan sesuatu, suamiku menyuruh berhenti bekerja agar bisa fokus pada dirinya. iya suami..
Lelaki manis itu berusaha bangkit, ia menghapus air matanya dan segera membasuh muka, Xiao Zhan harus segera turun kebawah, sebentar lagi suaminya pulang, lelaki tampan itu jika tidak melihat wajah istrinya terlebih dahulu akan merajuk malam harinya dan berakhir ia yang repot juga.
Sampai di tangga terakhir lelaki manis tersebut mengedarkan pandangannya, mencari bibi Han yang menjadi juru masak dadakan jika ia sedang sakit, selebihnya ia melakukan hal itu sendiri.
"..Bibi Han" panggilannya, ketika seorang wanita baya hampir melintas di depannya.
Bibi Han sejenak memfokuskan perhatian pada tuan mudanya, ia tersenyum "ada apa tuan muda?"
"Hari ini bibi yang memasak ya.. " pinta zhan, matanya mengerjap memohon.
Bibi Han mengangguk pelan "baiklah tuan muda.. ngomong ngomong apa tuan muda sedang sakit?" Tanya bibi Han dengan intonasi khawatir.
Zhan, pria manis itu menggeleng "aku hanya mau duduk saja hehe.. tidak apa-apa kan bibi Han" ucapannya lucu, membuat wanita baya itu gemas sendiri dengan kelakuan tuan mudanya " tentu saja tidak apa-apa bibi senang bisa memasak untuk tuan muda"
"Yasudah aku mau kedepan dulu bibi.." kata Zhan seraya berlalu menuju pintu depan.
Kaki jenjangnya melangkah ke samping rumah, mendudukkan pantatnya di sebuah bangku panjang berbahan besi.
16:38
Pandangannya mengarah ke langit melihat hamparan biru tanpa awan itu, dulu sempat ia memeriksakan diri ke dokter, dokter bilang tubuhnya tidak ada kelainan maupun penyakit, bahkan rahimnya pun siap di buahi, begitu juga dengan suaminya tengah dalam keadaan fit. Tapi kenapa tidak pernah berhasil, Padahal setiap mereka berhubungan badan Xiao zhan selalu menyuruh Wang Yibo mengeluarkan spermanya di dalam
"Baobei.. kapan kau hadir?" Gumam Xiao zhan entah pada siapa, ia mengusap perutnya yang datar.
"Ah LAO WANG.. kenapa kau mengacaukan diriku hiks.." berakhir dengan xiao zhan terisak hebat, hingga dirinya terlelap di kursi itu.
Selang beberapa menit kemudian, seorang pria dewasa dengan gagah nya turun dari sebuah Limousine berwarna hitam metalik, tak sengaja obsidian kelabunya menemukan seseorang yang ia kenal.
Pria itu, Wang Yibo melangkah besar menghampiri orang itu, sudut bibirnya terangkat sedikit, dihadapannya sebuah gambaran sempurna. istrinya xiao zhan yang telah menambah marga menjadi Wang Xiao Zhan, tengah tertidur dengan posisi yang membingungkan, dengan kepala yang bertumpu pada bahu kanannya, mulut sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be A Mommy
Fanfictionone shot YIZHAN From Steward, want to be mom CAST : Wang Yibo Xiao Zhan.