Hinata terengah-engah menatap musuhnya. Katana yang dia gunakan sudah hampir rusak dan wajahnya terlihat lusuh.
"Hyuuga Hinata, Lolos." Mendengar itu senyum Hinata melebar. Dia menatap Tsunade yang memperhatikannya dari jauh dengan mata berbinar.
Tsunade balik menatapnya, wajahnya santai dengan senyum tipis. Tsunade benar-benar dibuat bangga oleh muridnya yang satu ini.
*****
Hinata duduk bersebelahan dengan Tsunade, dia meneguk gelas berisi Sake bersama dengan Tsunade dan Shizune.
"Hinata, jangan minum terlalu banyak. Kau masih muda." Hinata tertawa kecil.
"Jangan khawatir, Shizune-Nee. Aku tahu batasanku." Jawab Hinata pada Shizune.
Sedangkan Shizune yang mendengarnya hanya bisa pasrah. Meskipun tahu demikian, dia tetap merasa khawatir. Mungkin memang sudah insting seorang kakak.
"Kau seharusnya mengkhawatirkan, Tsunade-sama." Ucap Hinata sambil menatap Tsunade yang sudah berucap tidak jelas.
Shizune menghela nafas, "Aku mengingatnya."
"Tapi, Hinata." Hinata menoleh dan menatap Shizune.
"Kay yakin dengan keputusanmu? Menjadi Anbu bukanlah hal yang mudah... Kau tahu maksudku 'kan?" Shizune terlihat ragu-ragu mengucapkannya.
"Membunuh. Iya 'kan?" Hinata menghela nafasnya panjang, "Aku tahu. Tapi aku benar-benar ingin menjadi Anbu sekarang. Aku pasti bisa menghadapinya."
~~Sugar~~
Hinata membuka loker dan mengambil topeng Anbu miliknya, dia membuang nafasnya, berusaha menenangkan diri karena hari ini adalah hari pertamanya mendapatkan misi setelah 4 bulan masa trainee.
"Kau gugup?" Gadis disebelah Hinata bertanya, Yuko namanya.
Rambutnya berwarna ungu tua dan ditata menjadi messy Bun. Dia 7-8 cm lebih tinggi daripada Hinata, padahal Hinata yang sekarang sudah lebih tinggi daripada Hinata yang di shippuden sebelumnya.
"Tidak. Aku terlalu bersemangat." Jawab Hinata.
Yuko mendengus kasar mendengar jawaban dingin dari Hinata.
Yoshi tertawa kencang disebelah Yuko, "Kau bertanya pada orang yang salah."
Yuko mendelik, dia memukul kepala Yoshi dengan kasar, "Yang saudarimu itu siapa?"
Yoshi dan Yuko memang saudara, mereka kembar identik yang berbeda jenis kelamin. Tinggi Yoshi berbeda 3 cm dari Yuko dengan rambut pendek yang biasa dibiarkan acak-acakan.
Hinata menghela nafasnya panjang, Kenapa aku harus ditempatkan dengan dua orang aneh ini?, Dia bertanya dengan sengsara dalam hati.
"Ya.. ya.. lanjutkan saja perdebatan kalian. Aku akan pergi mengambil misi." Hinata melangkah pergi meninggalkan si kembar yang masih belum menyadari kepergiannya.
"Kau memang bodoh!"
"Heh! Bocah! Jika kau pintar, seharusnya kau mendukung saudarimu bukannya malah menghina!"
"Orang pintar tidak bergaul dengan orang bodoh, kau tau?!"
"Wah! Dasar menyebalkan! Hinata bagai-- Hinata?" Yuko yang pertama kali menyadari hilangnya Hinata kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
ФанфикHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...