.
.Enjoy
✨_________________✨Jeje memutari tubuh mereka dengan aura dingin yang masih menyelimutinya, "Kalian yang sudah memfitnah saya."
"Kenapa kamu baru berani melawan sekarang eh," ujar Desi sinis.
Jeje mengangkat sebelah alisnya, "Memang nya kenapa?" Gadis itu berujar sinis. "Selama ini saya hanya memberi waktu kalian untuk bermain main," lanjut Jeje dengan senyum miringnya.
Mereka sungguh tidak percaya dengan ini semua. Gadis yang dulu sangat penakut, sekarang berubah menjadi lebih berani. Bahkan dari auranya saja mereka sudah kalah.
"Tugas kalian hanya mengaku kepada si Rio kalau bukan saya yang menusuk Papanya," ucap Jeje dingin.
"Tidak semudah itu," teriak Desi menatap tajam Jeje. Mereka tidak mungkin mengaku begitu saja, kalau perusahaan saja masih belum di tangan mereka sepenuhnya. Karena memang hanya Rio yang mendapat 65% saham perusahaan Darwin. Sedangkan Rama hanya sisanya.
"Apa katamu?" Gadis itu tersenyum sinis,"Semua hal selalu mudah bagiku." Jeje duduk di salah satu kursi meja makan tersebut.
"Jangan mace--," ujar Rama terputus.
DOR
Jeje menembak guci yang ada di belakang kepala Rama. Untung saja peluru itu tidak sampai di kepalanya.
Mereka diam mematung karena terlalu shock. Apalagi saat melihat Jeje yang tengah memegang senjata api. Anak buah mereka saja tidak memakai senjata, karena memang hanya orang orang tertentu saja yang bisa mempunyai senjata api.
Jeje menyeringai, "So, jika kalian melawan, kepala kalian akan hancur seperti Gucci itu," ujarnya tenang.
"Turuti perintah ku!" ucap Jeje penuh penekanan.
Mereka sudah berkeringat dingin, bahkan kakinya sudah lemas seperti jelly. "K-au," ujar Rama terbata bata.
Jeje sudah muak dengan mereka. Jadi dia langsung menyeret Desi keluar. Sedangkan Rama, dia di seret oleh Karel.
Mereka masuk kedalam mobil hitam yang terparkir di depan mansion. Jeje duduk di samping kemudi, Desi dan Rama duduk di Belakang. Mereka tidak berani untuk keluar, karena Karel menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Setelah cukup lama di perjalanan, Jeje sudah sampai di bandara menuju Indonesia. Dia sekarang akan memakai jet pribadinya Nike. Sebelumnya, untuk barang barang yang berada di hotel tempat menginapnya. Itu semua sudah di bawa oleh salah satu anggota Elang.
"Seret mereka," ujar Jeje dingin kepada anggota Elang yang memang ikut dalam pesawat itu.
Mereka mengangguk, bahkan mereka tidak berani untuk berbicara sekedar menanyakan keadaan Jeje. Karena memang Jeje saat ini tengah emosi.
Sedangkan Karel, dia sudah pergi setelah mengantarkan Jeje. Dia bukan berasal dari Singapura. Jadi Karel malam ini juga akan kembali ke Kanada yang memang markas utama organisasi nya di sana.
Jeje sudah mendudukan dirinya di kursi pesawat. Bisa dia lihat Rama dan Desi yang masih berdecak kagum dengan kemewahan interior pesawat, meskipun mereka tengah berada di dalam situasi yang sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl Transmigration
FantasyIni tentang gadis bad girl yang selalu di kelilingi cogan bertransmigrasi ke tubuh yang suka di bully di kampusnya? "Darah di balas nyawa" 'no mercy for a man____PENGHIANAT!' _ Warning⚠️ Banyak yang mengandung kata-kata kasar! Mohon bijak dalam mema...