Siaran ketiga belas tayang pada : 2 Juni 2021
Song recommended :
Wakey-Wakey – NCT 127Ramein yuk cerita ini :(
Komen banyak-banyak ya! Ajak kenalan kalian yang baca wattpad buat baca cerita ini juga. Terima kasihhhhhh-elnoveint-
Kepala Saka menoleh ke kanan dan kiri berulang kali, memastikan tidak ada orang disekitarnya. Kemudian Saka melihat ke bawah. Kata Budi, tinggi rooftop tempat Saka berada sekarang enam meter dari tanah.
Saka meneguk ludah. Ini...tinggi sekali. Saka memejamkan mata. Rasa pening menyerangnya. Saka menghembuskan napas pelan, membuka mata dan melihat ke depan.
Dengan bantuan cahaya bulan dan satu lampu kuning di pojok kiri rooftop, Saka melihat genteng rumah warga yang akan dia gunakan untuk tempat mendarat. Hanya itu satu-satunya cara Saka keluar dari sana.
Pintu yang Saka gunakan untuk masuk ke penjara Devano sudah ditutup. Seseorang yang sudah masuk ke sana, tidak bisa keluar lagi sebelum pukul enam pagi. Jika Saka menunggu sampai jam tersebut, Saka akan ketahuan.
Maka, Saka harus melompat dari gedung dengan tiga lantai ini, mendarat di genteng rumah warga berlantai dua, turun dari sana, kemudian berlari ke arah mobil Budi berada. Emm...sepertinya mudah. I-iya, kan?
Lagi, Saka meneguk ludah. Cowok itu melompat naik ke tembok pembatas rooftop. Berdiri di sana dengan kedua kaki gemetar. Badan Saka mendadak dingin. Tangannya basah oleh keringat.
Oke, Saka akan jujur pada kalian. Saka takut ketinggian.
"Saka, are you okay?"
Suara Diandra terdengar, membuat Saka tenang meski sedikit. "Can I say I'm not okay, Ra?"
"Mau mundur?"
Saka menggeleng tegas. Membuka mata setelah menghembuskan napas perlahan lewat mulut. "Kamu tau, kan, kalo aku nggak mungkin mundur sebelum mencobanya?"
Suara seseorang muncul. Terdengar ngegas pake banget. "APA-APAAN LO PAKE AKU KAMU?!"
Di detik berikutnya suara pukulan dan pekikan terdengar hampir bersamaan. "Aduh! Ayah kira-kira dong pake apa kalo mukul! Kalo pake tangan mah nggak papa, lah ini pake payung anjir. Pala gue sakit!"
"Bahahahahah!" Itu suara tawa Budi. Terdengar sangat puas melihat Biru menderita. "Gue cuma memanfaatkan barang di sekitar. Lagian lo b aja kali, nggak usah pake teriak-teriak! Kuping kita semua bisa-bisa budeg nih!"
"Kan kuping kalian, bukan kuping gue."
"Kurang ajar! Mau gue pukul lagi lo?"
"Oh durhaka, ya, sama anak?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elnoveint✔
Teen FictionCOMPLETED Elnoveint Sebuah pesan rahasia yang disampaikan melalui siaran radio tengah malam Diandra bersama timnya menggunakan siaran radio dan kode Elnoveint untuk menyusun rencana agar bisa mengembalikan nama baik keluarganya. "110,2 FM Elnoveint...