A Seducer from The Past (2)

2K 154 9
                                    

Akhir-akhir ini aku males banget buat nulis. Lebih seneng nonton reality show Koreaaah... wkwk

Semangatin dong, ditagih-tagih update gpp. Biar aku terpecut buat nulis. Emang kudu dipaksa aku tuh. Hhaha...

Btw, karakter Narendra di sini terinspirasi dari aktor favoritku yang pertama kali ini mau main reality show. Enggak tahu ini emang kebetulan apa gimana, konsep reality show itu cocok banget sama ide cerita ini.

 Enggak tahu ini emang kebetulan apa gimana, konsep reality show itu cocok banget sama ide cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahu gak itu siapa? 

Dan ini visualisasi Nana alias Nathan 

Dan ini visualisasi Nana alias Nathan 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Fifteen years ago, Jakarta

Gadis itu menyisir rambut ikalnya dengan jemari sebelum mengikatnya kembali, membentuk ikatan ekor kuda. Baju basket tanpa lengannya sudah basah oleh keringat, namun tak ia hiraukan. Pun dengan teriknya mentari, gadis itu tetap bersemangat menerima bola yang dioper kawannya. Tangannya dengan cekatan mengambil alih bola. Men-dribble dengan apik dan berhasil menghindari lawannya.

Bersama beberapa siswi lainnya, sore itu si gadis berambut ikal terus larut dalam keseruan permainan basket.

Hampir semua siswa telah pulang. Tinggal beberapa saja yang masih memiliki kegiatan yang tetap tinggal. Seperti dua siswa yang sejak sejam lalu sangat fokus membuat poster di kanvas berukuran besar. Remaja putri bermuka masam itu menggoreskan kuas yang telah dicelupkan pada cat minyak, sementara si pemuda bertubuh jangkung mengamati sambil sesekali memberi saran. Sudah hampir 80 persen jadi. Si pemuda mengangguk dan tersenyum puas.

Namun, senyum itu surut bersamaan dengan pekik kaget temannya.

Sebuah bola berwarna oranye memantul rendah lalu menggelinding tak jauh dari posisi kedua remaja itu.

Raut jengkel remaja perempuan itu tergambar jelas saat melihat hasil karyanya pada kanvas itu terdistorsi oleh goresan panjang setelah bola itu—entah bagaimana—menghantam tangan kanannya yang sedang bekerja.

LOVE - Book Of Romance StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang