Sepanjang perjalanan Rara terus diam, ia tak menanggapi ucapan Andi sama sekali. Ia masih memikirkan tentang kejadian barusan. Ia masih tak menyangka ternyata tante Selena adalah ibu dari Andi
"Duh gimana nii" Rara menggigit kukunya, pikirannya sangat runyam
Andi bingung melihat Rara yang mendadak diam. Banyak pertanyaan yang ada di otaknya. Ia juga penasaran apakah Rara mengenal ibunya. Tapi selama ini kan hubungan Rara dan Andi baru membaik akhir-akhir ini. Dan ibunya sudah cukup lama meninggal, lalu dimana Rara pernah bertemu ibunya itu?
"Lo kenal bunda gue? " tanya Andi, namun Rara tetap diam
Merasa tak ada jawaban. Andi pun lebih memilih melajukan motornya dengan cepat
Tak lama mereka sampai dirumah Rara. Ia masih tak berbicara. Setelah melepaskan helm, ia langsung bergegas masuk kekamarnya, tak memperdulikan Bara yang sudah menunggunya sejak tadi
"Rara kenapa? " tanya Bara dengan bingung
"Gue juga ga tau. Tadi dia abis nemuin foto keluarga gue. Terus pas gue ngenalin nama ortu gue, dia kayak kenal sama bunda gue Bar"
"Ah masa sih. Setau gue Rara ga pernah ketemu sama tante Stela"
Mereka berdua memasang wajah bingung
"Lo masih parttime ?"
"Eh iya masih" Andi sedikit terkejut. Sebelumnya Bara tak pernah menanyakan perihal parttime dirinya
"Berarti lo belom balik ke apart lo? " Andi menggeleng
"Maafin gue ya An. Lo kerja keras kek gini karena ade gue"
"Bukan salah lo. Kan gue yang mau Bar"
"Lo kan udah beliin album yang Rara mau, kenapa gak berhenti aja. Lagian kita bentar lagi lulus. Om Bram kan juga masih bayarin sekolah lo"
Andi terdiam sesaat
"Tanggung Bar. Lagian gue udah ga mau pake uang papah lagi. Lo kn juga tau, hubungan gue memburuk semenjak papah nikah lagi. Rasanya gue benci banget kalau harus pake uang dia. Dan kalau bukan karena kejadian album itu, mana mau gue kerja parttime saat masih sekolah gini, gue pasti lebih milih ngabisin duit bokap gue buat mabok dan ngelakuin hal buruk lain, sebagai bentuk pembalasan gue. Tapi Rara merubah segalanya. Semenjak gue parttime, sepeserpun gue ga pernah pake uang papah. Gue lebih milih pake uang hasil jerih payah gue, dan itu rasanya lebih menyenangkan" Andi terdiam sesaat, ia tersenyum mengingat usahanya dulu
"Gara-gara parttime juga kan gue sekarang ngekost, karena jarak dari apart jauh sama tempat kerja gue, cape kalau harus bolak balik. Hal itu pula yang bikin gue gak terlalu sedih kehilangan bunda. Gue mencoba terbiasa melangkah maju, melupakan kesedihan karena kehilangan satu-satunya wanita yang amat berharga. Gue juga pengen buktiin sama bunda, kalau disini gue baik-baik aja" kini tak ada lagi raut sedih yang Andi pancarkan jika membicarakan bunda nya. Dulu hal itu adalah topik paling sensitif, namun sepertinya sekarang Andi mulai menerima dengan lapang
Bara tersenyum. Ia tau, selama ini Andi sangat terpuruk. Sifatnya juga menjadi angkuh semenjak ibunya meninggal. Dan Andi akan marah jika siapapun membahas tentang keluarganya. Namun apa yang ia lihat sekarang, Andi nampak tersenyum dan ikhlas
"Terus apart lo siapa yang huni?"
"Gaada. Sesekali gue masih kesitu ko buat bersihin tempat itu. Mungkin nanti saat hati gue sepenuhnya melepaskan dan pribadi gue menjadi lebih baik. Gue akan kembali pulang dan tersenyum "
Bara menepuk pundak Andi. Ia tersenyum dalam diam, Andipun membalasnya dengan senyuman juga
"Lo sekarang libur kan. Makan dulu ayok" Andi berpikir sejenak, tak lama ia mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF RARA (End Season 1)
Fantasi(Transmigrasi series 2) Ratna seorang wanita karir yang kehilangan keluarganya pada saat wisuda, yang memiliki hubungan dekat dengan abang kandungnya Dan rara seorang gadis berseragam SMA yang sangat dibutakan cinta, membenci keluarganya, terutama s...