kalut

182 56 4
                                        

Warning! - darah, pembunuhan, senjata tajam.







"Kan aku sudah bilang uangnya banyak!" Chenle kembali menatap Jaemin tajam. Tak hanya itu, sebab Chenle benar-benar melakukan tugasnya.

Setelah Chenle berucap, ia lalu melepaskan Haechan, oh lebih tepatnya Chenle melempar tubuh haechan yang kini benar-benar terkapar tak berdaya. 


Brukk


"Haechan!!" Seru Renjun dan Jaemin bersama.

Renjun langsung menghampiri Haechan dan bersimpuh disampingnya, "bertahanlah Haechan aku tau kau bisa kau kan anak kuat," ucapnya seraya mendekap badan kaku Haechan tak peduli dengan darah Haechan yang menodai wajahnya. 

Chenle yang memperhatikan kedua temannya itu sedang beralih fokus, membuatnya merasa mendapatkan kesempatan emas. 

Jaemin ingin melakukan hal yang sama dengan Renjun, memeluk Haechan. Tapi sepertinya Jaemin kalah start. 


Ceklek

Dorr!!


Gotcha! Sekali gerakan, peluru dari pistol Chenle berhasil mengenai dada kiri Jaemin.

"Akh!"


Brukk


Renjun mematung terkejut saat mendengar suara tembakan dibelakangnya, lalu tak lama ia menolehkan kepalanya, sejujurnya ia berharap yang melakukan itu adalah Jaemin. Salah, Renjun salah jika masih berharap akan hal itu. Sebab kini ia mau tak mau menyaksikan kembali detik-detik temannya merenggang nyawa.

"Jaemin.."

Air mata Renjun kembali menggenang di matanya, ia yang awalnya ingin menatap Chenle untuk memohon menjadi takut, sebab kini Chenle sudah mengarahkan pistol ke arahnya. 

Tak butuh waktu lama, tangis Renjun pecah juga, perasaan yang campur aduk di dalam dirinya, ia ingin sekali melawan dan menyelamatkan teman-temannya tapi ia juga sadar bahwa lawannya bersenjata, sedangkan ia hanya membawa senter kecil yang sekarang pun entah kemana.

"Dasar cengeng, kenapa sih kau hanya bisa merengek dan merepotkan orang lain? Huh, dengar ini baik-baik, kau tidak akan pernah bisa menghentikanku Renjun huang."


Disisi lain, Jaemin tengah berusaha untuk tetap sadar dengan sisa sisa tenaganya, ia ingin sekali bangkit dan meninju muka Chenle tapi ia sudah terlanjur tidak bisa, dengan putus asa Jaemin menangis dan berteriak, "RENJUN PERGILAH!" Seolah memberi Renjun instruksi sebelum ia benar-benar menyerah.



Entah mengapa saat mendengar perintah Jaemin tadi Renjun langsung bergegas tanpa memikirkan apapun. Jika boleh jujur, sebenarnya Renjun juga tidak ingin meninggalkan Jaemin dan Haechan sendirian disana, tapi kembali lagi dengan pemikiran tadi, kaki Renjun bagai disihir oleh ucapan Jaemin. Bahkan dirinya sekarang masih tetap berlari disaat pikiran dan hatinya tak menginginkannya. 

Chenle mengejar Renjun tentu saja. Namun sepertinya Chenle tertimpa sial, sebab sekarang ini ia kehilangan Renjun di tengah hutan. Chenle memutuskan untuk berhenti sejenak karena dirinya sekarang benar-benar kehilangan jejak Renjun, bagaimana bisa?


"Ah sial, cepat sekali larinya."

drrt

Ponsel Chenle berdering, ia pun merogoh kantung celananya dan menatap ponselnya. Nama Mark tertera di sana, menandakan bahwa panggilan itu dari Mark.

Dengan ekspresi ragu dan gusar Chenle tetap menggeser tombol hijau pada panggilan itu.

"Kau sudah selesai?" Suara Mark terdengar sedikit berat.

"Em, Mark aku.. kehilangan Renjun."

"..."

Tidak mendapat jawaban dari seberang sana, lalu Chenle mencoba untuk memanggilnya, "Mark?"




>>>




Renjun terus berlari, ia tak peduli dirinya ada dimana sekarang dan akan kemana. Ia hanya terus berlari sambil menangis. 

'kenapa kau meninggalkan mereka huh?, kau seharusnya ikut mati, kau egois Renjun, kenapa kau menyelamatkan dirimu sendiri disaat teman temanmu merelakan nyawanya?!' Renjun berucap dalam hati.

Lari Renjun menjadi lambat dan lama kelamaan ia berhenti. Ia membungkuk menahan badannya dengan berpegang pada lututnya. Setelah itu ia menangis sekeras kerasnya. 

"KAU EGOIS RENJUN!"

"KAU. EGOIS!"

"KAULAH YANG JAHAT DISINI REN, IYA KAU!"










"RENJUN!?"





Haloo, ini spesial gift, wkwkwk, kesampean juga update hari Jumat, soalnya tugas aku udh kelar jdi moodnya lgi bagus bgtt..

Oh iya berarti Minggu ini bakal update tiga kali yak? Wkwkwk see you!! 

Inseventh killer | NCT Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang