Kilatan cahaya obor yang menyala-nyala membias di wajah Nyi Ratu Gondo Mayit. Matanya menatap dingin sementara bibirnya menyeringai menyeramkan.Seakan yang terbaring didepannya bukan manusia, ayahnya sendiri, melainkan hanyalah binatang jagal yang bisa disembelih kapan saja.
Darah menggenang berbau amis di jasad Sasrobahu yang terbujur kaku.
Sekiranya tadi Sang Ratu sempat menghisap darah di leher, mungkin manusia bisa hidup menjadi Sampir siluman yang hidup dari minum darah manusia. Tapi Kanjeng Ratu memilih lain.Dikala manusia merasa telah berjaya dengan segala kesaktian yang dimiliki
dan berusaha untuk mengangkangi takdir yang telah digariskan Empunya Kehidupan
Disaat itulah suratan nasib menuliskan kejatuhan paling hina bagi setiap keserakahan.
Mulut mungil Murni masih ternganga melihat kejadian sadis yang baru terhampar di depannya, entah beberapa jam yang lalu seonggok jasad itu masih hidup dan berusaha untuk mengambil hati perawan desa Bakor itu. Merayu untuk menikahinya, memiliki tubuhnya, entah untuk tujuan mengerikan apa.
Murni hampir-hampir saja terjebak oleh mulut manis rayuan Sasrobahu, sebelum ia tahu kalau pria itu sejatinya berhati iblis, telah berusia lanjut ratusan tahun lamanya akibat ilmu kesaktian pertapa yang dimiliki. Demi memuluskan niatnya mencapai tahapan ilmu adidaya ia korbankan semua yang dimiliki, anak, istri, guru dan kini secara tragis nyawa sendiri.
Memikirkan hal itu perut Murni terasa mual.
"Hmmh nasibmu ini sudah aku ramal akan mengenaskan tua bangka! Kau terlalu serakah, ambisimu telah membutakanmu hingga kau lengah hi hi hi hi" ejek Nyi Ratu Gondo Mayit seakan belum puas. Tangan siluman itu merogoh rongga dada mayat itu lalu menarik organ dalam yang telah kisut. Darah kental menetes ke lantai menguarkan bau amis menyengat.
"Kanjeng ratu mohon jangan menghina jasad manusia yang telah berpulang" pinta Murni sambil menutup mulutnya untuk menahan bau amis darah.
Nyi Gondo Mayit berbalik dan berkacak pinggang, matanya melotot tajam.
"Hatimu terlalu lembek Murni, sebagai calon penerusku kau harus berhati setegar karang, jika tidak, mungkin kau sudah lama mampus dalam perangkap manusia berhati keji seperti ini! Tidakkah kau lihat sendiri kebusukan hati para manusia, jika kau lengah sedikit maka mereka akan memanfaatkanmu habis-habisan!" bentak Nyi Ratu sambil mendelik.
"Saat itu dia memaksaku mempelajari kitab ilmu Sembilan Kegelapan dengan alasan ingin menyembuhkan Nyi Melati, katanya ilmu itu berlawanan dengan ilmu Langit Putih yang ia pelajari, hanya aku yang bisa. Kitab hitam itu membuatku kerawuhan dan menjalin perjanjian dengan kaum iblis. Heh Lindu Pangaji terus memaksaku memperdalam ilmu ini dengan jalan menumpahkan darah tumbal. Lalu dia suruh aku mengumpulkan para panglima untuk menggalang kekuatan di Hutan Tumpasan. Makin lama kekuatan kami semakin kuat dan korban tumbal semakin banyak. Tapi Ia masih belum puas dengan ilmu kesaktian yang kumiliki, dan kali ini ia menginginkan kekuatan kerajaan Kalingga. Nah rasakan sekarang, jahanam ini merasakan buah yang ia tanam dahulu. Hi hi hi"
"Kanjeng Ratu, jika Kanjeng Ratu tidak menyukai diperintah oleh Sasrobahu, maka kali ini Gusti sudah terbebas dari segala tanggungan, bisa... kembali baik seperti dulu. Menjadi manusia lagi."
Kanjeng Ratu Gondo Mayit tertawa terbahak-bahak.
"Kamu kira semua semudah itu Murni? aku tak pernah bisa lupa akan manisnya rasa darah manusia. Jika tak meminumnya sehari badanku terasa gatal, aku tak bisa hidup tanpa darah segar." seringainya melotot dengan gigi taring yang berkilat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARANTUKA PENDEKAR CACAT PEMBASMI IBLIS
FantastiquePendekar misterius, utusan dari neraka untuk para iblis. Ketika namanya disebut akan membuat pucat para demit, jin, banaspati dan genderuwo. Kemana langkahnya pergi, hanya akan ada kepiluan dan tangis darah. Karena setiap yang ia sentuh, akan menj...