Rencanaku hari ini adalah bangun saat pagi buta, membereskan rumah, mencuci baju, dan membuat sarapan. Kini aku harus berteman dengan tugas rumah tangga seperti ini. Kini aku sibuk meracik bahan makanan, menu sarapan kali ini sangatlah simple, karena ini adalah hari pertama kami kembali bekerja setelah libur pernikahan kami.
Aku membawa sarapan ke meja makan, dan menemukan Kageyama dengan wajah bangun tidurnya duduk di sana.
"Hahaha. Masih ngantuk ya?" gumamku.
Aku pun menghampirinya. Aku menangkup wajahnya, mencubit pipinya agak kencang, lucu sekali Ya Tuhan.
"S-sakit (Name)."
"Ayo buka matanya. Hahaha."
"Aku minta morning kiss dulu." Dia merengek sambil mengangkat wajahnya.
Sudah kuduga.
Cup
Kukecup cepat bibirnya, dia tersenyum manis. Ahhh sungguh manis. Bare face Kageyama di pagi hari memanglah paling pas untuk dinikmati.
"Rasanya aku gak mau berangkat latihan." Kageyama menghela napas.
Aku terkekeh, "Selalu saja berbicara seperti itu. Sarapan dulu yuk."
"Tobio-kun harus makan yang banyak, karena hari ini udah mulai latihan untuk kejuaraan," ucapku menyiapkan sarapan untuknya.
"Kau tau dari mana kalau ada kejuaraan?"
"Kau enggak ngasih tau jadwalmu sih! Aku nanya ke Kourai!" tukasku sebal.
Salah satu kebiasaan Kageyama yang sering tidak memberitahu apa-apa kepadaku mengenai jadwalnya atau apapun. Padahal aku sudah jadi istrinya, namun dia masih saja lupa memberitahu hal-hal kecil kepadaku.
"Gomen (Name). Aku lupa memberitahu jadwalku."
Lihat dia, memasang tatapan imut seperti itu, berharap aku luluh padanya.
"Kau harus memberitahuku jadwalmu, kau kan akan jarang di rumah," tuturku.
"(Name) ...."
Aku menoleh.
"Apa aku berhenti main volly saja ya?"
Aku terkejut mendengarnya. Bisa-bisanya dia berpikir enteng seperti itu! Sabar Kageyama (Name), ini masih pagi. Aku menghela napas panjang.
"Kalau aku mendengar pertanyaan bodoh seperti itu lagi, aku akan marah! Kau tidak akan kuberi jatah! Dan kau akan menyesalinya," tukasku dengan memendam rasa sebal di hati.
Kulihat dia masih memasang wajah yang sama, "Kau pasti akan sering sendirian, (Name)."
Memang benar nantinya aku akan sering sendirian. Aku bisa saja menyibukkan diri dengan pekerjaanku, tapi ada saja ada momen-momen di mana aku membutuhkan Kageyama disisiku.
"Tobio-kun ... aku tidak apa-apa, tidak usah khawatir," tuturku dengan menatap matanya lembut sembari mengelus rambutnya.
"Aaahhhh." Dia merengek. Kini aku memiliki satu bayi besar.
Sebuah ide melintas dipikiranku. "Makanya beri aku teman untuk di rumah," celetukku sembari menyiapkan bekal untuknya.
Kageyama terdiam sejenak, "Teman apa?"
"Ya beri aku teman di rumah, supaya aku tidak kesepian."
"Undang saja teman-temanmu untuk main ke sini."
Huhhhh, tidak peka sekali suamiku ini.
"Oke nanti aku ajak Shirabu Kenjiro ke sini ya. Kudengar dia senggang setelah jam kerja kami."
Kulirik Kageyama dan benar saja. Pria itu memberikan tatapan mematikannya padaku. Pria itu menyipitkan matanya, aku terkekeh. Siapa suruh gak peka jadi orang. Hih.
"Hahaha. Bercanda, Tobio-kun."
Kulihat Kageyama kembali menyantap sarapannya dengan sambil menatapku.
"Tapi, Shirabu itu tampan juga ya, Tobio-kun," usilku.
"Kageyama (Name)! Kurasa kau perlu diberi hukuman."
Kudengar Kageyama berucap sebal dengan suara beratnya. Aku terkekeh pelan, seru sekali menggoda suamiku ini.
Tunggu, dia bilang apa tadi. Hukuman?
Greppp
Sebuah tangan besar memutar tubuhku dengan paksa. Kulihat Kageyama dengan smirk di wajahnya mendekatiku.
"Tobio-"
Cup
***
See you next chapter!
#skrind🦊

KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Kageyama Tobio X Reader
Fanfic(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -kageyama tobio x reader- Complete : 14 Juni 2021