" Sayang..........."
Suara itu aku sangat merindukannya perlahan air mataku turun tanpa aku sadari. Aku melihat ke arah tangga . Satu dari tiga orang yang berdiri adalah orang yang aku sayang, alasan Baby Triple J hadir dimuka bumi. William, Odetta dan terakhir Beatrix dengan muka penuh tanda tanya.
William berlari menuruni tangga. Air mata pun mengalir dengan deras. William semakin kurus tampak tidak terurus.
" Apakah ini nyata ???" Ucapnya tangannya sambil memegang pipiku. Aku hanya menganguk sebagai jawaban. Kepergian orang yang kita sayang memang menyakitkan.
Sesak di dada kutahan begitu melihat mantan suami. Memeluk erat melepas rindu. William memelukku erat tanpa menyadai Javierro dalam gendonganku.
" Aku nyata " Ucapku sambil menghapus air matanya.
" Terima kasih, terima kasih sudah pulang, terima kasih sudah bertahan, terima kasih sudah kembali,terima kasih" Hanya kalimat itu yg keluar dari ucapan William. Selanjutnya membuat kami semua terkejut William berlutut tepat di hadapan Liora.
" Aku mohon berdiri" ucapku sambil menarik tangan William. Javierro dalam gendonganku tidak terganggu sama sekali.
" Kangeeeen " Ucapnya air mata pun keluar tanpa berhenti. William memelukku dengan erat.
" M..a..aaa.....fff " hanya itu yang bisa aku keluarkan dari bibirku.
Untuk kedua kalinya William mengeluarkan air mata tepat di depanku. Ketahuilah ketika kamu bertindak egois dan hanya mementingkan perasaanmu banyak hati yang tersakiti dan akan banya orang juga yang kecewa. Dan aku merasakan hal tersebut sekarang.
" Liora......."
" Mommmy.... aku merindukanmu"
" Aku juga sangat merindukanmu"
Aku dan Odetta-ibu mertuaku saling berpelukan melepas rindu. Sementara mata William tertuju pada Javierro yang tertidur dalam pelukan Liora. Beatrix yang udah mengambil barangku dan kami segera berlalu menuju ruang keluaga. Sedangkan Pak Harry membantu William untuk berjalan.
" Bagaimana kabarmu, nak ?" tanya Odetta setelah kami kami duduk bersama. Odetta dan William duduk bersebelahan sedangkan aku duduk di seberang.
" Sejauh ini aku baik-baik saja mom "
" Dimana kamu selama ini.....?" sela William dengan tatapan menusuk membuat siapapun terdiam bahkan Liora membaca situasi sangat tegang.
" Ak......
" Dimana Liora...? Percakapan terputus dengan kehadiran Richard - Ayah William yang teburu-buru. Richard meninggalkan kantor ketika mendapatkan informasi dari Jedd jika Liora udah tiba di Mansion.
" Aku di sini Dad..."
" Akhirnya kau pulang...nak. Terima kasih sudah kembali " Ucap Richard ketika aku dalam pelukan ayah mertuaku. Richard terkenal dengan ketegasan dalam memimpin perusaahan tapi sangat menyayangi anggota keluarganya.
" Aku baik-baik saja Dad.."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're (not) My Father
Romance" Apa yang harus kulakukan agar kau menerimaku kembali ? " -William Leonardo Smith- " Belajarlah menghargai, karna tidak semua penyesalan bisa diselesaikan dengan maaf ' -Liora Kannika-