Ujung Pertemuan

54 2 0
                                    

Sangat berlalu begitu cepat, berawal dari luka yang bertemu kemudian saling menyembuhkan, lalu kembali melukai. Lucu namun tragis. Bertemu untuk menyembuhkan luka lama lalu membuat luka baru. Begitulah alasannya kita dipertemukan, begitu kata mu. Kau yang tak bisa meninggalkan hal hal yang berkaitan dengan masa lalu mu membuat kita tak saling menyembuhkan,  aku kembali membuatmu jatuh cinta dan kau mengira kau telah sembuh, namun yang sebenarnya harus disembuhkan adalah luka dimasa lalu mu yang sering kau bawa bahkan kau telah bersama seseorang. Mungkin alasan kisah ini juga berakhir masih tentang luka lama mu, mungkin.

Mari berhenti membahasnya, kita sudah berjanji untuk tidak menyesali kisah ini. Tak ada habisnya jika ingin membahas mu, dan tak ada habisnya pertanyaan tentangmu, kita sudah begitu sangat jauh mari sama sama memaafkan lalu kembali terus berjalan, jika memang ini akhirnya tak apa mungkin memang masih harus kembali mencari.
Dibagian ini bukan tentang saling kembali menyakiti yang ingin ku perjelas, namun aku hanya ingin memberi tahu bahwa diujung pertemuan itu, Kau terlihat begitu indah, senyuman diujung pertemuan itu begitu sangat indah membuatku melupakan hal menyakitkan diujung perpisahan itu, hingga rasa ingin kembali memiliki mu kembali muncul. Namun semua langkah mengikhlaskan mu membuatku tak ingin berharap kembali. Sering ku bahas bahwa perihal melupakan mu tidaklah mudah, namun ketika kau bersikap manis aku sering lupa bahwa aku sedang dalam proses mengikhlaskan mu. Terima kasih telah pernah menerima ku dengan segala beda, telah menjadikan ku orang yang paling beruntung, telah menjadikan ku orang yang istimewa dan terima kasih telah kembali melukai.

"Ibarat Pertanyaan Yang Tak Terjawab"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang