Prilly POV
Perkenalkan namaku adalah Prilly, lebih tepatnya Prilly Latucia. Anak pertama dari pasangan Rizal Latucia dan Ully Sigar Latucia. Aku mempunyai seorang adik tampan bernama Raja Latucia. Dia adalah salah satu mahasiswa di Starlight University. Dan Aku juga adalah seorang mahasiswi dari Starlight University. Ayahku adalah seorang yang berpengaruh di Indonesia,yang kini sudah mulai merambah juga ke internasional. Karna Ayahku adalah seorang pengusaha tambang batu bara terkenal. Hidup dengan berkecukupan dengan keluarga yang lengkap membuat ku cukup berbangga untuk berada di salah satu kampus terkenal di Indonesia ini. Terlebih lagi,aku mampu untuk bersaing menjadi mahasiswi yang berprestasi di kampus. Walaupun ini sebenarnya beban yang cukup berat untukku. Dimana hidupku harus penuh dengan kedisiplinan. Aku tau,mungkin kalian berpikir bahwa aku adalah orang beruntung dari sejuta umat di dunia ini. Mempunyai keluarga yang harmonis,berlimpah materi,serta prestasi yang tidak perlu diragukan lagi.
Tapi tanpa kalian tau,aku selalu merasa kesepian. Aku kehilangan. Kehilangan dia yang kuanggap malaikat,dia yang selalu menerimaku apa adanya,yang selalu ada disampingku dan yang selalu menjadikanku seperti seorang ratu dihidupnya. Hidupku seakan kosong tanpanya. Entah dimana dia kini,aku tak tau. Aku hanya bisa berharap semesta bisa mempertemukan kami, meskipun itu untuk terakhir kalinya.Prilly POV end
********
Author POV
Seorang gadis sedang duduk di balkon kamarnya. Menikmati teh dengan suasana di sore hari sambil menatap langit"Kamu dimana? Udah 3 tahun berlalu tapi kamu sekalipun ga pernah nampakin diri kamu. Aku masih ga tau kamu dimana. Aku udah berusaha nyari kamu,aku menunggu tapi kamu tetep ga ada. Aku tau aku salah,maafin aku. Maafin keegoisan ku puppy. Aku kangen kamu. Kangen kita yang dulu. Aku mohon kembali. Aku mohon sekali saja,kamu datang,temui aku"
Batin gadis itu"Prilly sayang,ada temen kamu nihh disini" teriakan itu menyadarkannya dari lamunannya
"Iya mahh,aku turun"balas Prilly juga dengan teriak
Kemudian ia meletakkan tehnya di meja yang tersedia di balkon. Lalu,menutup pintu balkon dan bergegas turun untuk menemui temannya itu.
"Hai prill,kok belum siap-siap sih" sapa orang itu ketika Prilly sudah sampai di hadapannya
"Siap-siap? Emang kita mau kemana?" Tanya Prilly bingung
"Masa lupa sih? Kan kemarin udah gue bilang mau ngajak Lo nonton hari ini" jawab orang itu lagi sambil tersenyum
"Ohh iya,yaampun Yan gue lupa,sumpah. Sorry-sorry,gue siap-siap dulu yaa. Tunggu bentar!!" Kata Prilly kemudian langsung berlari menaiki tangga
Yaa,lelaki itu adalah Ryan Fadillah,orang yang dekat dengan Prilly saat ini. Orang yang membuat Prilly nyaman dengan segala sikap baiknya. Sebenarnya Ryan sudah mengungkapkan perasaannya kepada Prilly tapi ia masih belum bisa menjawab. Istilahnya Prilly masih gantungin Ryan.
Tapi Prilly bersyukur,karna Ryan sangat mengerti perasaanya. Ia bersedia menunggu waktu dimana Prilly akan menjawab ungkapan perasaannya. Dan selalu ada disisinya meskipun kesannya Prilly menggantung cintanya. Prilly merasa sangat beruntung mempunyai Ryan. Baginya,sulit mendapatkan laki-laki seperti Ryan. Meskipun begitu entah kenapa ia sangat sulit membuka hatinya untuk Ryan,entahlah. Bagi Prilly lebih baik seperti ini saja dulu.
"Udah selesai,yukk berangkat" ucap Prilly semangat,membuat Ryan gemas dan mengacak rambut Prilly sambil terkekeh
"Ihh! Ryan jangan diberantakin lagi dong! Susah nihh rapihinnya" kesal Prilly sambil mengerucutkan bibirnya
Ryan pun tertawa,
"Yaudahh sini dirapihin"jawab Ryan sambil merapikan rambut Prilly yang sudah dia acak tadi. Hal itu membuat Prilly tertegun"Puppy rambut aku Jangan di berantakin"