"Ayo kencan ______ denganku"
Butuh beberapa detik bagi Mino untuk sekedar memahami apa yang baru saja Lisa ucapkan.
Kencan?
Apa katanya tadi?
Apa Mino tidak salah dengar? Lisa mengajaknya kencan?
LALISA MENGAJAKNYA BERKENCAN!!
"Ehemm .... "
"Uhukkk ..."
Deheman dan suara batuk yang terdengar seperti disengaja barusan sontak membuat atensi Mino dan Lisa teralihkan pada dua pria yang kini menjadi saksi bisu pernyataan Lisa. Perempuan Manoban itu bahkan hanya menyeringai kearah duo Hanbin dan Chanyeol yang kini serempak menoleh kearah Mino dengan pandangan yang berbeda.
Hanbin yang terprovokasi semangat dan Chanyeol yang terkekeh.
Mino mendengus lalu mengumpat dalam hati. Hampir saja ia lupa kalau dua sahabatnya ini adalah saksi sejarah seperti apa ketertarikan Mino pada perempuan ini.
"Mino pasti terima dong, iya engga No" sambar Chanyeol tiba-tiba. Memancing senyuman indah yang kemudian datang dari tarikan dua bibir milik Lalisa.
"Ya jelas lah, daridulu Mino udah naksir Lisa hahahaa -sorry bro" timpal Hanbin yang dengan indahnya membuka rahasia terdalam milik Mino.
Dulu.
Sekarang sih semuanya jelas berubah. Kalau saja perkataan ini ia dengar sebelum ia bertemu dengan bu Irene bisa dipastikan wajah Mino sekarang pasti mirip udang rebus.
Malu-malu yang berujung memalukan.
Tapi sekarang, jangankan wajahnya yang memerah. Hati Mino saja rasanya tidak bereaksi sedikitpun.
Karena rasa itu sudah hilang.
Hahahaha. Sialan sekali hidup ini. Dulu ia susah payah mencari kesempatan dan bahkan sedikit memalukan diri sendiri hanya agar di notice oleh seorang Lalisa.
Tapi saat perempuan ini yang datang dengan segala perasaannya hati Mino sudah di isi oleh orang lain.
Dunia ini memang tidak seindah drama korea.
"Bye the way aku masih nunggu jawaban kamu loh No" tegur Lisa dengan ringan. Seolah ucapan yang baru saja ia katakan barusan bukan sesuatu yang terlalu aneh ia ucapkan.
Sekali lagi gumaman dan deheman meledek datang dari dua pria durjana yang kini menikmati kecanggungan Mino.
"Jangan diem aja dong No, kasian ditungguin jawabannya"
"Mino jual mahal dih... " Kali ini Chanyeol sedikit mengeraskan suaranya yang disambut tepukan pada bahunya dari Hanbin.
Sementara Mino yang sejak tadi menjadi subjek utama hanya menyeringai, lalu menggaruk bagian tengkuk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Bingung.
"Ayo aku anter pulang Lis" ajak Mino akhirnya. Pria Song itu kemudian berdiri dan memberi isyarat pada Lisa untuk mengikuti langkahnya tapi perempuan Manoban itu hanya menyeringai lalu menahan lengan pemuda Song itu dengan sigap.
"Kalau mau nolak disini aja"
Wajah Mino menengadah menatap lurus kearah perempuan yang kini juga menatap kearahnya. Kedua matanya menatap Mino dengan pandangan tajam.
Lisa tidak suka diremehkan. Dan Mino paham betul akan sisi buruk nya.
"Lis ..."
"Kamu lebih milih Bu Irene kan? Lebih memilih perempuan yang sudah bersuami dibanding perempuan single kaya aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER [🔞]
FanfictionBijaklah dalam memilih bacaan. 🔞 no under age, hargai Author dengan cara menjauhi story ini kalau kalian tidak suka dengan konten dewasa or Anti NC Song Mino tahu, kalau Bae Irene hanya ingin memuaskan nafsunya. Ia sadar kok, mereka hanya saling me...