Y-214107920203

784 89 14
                                    

Siaran keempat belas tayang pada : 7 Juni 2021

Song recommended :
Moon - Kim Seok-Jin BTS

Song recommended : Moon - Kim Seok-Jin BTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

"Yakin lo berdua mau pulang jam segini?"

Budi menatap Diandra dan Saka bergantian. Yang ditatap juga saling melempar pandang. "Iya," jawab Diandra, "gue tetep mau pulang."

Budi melirik jam. "Jam setengah tiga pagi. Ngapain nggak nginep aja, sih? Gue yang bakal bilang sama Ibu kalian berdua. Sini kasih nomernya ke gue."

Diandra dan Saka saling menatap lagi. Itu membuat Biru kesal. Biru beranjak berdiri dari sofa tempatnya rebahan lalu berdiri di tengah-tengah Diandra dan Saka, ikut menghadap Budi dengan badan tegap.

Diandra dan Saka hampir jatuh gara-gara Biru. Mau berseru kesal, tapi mereka sudah lelah berdebat dan ingin tidur secepatnya.

Budi mendelik. Sekarang ketiga remaja itu seperti seorang siswa yang sedang berhadapan dengan guru BK di sekolah. "Aish, ini lo juga ngapain berdiri di depan gue, Ru?"

Bibir Biru mencebik. "Lo pilih kasih, Yah! Kenapa gue nggak ditanyain kek mereka berdua?"

Plak!

Kepala Biru digeplak Budi. "Lo anak siapa, sih?"

Biru menyahut, "Anak lo bukan, sih?"

"Oh iya," Budi mengangguk sekali. Biru juga melakukan hal yang sama. Dan, perdebatan itu berakhir dengan cepat. Diandra sampai takjub melihatnya.

"Mending gini deh," Budi menyandar pada pinggir meja, kedua tangannya terlipat di depan perut, "kan kita bakal setiap hari siaran tengah malem selama misi ini berjalan. Ya kali kalian pulang jam satu terus balik lagi ke sini paginya. Di sini masih ada satu kamar. Lo berdua mending nginep."

"Nah bener tuh!" Kedua mata Biru berbinar. Ide Ayahnya kali ini sangat bagus. "Masih ada satu kamar, mending kalian berdua ngi-wait! S-satu kamar?!"

Biru maju selangkah, menatap kesal Budi. "Nggak, nggak, gue nggak setuju! Gue nggak setuju And sekamar sama dia, Yah!" telunjuk Biru menunjuk Saka.

Yang ditunjuk mengusap tengkuk leher. Seperti...sedang salah tingkah? "G-gue mending pulang aja," kata Saka. Ada yang gugup ternyata.

Budi mengambil kemoceng di atas meja, menusuk perut Biru menggunakan benda itu. "Ya nggak lah! Biar And yang tidur di kamar itu. Saka tidur bareng lo."

Biru menoleh ke belakang. Bergidik. "Ogah! Mending yang sekamar sama gue And aja!"

Lagi, Budi menggunakan kemoceng di tangannya. Kali ini untuk memukul lengan Biru. "Lo mau rumah kita digrebek Pak RT sama warga?!"

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang