[10]

1.4K 281 16
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Jihoon memasuki halaman rumah Mashiho dengan canggung, ia segera memarkirkan sepeda motornya tepat di samping mobil pemuda manis itu dan mengikuti Mashiho yang menyuruhnya masuk ke dalam ruang tamunya.

"Bokap nyokap udah pada tidur ya?" Tanya Jihoon basa-basi, padahal ia tahu waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari.

"Nyokap udah, bokap lagi di Bali, proyek." Jawab Mashiho sambil melepaskan sweaternya. "Tunggu bentar, gue ambilin obat." Lanjutnya.

Dan Jihoon pun menurut, ia menunggu di sofa ruang tamu sembari membalas chatnya dimana Junkyu bertanya apakah ia sudah mengantarkan Mashiho pulang ataukah belum. Tak lama kemudian, Mashiho kembali dengan sebaskom air hangat, sebotol alkohol, kapas, dan juga obat merah. Dan Jihoon baru sadar bahwa pipi pemuda manis itu pun memar karena tadi sempat terpukul oleh salah satu pengemudi misterius.

"Tahan ya." Ujar Mashiho sambil mulai membersihkan sisa-sisa darah di wajah Jihoon menggunakan waslap yang sudah direndam air hangat. Jihoon meringis menahan rasa perih dan ngilu yang mengenai wajahnya, pemuda tampan itu pun mulai memejamkan sebelah maniknya saat Mashiho mulai membubuhkan alkohol dan obat merah di pelipis mata kirinya, dilanjutkan dengan mengobati area-area lain yang juga terluka.

"Udah?" Tanya Jihoon saat tak lagi merasakan sentuhan tangan Mashiho di sekeliling wajahnya.

"Udah, melek aja." Balas Mashiho sambil menutup kembali botol obat merahnya.

Jihoon pun membuka perlahan kedua maniknya, dan hal pertama yang disaksikannya adalah wajah manis Mashiho yang berada tepat di hadapan wajahnya.

"Masih sakit?" Tanya Mashiho dengan raut khawatir.

"Sakit dikit, santai aja." Jihoon tersenyum, kemudian kembali fokus pada memar di pipi kanan Mashiho.

"Pipi lu biru tuh, gak diobatin?" Tanya Jihoon.

"Abis ini gue obatin, tenang aja. Lu mending balik skarang daripada kemaleman." Jawab Mashiho sambil mengeluarkan kunci motor Jihoon dari sakunya dan disodorkan pada Jihoon kembali.

"Yaudah." Jihoon mengangguk. "Maaf ya gue gak bisa lindungin lu tadi, jadi harus kena pukul." Jihoon tampak merasa bersalah.

"Apa sih, udah lupain aja, gue juga cowok kali, kena pukul sekali gak masalah." Mashiho bergurau sembari berdiri dan mendampingi Jihoon berjalan ke arah pintu rumahnya.

"Oke gue balik dulu, makasih udah ngobatin, jangan lupa obatin muka lu juga." Ujar Jihoon sambil mengenakan helmnya dan menaiki sepeda motornya.

"Iya Ji, tenang aja. Lu ati-ati di jalan, lewat kota yang rame jangan motong jalan!" Mashiho melambaikan tangannya sementara Jihoon mulai menjalankan sepeda motornya meninggalkan area perumahan tersebut.

Sepeninggal Jihoon, Mashiho pun masuk kembali ke rumahnya dan mulai mengompres pipinya sendiri dengan air hangat.

*****

"Duduk mana?" Tanya Hyunjin yang sudah membawa nampan berisi 3 mangkuk bakso sembari menatap sekeliling kantin fakultas yang cukup ramai siang itu.

"Eum... Situ aja." Ujar Jisung setelah melihat sebuah meja kosong yang berada tepat di samping meja Eric dan Felix.

"Fe, ada yang nyamper tuh." Eric menggoda Felix saat melihat Jisung dan teman-temannya mulai berjalan ke arah mereka.

"Duh, dia ngapain sih ke sini?" Felix mulai gugup.

"Yaelah, mau makan lah, meja samping kita kan kosong." Jawab Eric santai. Dan benar saja tebakannya, ketiga pemuda anggota Lingga itu pun mulai menempati meja yang berada tepat di samping mejanya dan Felix.

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang