PERTUMPAHAN

18 9 0
                                    

"Oh god, jangan dia!"

~Vans Darga Winjaya~

~~~

Gang gancak terkapar ditanah, dengan beberapa goresan luka kecil.

"Cih lemah" ucap pria itu memegang sudut bibirnya yang terkoyak.

"Jangan sombong dulu, ini masih formula bngst!" Vans mulai berdiri walaupun sedikit hoyong.

Sedangkan Adilan, Tran, Rezan dan Leetn masih ditanah coba memulihkan tenaga.

"Satu lawan 5? Ahh tidak adil sepertinya... satu lawan satu" tantang pria itu ke Vans.

Vans mengambil ancang-ancang walaupun dia belum siap sebenarnya, tapi difikirannya ia ingin melindungi dan yah karena tanggung jawabnya telah menerima tantangan itu.

Pria itu mulai menyerang Vans, tangan pria itu melesat ke perut Vans, eitss Vans juga melesatkan dua pukulan tepat dikepala pria itu.

Pria lain tidak terima, mereka membantu temannya yang terkena pukulan dikepala. Mereka berempat mengepung Vans, dan menyerang secara bersamaan.

Vans mengelak semua pukulan itu sangat lihai, seperti ada gerakan slow membuat Vans bisa mengelak itu semua.

Dengan cepat Vans menarik kedua tangan pria dihadapannya dan membantingnya kebawah, dan kedua pria lain yang mau menonjok Vans gagal karena ketindih pria yang dibanting Vans.

"Ck... bersiaplah bocah" ucap salah satu pria mengeluarkan sebuah pisau tajam dan menyembunyikannya dibalik tangan.

Vans yang sibuk menyerang tidak menyadari kalau ada bahaya yang mengancam.

"Awasssss!!!!!"

"Aghhh..."

Vans membulatkan matanya, ia tidak menyangka ini akan terjadi.

Cewek berhoodie hitam menghalang pisau itu menusuk Vans, alhasil cewek itulah yang tertusuk tepat dibagian perutnya.

"HANNY!!!" Teriak histeris cewek-cewek itu berlari kearah Hanny yang berhoodie hitam tsb.

Vans diam mematung, meratapi Hanny yang menahan sakit ditanah. Tak habis fikir, Vans mengusap wajahnya yang gusar dengan kasar dan menghabisi semua pria itu tanpa ampun.

~~~

"Aaampun!" Sujud salah satu pria yang sudah bonyok dibuat Vans.

Vans tetap marah bahkan murka kepria dihadapannya. Namun serangan Vans ditahan oleh gancak.

"Tahan Vans, lu dah banyak luka. Jangan main emosi" ucap Rezan menenangkan.

Kemudian rombongan polisi dan sebuah ambulan datang ke mansion itu. Polisi-polisi itu sigap langsung menahan pria gadungan yang menyamar jadi kurir itu.

Sementara para perawat mulai mengangkut Hanny ke bangsal dan memasukkannya kedalam ambulan agar mendapatkan pertolongan pertama.

Vans, dan lainnya diobati dengan cewek-cewek yang tinggal dimansion itu.

"Gawat! Pasien ini harus segera dilarikan kerumah sakit! Dia banyak kekurangan darah" ucap salah satu perawat diambulan itu.

Segera ambulan itu melaju, meninggalkan perkarangan mansion itu.

Vans tanpa bersuara langsung mengambil motornya dan melesat mengikuti ambulan itu.

Gancak lainnya yang masih diobati terpaksa bergegas menyusul Vans, karena takut terjadi sesuatu kalau Vans mengemudi dalam keadaan seperti itu.

Vans & Cewek Misterius - gang gancakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang