Bonus Chapter 3

979 139 10
                                    

Jisung & Chenle masuk TK

"Mama.. Mama.." panggil si sulung sambil berusaha menaiki tempat tidur ibunya.

"Hm? Urii Ikan Lele wae?" tanya Yangyang setengah sadar dengan suara seraknya sambil meraih selimut tebal untuk menutupi tubuhnya.

"S'kolah." jawab Chenle dengan polosnya.

"Uhm? Urii Lele sekarang masih jam 3 pagi, sayang. Ibu gurunya masih pada bobok." ucap Yangyang sambil mengelus rambut si sulung.

"Jam iga? Skalang jam 8 mama.." saut Chenle sambil menyondorkan jam weker kecil miliknya.

"Lele.. Harus belajar membedakan angka 3 dan 8. Jelas-jelas ini angka.."

"..8" lanjut Yangyang.

"Aiya!! Gege!! Bangunnn!" teriak Yangyang sambil membangunkan Kun yang tertidur di sampingnya.

"Tu kan! Mama arus blajar membwedakan angka iga dan lapan!" protes Chenle.

09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09.00
Sekolah ChenJi

"Appa, Mama? Mama manaa?" tanya Jisung setelah turun dari mobilnya.

Yangyang yang sedang tidak enak badan, jadi tidak bisa ikut mengantarkan kedua putranya di hari pertama mereka sekolah.

"Mama lagi bobok di rumah, nanti kalian pulang baru deh bisa ketemu mama." jawab Kun kemudian mencium kening Chenle dan Jisung.

Sebelum berhasil mencium kening Jisung. Tiba2,

"TOPPPP! CETOPPP!! ICUNG NDA MAU DI CIUM APPA!! NTI ICUNG ADI BULUK KAYAA APPA!!" teriak Jisung histeris sambil menutupi jidatnya.

"Hiks.. Hiks.." Chenle yang tiba2 terisak.

"Lelee kenapaa?" tanya Kun.

"Belalti Lele skalang buluk dong? Bis dicium ma Appa.." ucap Chenle dengan matanya yang mulai mengeluarkan air mata.

Setelah 15 menit, selesai sudah drama mereka di depan gerbang sekolah. Kedua bocah mungil itu berjalan beriringan memasuki kelas mereka.

--*--

"Haii!" sapa seorang bocah gembul yang tiba2 mendatangi meja Chenle.

"Um? Anak gembul ni capa?" tanya Chenle dengan polos.

"ISH! Kamu uga embul yak! Mangnya kamu kulus apa?! Huh!" saut bocah gembul tadi.

"Aih! Kata Mama, Lele ucul kok! Nda gembul kaya kamu!" balas Chenle tidak mau kalah.

"YAK! KAMU EMBUL TAU! UDA EMBUL, BULUK AGI! ISH! ECHAN NDA MAU MAIN MA KAMU!" teriak bocah gembul tadi, Haechan Lee.

(Anggep aja disini Haechan seumuran sama mereka, mager nyari cast lainnya huhu.)

"HUAAAAA!! ICUNGG!! LELE DIBILANG BULUKK!!" histeris Chenle.

Jisung mendatangi saudaranya sambil tergopoh-gopoh.

"Ish! Nda kok! Lele cakep kaya Icung! Lele nda buluk.. Liatt nii, Lele cakep kan!?" pujian Jisung berhasil membuat si sulung tersenyum kembali.

"Huum! Lele cakep!"

"Yauda! Nti kalo di cium appa lagi, Lele nda mau! Kayanya Lele ketulalan buluknya Appa!" lanjut Chenle sambil tersenyum bangga.

Jam pulang sekolah

"Mamaaa!! Icung pulang!!" teriakan Jisung menggelegar diseluruh ruang tamu.

"LELEEE UGAAA!!" teriakan Chenle bahkan lebih menggelegar hingga keluar rumah.

"Mama.. Mama.. Tau nda? Tadi ada anak embul yang ejek Lele buluk! Ish!" lapor Chenle.

"Huum! Padalal diya lebi buluk dalipada Lele!" lanjut Jisung sambil menganggukan kepalanya.

"AIYA! SIAPA YANG BILANG ANAK MAMA BULUK, HM? BELUM TAU DIA VISUALNYA MAMA SAMA APPA SEGANTENG APA!?" teriak Yangyang, padahal jelas ia sedang sakit. Masih bisa berteriak kencang.

"Aih? Mama nda ganteng! Mama tu canyik!" saut Chenle.

"Huum! Mama canyik kok mau ma Appa buluk ya? Padalal om Kai gang cebelah yang jualan ketoplak lebi cakep!" saut Jisung.

Setelah diusir dari kamar Kun dan Yangyang. Sekarang Kun sedang menemani namja manis kesayangannya itu yang sedang sakit di tempat tidur.

"Yangiee." panggil Kun.

"Hum?"

"Lama ngga dating berdua, jalan yuk." ajak Kun.

"Mau sih mau. Tapi ngga liat apa Yangie ngga bisa jalan gara2 semalem! Untung tadi pagi ada selimut tebel, kalo ngga Icung Lele pasti langsung syok!" protes Yangyang.

Mau protes atau marah sekalipun, raut wajah manisnya tidak akan hilang. Kun mana takut.

"Yaa.. Tapi kan semalem cumann bentar. Bisa sampe sakit gini, hm?"

"Coba aja sendiri lain kali!!" teriak Yangyang kemudian berbalik memunggungi suaminya.

[√]Tetangga Masa Gitu? [KunYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang