Bagian 14

6.2K 711 55
                                    

Haechan masih mengerjapkan matanya beberapa kali, otaknya seketika kosong ketika mendengar penjelasan dari Ten bahwa dirinya sedang hamil.
"Mampus lo hamil hayo, siapa suruh ga minum pil," Jaemian yang hari itu datang juga sampai bolos sekolah malah mengompori. Lantas Haechan mengambil boneka gurita miliknya yang dibelikan oleh Jeno lalu melemparkannya pada Jaemin. Tepat sasaran mengenai kepala bocah itu,
"Haduh gatau, pusing Mama sama kalian. Pokoknya habis lulus ini kalian bakal nikah," ucap Ten sebelum ia keluar dari kamar meninggalkan Jaemin dan Haechan disana.
"Asek! gue jadi om nih," Jaemin yang duduk disamping Haechan mengelus perut Haechan yang masih datar,
"Salah apa sih gue," gumam Haechan,
"Dosa lo banyak kalo lo mau tau," balas Jaemin yang langsung mengundang toyoran di kepalanya,
"Sialan lo, Lucas mana? tumben ga ikut," tanya Haechan.
"Dia harus masuk biar kita tau ada tugas apaan lah njir," jawab Jaemin, setelah itu Haechan kembali terdiam. Dia tak menyangka bahwa awla kehidupan setelah lulus SMA adalah mengurus anak kecil, anaknya sendiri.

Bukan Haechan tidak suka, tapi dia takut, dia belum tahu caranya menghadapi anak kecil nantinya. Astaga astaga! Haechan jadi Mama muda.






Sementara Haechan dirumah, Jeno ada di kelas, lelaki itu banyak melamun hari ini, membuat Jisung yang duduk disampingnya bingung. Tak biasanya seperti ini, 
"Heh, lo kenapa?" tanya Jisung sembari menyenggol lengan Jeno, namun pemuda itu hanya sadar dari lamunannya lalu kembali fokus ke pelajaran, tak memberi jawaban atas pertanyaan Jisung. 

Hingga bel pulang berbunyi, Jeno hanya diam seharian ini, tidak ikut istirahat, bahkan sampai kelas sudah kosong. Jisung masih duduk menatap Jeno,
"Dude, lo kalo ada masalah sini cerita ke gue," ucap Jisung. Akhirnya Jeno menoleh, dia menatap teman dekatnya itu,
"Masalah Haechan lagi?" tanya Jisung yang dibalas anggukan oleh Jeno, 
"Kenapa lagi dia? badmood?" tanya Jisung, perlu kalian tahu jika Jisung ini adalah siswa yang terkenal karena suka gonta-ganti pacar. 
"Bukan," jawab Jeno, 
"Ya terus?" 
"Gue...anu, maksud gue, Haechan hamil," ucap Jeno. Seketika itu juga Jisung ngebug, dia terdiam untuk memastikan kerja otaknya tidak salah.   
"Hah?" bocah jangkung itu malah bertanya lagi,
"Haechan hamil," ulang Jeno dengan sabar. 
"Demi apa lo?! anjing," Jisung berujar dengan mata sipitnya yang membola, tangannya menggebrak meja, membuat Jeno memejamkan mata karena kaget dan semburan air terjun tak terduga. Jeno mengusap wajahnya, 
"Gimana nih? gue butuh saran," tanya Jeno. Lantas Jisung nampak berfikir, ia juga tak tahu bagaimana karena belum pernah menghamili anak orang.
"Nikahin lah bego!" dengan semena-mena Jisung menoyor kepala Jeno, membuat yang lebih tua beberapa bulan dari Jisung itu mendesis kesal. 
"Tapi gue belom perfect," ucap Jeno,
"Anjir, anak sepinter lo ngerasa belom perfect??? lo udah pasti jadi penerus perusahaan bapak lo kan udah perfect udah," balas Jisung. Meskipun begitu, Jeno tetap saja khawatir, dia bukan lari dari tanggung jawab, tapi dia hanya takut. Ayahnya orang yang keras,

Setelah perdebatan tak berguna dengan Jisung tadi, Jeno berjalan keluar sekolah, dia harus pulang sekarang. Namun ketika dia baru berbelok di lorong, seseorang menarik tubuh Jeno dengan kasar, lalu memukul lehernya, membuat pemuda itu kehilangan kesadarannya seketika. 





🌻🌻🌻🌻🌻🐶🐶🐶🐶🐶🐶





Ketika Jeno membuka matanya, dia merasakan udara aneh disekitarnya. Matanya membulat ketika sadar jika dia sudah di dalam pesawat. Jeno menoleh ke kanan dan menemukan Ayahnya yang sedang membaca majalah,
"A-"
"Nggak usah protes, udah malem, nanti ganggu penumpang lain," ucap Jaehyun, padahal mereka ini ada di first class. Hanya ada lima orang disana, termasuk Jaehyun dan Jeno. 
"Kita mau kemana?" tanya Jeno,
"Kita bakal ke Amerika, kamu bakal ujian nasional kamu bakal dilakuin secara individu dengan pengawasan ketat, Ayah udah atur semuanya buat kamu," ucap Jaehyun. 
Tidak...ini tidak benar, Jeno tidak bisa pergi sekarang. Jeno harus kembali,
"Yah, Jeno gabisa pergi, Jeno harus balik lagi ke Korea," ucap Jeno yang langsung disambut tatapan tajam oleh Jaehyun,
"Nggak ada penolakan Lee Jeno," ucap Jaehyun. 
"Aku berhak nolak Yah. Jeno harus balik, Jeno nggak bisa pergi," ujar Jeno.
Jaehyun berdecak,
"Kenapa? gara-gara anak Johnny itu, iya?" tanya Jaehyun, 
"Iya, Jeno gabakal ninggalin dia, Jeno mau balik," ucap Jeno kekeh pada keputusannya, tanggung jawabnya pada Haechan...dia tak bisa lepas begitu saja,
"Kenapa sih kamu-"
"Haechan hamil Yah, dan itu anak Jeno. Jeno gabisa tinggalin dia," Jeno memotong ucapan sang Ayah, membuat Jaehyun terdiam seketika. 
"Apa? hamil, anakmu?" tanya Jaehyun memastikan, 
"Iya..maafin Jeno," jawab Jeno. Mau seberapapun marahnya Jeno pada Jaehyun, tetap saja dia merasa bersalah, karena ini memang sesuatu yang salah, Jaehyun patut marah padanya. 

LOVE HOLIC (NOHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang