TIGA BELAS🌻💙

446 44 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN HAPPY READING
______________________________________

Tanpa basa-basi Rassya langsung menggendong Aqeela ala bridal style, Rassya membawa ke ruangan UKS.

Diperjalanan itu, seseorang melihat rassya menggendong aqeela, ia panas melihat itu, karena gerah melihatnya ia hanya tersenyum devil, dan pergi begitu saja

Rassya sampai diruang uks, dan sudah ada teman rassya yang menjadi salah satu anggota pmr. "Jing tolongin temen gue, dia pingsan kayanya kebanyakan asap tadi" ucap rassya kepada anggota pmr.

"Iya tunggu diluar dulu lu, gue yang tangani" jawab jingga, teman sekelas Rassya. Rassya menidurkan Aqeela ditempat brankar tersebut, lalu menunggu dipintu depan.

Rassya sedari tadi tak bisa diam dia terus mondar-mandir khawatir akan keadaan Aqeela, hari ini Aqeela sangat lemah, ditambah dia sekarang mengalami menstruasi. Tetapi Rassya tak tau jika Aqeela mengalami itu.

Kenapa gue cemas banget ya, ngeliat keadaan aqeela kaya gini? Apa gue emg suka sama tuh anak -batin rassya.

"Arghhh! Kenapa gue secemas ini ke Aqeela sedangkan dia bukan siapa-siapa gue, dia hanya sekedar temen gue kan?" ucap rassya mengacak rambutnya frustasi.

Sekitar 4 menitan jingga keluar dengan raut wajah gelisah membuat rassya tambah khawatir.

"Gimana keadaannya?" tanya rassya.

"Ras, gue gabisa nanganinya dia harus dibawa kerumah sakit dia kehabisan oksigen bisa dibilang sesak napas keknya harus dioprasi deh soalnya banyak banget asap didalam tubuhnya, itu juga bukan asap biasa, itu kek dikasih obat gitu asapnya" ucap jingga, panjang x lebar.

"Waduhh y-yaudah gue langsung bawa Aqeela, awas. Tolong bilang ke guru siapa aja, kalo aqeela sama gue gabisa ikut belajar" ucapnya lalu menerobos pintu yang dihalangi jingga. Jingga hanya mengangguk ucapan rassya. Dan berlalu pergi dari uks.

Rassya keluar dengan menggendong Aqeela, sampai ke parkiran. Karna Rassya memakai sepeda motor jadi ia berniat membawa mobil yang Aqeela bawa. Tidak mungkin kan, jika Rassya memakai sepeda motornya sedangkan Aqeela sendiri sedang pingsan, mana bisa?

Rassya mendudukan aqeela ditempat duduk dekat supir. Rassya sangat khawatir dengan keadaan yang menyerang Aqeela, Rassya sangat tidak ingin ditinggal Aqeela, padahal ia saja belum sah berpacaran mengapa sangat takut ditinggal, bisa begitu ya? Kalian sendiri punya temen kaya gitu gak?

Rassya langsung menggas mobilnya, karena kuncinya sedari tadi Aqeela bawa, ia menaruhnya disaku tersebut. Dengan cepat rassya mengambilnya, dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi supaya cepat sampai, Jarak antara sekolah dengan rumah sakit, seperti jarak rumah kalian dengan kota depok (sawangan). Gimana jauh atau deket nih?

"Gue gaakan biarin lu kenapa-kenapa qeel, gue janji bakal sembuhin lu sampe lu bener-bener sembuh" ucap rassya menatap aqeela, sambil mengusap pipi halus Aqeela.

Sekitar 18 menit Rassya sampai di rumah sakit, Rassya menggendong Aqeela lagi hingga masuk kerumah sakitnya,

"Susterr.. Suster.." Teriak rassya, Dengan cepat suster dan dokter datang dengan membawa brankar, Rassya pun menidurkan Aqeela ditempat itu dan langsung berjalan keruangan yang disediakan.

Setelah sampai, "Mas mohon menunggu di tempat yang sudah disediakan disana" Ucap suster lalu menutup pintu ruangan itu. Rassya mangangguk pelan.

Rassya hanya bisa melihat dari kaca pintu.
"Qeel kenapa lu kaya gini, gue gaakan maafin orang yang buat lu kaya gini, gue akan balas dendam qeel siapapun orang yang nyelakai lu" ucap rassya sendiri. rassya mengepalkan tangannya hingga ia tak menyadari bahwa tangannya sudah merah karna kepalan yang sangat keras. Rassya tak mempedulikan itu ia hanya memikirkan Aqeela, Aqeela bisa kembali atau tidak, itu saja!

Rassya AqeelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang