The Lady's Sickly Husband

65-66

Bab 65

Penerjemah: Antonia
Sebelum Mo Qianxue membuka mulutnya, saudari sudah menariknya ke dalam ruangan, menembakkan semua kekhawatirannya seperti senapan mesin.

"Nyonya . Ning, kami belum melihat orang-orang datang untuk berdagang tahu dengan kacang selama berhari-hari. ”

“Liu Laoshan tidak bisa mengumpulkan kacang selama berhari-hari. ”

"Tanpa kacang, bagaimana kita bisa melanjutkan bisnis tahu kita?"

“Saya mendengar bahwa harga kacang melonjak seperti orang gila. Haruskah kita menaikkan harga tahu juga? ”

"…"

Pemotretan bersambungan hampir membuat Mo Qianxue sakit kepala, "Berhenti! Satu hal dalam satu waktu . ”

Sister Fang terlihat sangat cemas dan jantungnya merosot saat melihat alis Mo Qianxue yang mengerutkan kening.

Karena dia dipromosikan sebagai manajer, orang-orang di desa mulai sangat memikirkannya dan mencoba untuk bersamanya dengan harapan dipekerjakan di lain waktu bengkel membutuhkan pekerja.

Mertuanya, yang tidak menghubunginya sejak mereka tinggal di rumah yang terpisah, sekarang datang mengunjunginya setiap beberapa hari.

Tentu saja, dia tahu alasan semua ini, jadi dia lebih menghargai bengkel itu daripada yang lainnya. Karena itu, bagaimana mungkin dia tidak cemas tentang situasi kacang?

Namun, sekarang Mo Qianxue bukan lagi seorang wanita tunawisma melainkan pemilik dan bosnya.

Untuk adik Fang, Mo Qianxue mungkin masih menjadi adik perempuan, tetapi juga bosnya. Jelas dari posisinya, saudari Fang, meskipun khawatir, menunjukkan rasa hormat dan memperlambat pidatonya dan menurunkan nadanya.

Mendengarkan kata-katanya, Mo Qianxue tetap diam sejenak, tampak sedikit cemberut, "Berapa banyak biji yang kita miliki dalam stok?"

“Sekitar dua hingga tiga ribu kilogram. ”

“Kami menggunakan beberapa ratus kilogram setiap hari, jadi kami bisa melakukannya selama belasan hari. ”

"Haruskah kita berhenti membuat tahu atau mengurangi jumlahnya?"

Mo Qianxue mendongak dan menghentikannya, “Tidak, kita tidak harus. Lakukan apa yang Anda lakukan seperti biasa. ”

Dia harus memikirkannya. Kacang seharusnya merupakan barang murah. Pasti ada alasan mengapa harga melambung begitu cepat. Beberapa hari yang lalu, dia telah mendengar berita itu tetapi percaya bahwa itu adalah rumor, tidak pernah berharap itu nyata.

Jika harga kacang tidak bisa turun kembali, dia perlu berbicara dengan Su Qi.

Mo Qianxue menghibur saudara perempuan Fang dan memberitahunya untuk menyebarkan berita tentang merekrut siswa. Meskipun dia tidak mengerti, dia siap mengangguk dan berjanji untuk menemukan beberapa anak sesegera mungkin.

Menerima pesanan, saudari Fang berangkat seperti embusan angin. Dia adalah orang yang segera melakukan apa yang perlu dilakukan tanpa ragu-ragu.

Dia pergi sementara Mo Qianxue mulai khawatir.

Sekarang mereka tidak punya kacang untuk membuat tahu, lalu di mana dia harus mendapatkan kacang untuk pabrik kecap masa depannya? Ratusan sen per kilogram. Bahkan jika dia punya uang untuk mengumpulkan kacang, dengan biaya tinggi, siapa yang akan membeli kecapnya?