Suatu kali aku melihat mereka yang membuat ku menderita bahagia. Aku membenci itu aku hanya ingin mereka merasakan apa yang kualami.
Aku tidak akan menyajikan prolog yang indah hanya demi sebuah ektra chapter yang berakhir dengan indah.
So happy reading
*******
Shavya aylia afivenisa is my name.
The dark night is my friend.
Crying full of pain is my habit.
Suffering is my family.
Happy is my opponent.
Happiness is my goal which is not
Pernah suatu kali aku coba lari dari kenyataan dan berusaha meraih sebuah mimpi yang ingin ku kejar dan gapai. Pernah suatu hari aku tidak mempedulikan hal yang berada tepat dibawah langkah kakiku demi bisa melalui setiap langkah untuk mencapai tempat selanjutnya.
Ingin berhenti tak pernah hilang dari pikiran ku. Jiwaku ternoda oleh darah penuh dendam dan rasa sakit. Namun dendam itu bersifat sesaat.
Ada rasa kesal amarah dan ketidakadilan tetapi hilang begitu saja tanpa tahu sebabnya.
Aku hanyalah gadis berusia 16 tahun yang hidup dibawah kegelapan derita yang tiada akhir. Aku hanyalah gadis yang tidak tahu mana langkah terbaik yang bisa kugapai.
Pagi itu pagi yang indah dan cerah namun kejadian dan cerita yang tak terduga terjadi.
Start_<<<<
"Sudah begitu lama bukan?"tanya pria yang nampak tidak asing itu dengan senyum miring khas miliknya. Wajah tampannya membuat nya terkejut sebentar sebelum ia sadar dan mengontrol emosi yang ia rasakan."Tidak". Ucapku membantah lalu berlalu dari hadapan pria itu. Pria itu tersenyum miring lalu menarik tangannya dan membawa nya ke pelukan nya. Pria itu memeluk erat gadis itu dengan perasaan sedih. Sangat tidak adil baginya dia dipisahkan dari gadis yang sangat ia sayangi nya
Tuhan saja memisahkan kita, manusia tidak perlu ku sebutkan lagi. Mereka penyebab utamanya_wen Qian
"lepaskan aku" ujar gadis itu memberontak dari pelukan pria itu.
"Yiyi biarkan aku memelukmu hatiku sakit, peluk"ujar Wen qian nadanya begitu kasar namun saat mendengar nya yiyi merasa tidak bisa apa apa dan ia tidak tega.
"Qian? Sedang apa disini? Kau tidak di China?"tanyanya pasrah lalu mengusap punggung pria itu pelan. Namun kedalaman matanya tak terduga yang seperti jurang yang dalam tak bisa terlihat jelas.
"Hmm, ada urusan sekaligus mencari mu. Untungnya kau mudah dicari "ujar pria itu mengejek.
"Lepas ayo bicara!" Ujar yiyi tanpa ingin dibantah. Wen Qian menyerah lalu membawanya ke sebuah mobil yang terparkir tidak cukup jauh dari sana. Cuaca di jalan sekitar sini sangatlah sepi selain itu aura tempat ini tidak lah baik. Aura membunuh sangatlah kuat disini. Siapapun yang melewati nya akan ketakutan tidak bagi mereka.
" aku memiliki urusan disini katakan cepat". Ujar yiyi kesal karena Wen qian hanyalah Diam menatap nya dengan pandangan yang sangatlah tajam membuat nya gugup.
"malam yang menakutkan bukan? Kau tidak takut?" tanyanya tersenyum
" takut? Aku tidak akan Disini kalo begitu" ujar yiyi tersenyum sinis.
Dalam beberapa jarak kilometer dari mobil mereka. Seorang wanita sedang berlari ketakutan dibelakang nya tampak sekitar 4 orang yang mengejarnya. Gadis itu bersembunyi di balik tembok sebuah bangunan kuno.
