Insiden

8.2K 245 9
                                    

Di pagi hari yang cerah, Natha sedang asyik memasak untuk bekal sarapannya sambil mendengarkan musik cukup keras dengan speaker bluethoot-nya. Ia memasak nasi goreng dengan telor ceplok setengah matang, itu adalah makanan favoritnya.

Beberapa saat kemudian ia merasa ada yang aneh, seolah-olah ia mendengar suara teriakan, akhirnya ia matikan sejenak musiknya dan mencoba mendengarkannya lagi dengan seksama namun ternyata tak ada suara pun yang kembali terdengar. Lalu ia mengabaikan hal tersebut dan memutarkan musiknya lagi.

Tak lama kemudian memasak selesai dan saatnya untuk di hidangkan ke dua piring dan sisanya untuk dua kotak makan untuk bekal ke sekolah.

"Dafff ..." Sejenak berhenti memanggil karena Natha baru sadar bahwa sedari tadi Daffa belum juga sadar.

Ia selesaikan dulu pekerjaannya, lalu ia pergi sambil memanggil-manggil nama Daffa. "Daff!!"

"Daff!! Sarapan dulu." Teriaknya dari bawah tangga.

Merasa tak ada jawaban, Natha lantas naik dengan penuh kekhawatiran kalau Daffa tak kunjung sadar semalaman. Ia pun panik dan mulai berlari menuju kamarnya. Melihat tak ada seorang pun di kamarnya, ia berpikir apakah mungkin Daffa kabur lewat jendela? Akhirnya ia cek dulu ke kamar mandi, dan begitu pintu kamar mandi dibuka justru ia melihat Daffa terbaring pingsan di lantai kamar mandi dengan pakaian seragam yang basah kuyub dengan shower yang menyala deras.

"DAFFA!!!"

Tidak berapa lama kemudian Daffa kembali di baringkan diatas kasurnya Natha dan menggantikan pakaian Daffa dengan baju mikik Natha. Natha duduk disamping menunggu Daffa sadar dari pingsannya, dan sudah ada menu sarapan tadi diatas laci meja lampu disebelah kasur Natha.

Sudah jam 7 pagi, sepertinya sudah telat. Tapi Natha sama sekali tidak tergesah-gesah dan justru malah santai.

Tidak lama kemudian Daffa terbangun-mengerang sakit di kepalanya dan mencoba membuka matanya.

"Aarrgghh.." Daff mengerang kesakitan.

"Udah sadar?" Tanya Natha yang bergegas mendekat ke Daffa.

"Ini dimana?" Tanya Daffa yang hendak duduk.

Lalu Natha membantu Daffa untuk duduk, setelah duduk Daffa masih mengerang kesakitan.

"Kamu ada di rumah aku." Jawab Natha.

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Aku." Jawab Daffa.

"Maksudnya?"

"Kenapa aku ada disini?"

"Heh, semalam habis makan tuh kamu tidur lagi. Mau nanya alamat kamu, gak enak bangunin. Pas mau cari KTP di dompet kamu, kamu malah ga bawa dompet. Yaudah, aku bawa kesini." Jelasnya Natha.

"Oh."

"Kok kepala aku sakit ya?"

"Kamu tadi habis ..." Jawab Natha yang tiba-tiba saja berhenti. Kemudian ia melanjutkan kembali ucapannya, "kamu habis jatuh di kamar mandi."

"Jatuh?" Balas Daffa sambil mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Setelah ia mengingatnya, hal itu membuat Daffa terkesiap kaget dan sontak berkata "Raffa!!"

Daffa langsung hendak mengambil ponselnya namun tetiba saja ia merasakan sakit kepala yang hebat sehingga Natha menyuruhnya istirahat dan tenang.

"Aahh .." Daffa merintih.

"Udah udah, kamu istirahat aja. Jangan banyak gerak. Kan aku gak tau kamu kebentur mananya." Ujar Natha.

"Ambilin hp aku bisa gak?" Pinta Daffa.

Be With You [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang