Jay memasuki ruang utama perusahaan di pagi yang dingin ini. Udara dingin ditambah ruangan ber-AC membuat siapapun akan merapatkan tangannya.
Jay yang baru datang pun meminta untuk dibuatkan secangkir kopi pada sekertarisnya.
Tidak lama seorang wanita dengan jas kerja masuk membawakan secangkir kopi panas yang biasa Jay minum disaat dingin atau lembur.
Jay memang bukan tipikal orang pecinta kopi, ia malah berusaha untuk menghindarinya. Atau ia akan meminum coklat panas sebagai gantinya.
"Terimakasih" Ucap Jay yang diangguki oleh sekertarisnya.
Setelah meletakkan kopi milik Jay sang sekertaris menaruh nampan dan mulai membacakan jadwal Jay hari ini.
"..Dan setelah makan siang nanti anda akan melakukan video call dengan sekertarisnya, tuan. Untuk menentukan jadwal keberangkatannya kesini"
"Kenapa tidak langsung dengannya?"
"Kata sekertarisnya beliau sedang memiliki urusan mendadak, tuan. Jadi beliau meminta sekertarisnya untuk mengantikan"
Sejujurnya Jay merasa agak jengkel sekarang.
Bagaimana bisa ia yang harus repot-repot mengurus acara keberangkatan orang itu sementara dia sendiri tidak ikut membahasnya. Tapi Jay berusaha memaklumi, mungkin urusannya benar-benar mendadak.
.
Sungchan berdiri menatap pantulan dirinya di kaca besar ruang pakiannya.
Kaos putih dan denim jacket yang dilipat sedikit di bagian lengan, dipadukan dengan celana chinos warna krem dan air jordan sneakers. Tidak lupa ditambahkan Rolex Submariner Date sebagai pelengkap.
Sungchan tersenyum puas melihat outfit-nya hari ini.
Ia mengambil ponsel dan beberapa keperluannya lalu turun ke bawah.
"Morning Eomma, Appa" Sapanya.
"Morning, son/Morning"
Sang ayah yang melihat ada yang berbeda langsung tersenyum.
"Ada apa ini, son? Kau mau ada kencan, hm?"
Sungchan tertawa kecil, "Kencan apasih Appa–"
"Aaah Sungchan-ie akan keluar dengan'nya' yaa" Celetuk sang ibu.
"Eomma–"
Nyonya Jung meletakkan sarapannya di hadapan Sungchan, "Sudah ayo makan. Jangan buat dia menunggu, son"
Sungchan dan kedua orangtuanya mulai memakan sarapan mereka.
"Apa hari ini tidak ada pekerjaan penting?" Tanya tuan Jung.
"Tidak Appa, mungkin hanya beberapa pekerjaan kecil saja. Sekertarisku bisa mengurusnya"
Kedua orangtuanya mengangguk paham.
"Aku berangkat dulu ya, Eomma, Appa" Pamitnya.
"Selamat bersenang-senang, son!"
.
Mood Jay agak buruk saat ini, ia masih jengkel dengan hal tadi.
Ia rasa ia butuh pacarnya sekarang, ia butuh pelukan hangat dan ucapan positif pacarnya yang– Arrghhh! Jay butuh pacarnya sekarang!
Jay menelungkupkan wajahnya di meja kerja.
Ia mengambil nafas dalam untuk menenangkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're MINE.
FanfictionBagaimana jika kekasihmu menjadi obsesi orang lain? *Maklumi kesalahan tanda baca & typonya okeyy, nnti bakal diperbaiki;) -Jay + Jake (Jayke) -Sungchan + Jake (Sungjake) . . . Only 1 of them is gonna be together, (ON HOLD) Don't forget to VOTE! Enj...