Ia bersandar dan menutup matanya lalu melihat ke belakang mengamati orang orang yang mengejarnya. Ia mengulurkan tangannya kebelakang jaketnya dan mengambil pisau pembunuh. Atau lebih tepatnya pisau yang digunakan untuk membunuh dalam jarak jauh .
Wanita itu menoleh dan memperkirakan jarak keempat orang tersebut dengan akurat dan melemparkan pisau itu dengan cepat. Tepat sasaran, pisau itu mengenai ketiga pria itu tepat di kaki mereka sedangkan salah satunya tersenyum dingin lalu mengambil pistol dan menembak salah satu pria yang lari bersamanya.
Ketika wanita yang menembak itu menodongkan pistol di kepala pria yang memiliki goresan di pipinya yang nampak mengerikan. Pria itu melotot tidak terima dengan pergantian peristiwa yang tiba tiba. Dia hanya mengucapkan kata " kamu Kamu kamu " sepanjang waktu sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya dengan tidak percaya.
Sampai jumpa sayang_danya
Ia tidak di pernah berfikir ia akan berakhir di tangan kekasihnya sendiri. Yah wanita yang menembak nya adalah kekasih nya sendiri. Orang yang selalu ia bawa dalam setiap misi dan melindungi nya.
Melihat mayat kekasih nya yang cukup mengenaskan ia hanya menyunggingkan bibirnya dan berdecih " merepotkan kau fikir dirimu hebat ya??" Tanpa repot repot ia mengambil tali yang ia bawa di tasnya dan mengikat ketiga pria itu yang menatap nya kejam.
"Apa? Ingin bertanya kenapa aku berkhianat? Tanyakan pada temanmu yang mati itu mencoba menjualku? jangan harap!!!"
"Dan kalian para sampah yang bahkan tidak bisa memegang pistol. Preman apanya? Lebih seperti orang idiot!. Dan yah aku lupa pisau yang mengenai kaki kalian terdapat racun yang membuat kalian tidak bisa berbicara dan akan bereaksi 3 Detik setelah terkena racun. Bagaimana? Hebat bukan? Ayo tepuk tangan!!" Ujar wanita itu tidak waras
Iblis wanita ini_kedua orang bodoh
Mereka salah sepertinya kedua wanita ini jelas bukan iblis wanita pasti ada yang lebih menakutkan dari mereka. Namun kedua pria itu belum menyadari nya...
"Danya sudah cukup ayo"ujar wanita yang tadi di kejar kejar tersebut. Wanita itu tersenyum lebar terlihat ramah. Dia berjalan santai menghampiri mereka dan melirik mayat itu lalu kepada kedua pria bodoh di depannya dengan penghinaan yang terlihat jelas.
"Temanku suka bercanda mohon maaf" ujar Danya tertawa lalu tersenyum menyapa wanita itu. Dan memberikan pisau yang dia gunakan kepada mantan kekasihnya tadi. Pisau ini terkena racun namun hilang karena terkena darah pria itu.
"Hi teman!" Sapanya
"Kau terlihat hebat sejak terakhir kali. Lumayan Tris "ucapnya melanjutkan.
Tidak jauh darisana yiyi mendengar kan obrolan mereka dan terlihat berkilau " tidak buruk" ucapnya menggeleng.
"Ini rencanamu?" Tanya Wen Qian
" Bukan tentu saja setelah ini baru rencanaku" ujarnya lalu tersenyum miring dan mengedipkan matanya genit.
"Kau memang" setelah mendapat kan kedipan genit itu Wen Qian tidak bisa tidak tertawa terbahak bahak. Yiyi sangatlah genit bukan?.
Next_<<<<<
KAMU SEDANG MEMBACA
SufFering And thRone
Mystery / Thriller"aku memiliki satu tujuan" "membuat dunia merasakan kehadiran ku" Liu Siyi[ RF4Z/Eliza ]