Meysha geovann atau biasa dipanggil dengan nama Mey, mari kenalan.
Pertama Mey manusia.
Mey sangat famous disekolah, semua orang mengenalnya, ada banyak cowok yang terang-terangan mendekati Mey. Dia idaman, pintar dan super cantik.
Sebenarnya semua boong. Yang bener cuma Mey manusia doang. Hehe.
Mey nggak famous kok, cuma karena dia friendly ada banyak anak sekolah yang mengenalnya. Mey juga bukan anak ansos, dia cukup gaul jadi ada beberapa anak cowok yang mendekatinya walau tak sebanyak Zahra.
Mey nggak terlalu pintar tapi nggak terlalu bodoh juga. Mey pernah rangking 3 pas SD soalnya.
Mey cantik, cuma nggak secantik Kak Putri yang jadi inceran cowok-cowok famous.
Oke, udah cukup kenalannya takutnya kalian jadi sayang sama Mey.
Mey cuma sayang sama Abel soalnya. Cowok fiksi dari AU kesayangannya itu.
"Ra! Masa si Abel nembak Kiara sih! Kan gue jadi patah hati, mana diterima lagi buset."
"Heh, bego! Si Abel kan sukanya ama Kiara napa lu yang sewot sih, lagian lebay amat AU doang diributin!" ucap Zahra sambil menepuk bedak padat dipermukaan wajahnya.
Kalo ini namanya Zahra Paramitha, gadis cantik super famous. Sayangnya dia pemalas dalam pelajaran dan kegiatan. Buktinya gak pernah nimbrung tiap ada event disekolah. Dan sayangnya Mey juga terlalu malas mendeskripsikannya.
"Yew, sirik lu!" Mey hanya memutar bola matanya, malas meladeni Zahra yang pagi pagi udah julid. Beralih membuka tasnya diatas meja dan mengeluarkan sandwich yang ia beli tadi. Menawari Gun yang duduk didepan mereka, tapi hanya dibalas gelengan. Sepertinya cowok lembek itu sedang malas. Mey sempat melirik kursi disamping Gun. Tempat si berandalan yang selalu datang terlambat dengan alasan ban motornya bocor.
"Mey, lu udah ngerjain tugas dari Pak Bonga belum?"
Bonga itu singkatan dari botak tengah, itu sebutan untuk guru matematika mereka karena kepala bagian belakangnya botak sedangkan bagian pinggirnya ditumbuhi rambut. Kalo kata Mey sih kebanyakan mikir jadi kepalanya panas.
"Udah, lu gak usah basa-basi kalo mau nyontek!" dengus Mey, dia udah hafal banget sama sifat Zahra soalnya.
Zahra hanya cengengesan, tanganya beralih membuka tas Mey. Mulai mengerjakan tugas dari Pak Bonga.
"Mey, lu tau ga sih?" kata Zahra sembari terus menulis angka demi angka dibuku tulisnya.
Mey hanya mengangkat bahu tak peduli, pasti gosip tidak penting. "Nggak sih." Ucapnya malas. Dia masih sibuk mengunyah sandwichnya.
Zahra mendecak kesal, lalu menghadap Mey dengan serius.
"Adit balikan sama mantannya, lu dikasih tau ga?"
Dan ucapan Zahra itu sontak membuat Mey berhenti mengunyah dengan mata melotot tajam.
Lagi pula bagaimana cerita ini akan menarik, bukan??