ㅡ satu

1.5K 113 8
                                    

remedy i need is thou, sweet.

antar ujung dan ujung, saling tampak di bawah temaram dan kelap-kelip lampu yang membuat silau. pemuda surai blonde tenggelam dalam pekat matanya sedari tadi, tak luput, tak terelakkan.

ia tahu jenamanya, tahu pula subjek si surai blonde itu. satu perguruan tinggi, beda fakultas.

kali pertama surai blonde hadir di tempat orang dewasa menghamburkan miliknya untuk bersenang-senang. kali pertama juga, ia melihat surai blonde dari kejauhan.

ternyata mengagumkan.

"jangan bilang lo bisexual?" celetuk pemuda di sampingnya yang menyadari keanehan pada teman sejawatnya.

ia tak hirau. untuk apa.

lagi, celetukan. "cantiknya gak boongan, tapi berbatang."

resah dengan mulut sahabatnya, ia hanya merespon dengan lirikan tajam dan melenggang pergi begitu saja menghampiri kasihnya di sudut lain yang sudah tampak di matanya sejak tadi.

di ujung lain, surai blonde dengan mimiknya yang garang, mata tajam memikat—resah berada di tempat asing yang bising. hampir tak terdengar suara orang bercakap karena teredam dentum musik aneh. jika bukan karena sahabatnya, tak sudi kakinya menginjak tempat yang menguar aroma alkohol dimanapun ia berdiri.

"hey."

surai blonde menoleh. "gue kirain siapa!" pekiknya agar terdengar. "lama banget sih, gue nungguin lo bisa kali gue jadi jamur."

"sumpah, lix, lima belas menit gue tinggal lo disini terus gak kemana-mana?"

felix dengan nama belakang lee, jenama si surai blonde itu. mangangguk polos dengan wajah garangnya.

"ya... gimana kalau gue ilang? makanya gue disini aja, han." katanya. "urusan lo udah belum kalo udah cepet ayo pulang."

"pulang? nanggung amat. selagi disini mending seneng-seneng aja daripada lo galauin choi san mulu." ejek sahabatnya, pemilik nama han jisung. felix hanya mendelik dan mencibir. "toleransi lo sama alkohol good gak?"

felix mengedik bahu. "pulang aja lah ayo, han."

malam itu malam dimana felix, yang terkenal lugu, mengetuk pintu nerakanya. setelah malam itu ia semakin dikenal di lingkup kampusnya.

wapresma fakultas seni dan desain, lee felix, semester 5, fashionable, humble, tekenal baik-baik tapi untuk pertama kalinya bersandang ke pub. itu berita heboh.

yang lebih menggemparkan adalah nama yang dielukan seantereo kampus, disanding dengan nama felix.

"sejak kapan lo deket sema ketua BEM?"

felix mengedik bahu. "kan emang udah saling kenal, cuma... ya baru kali ini aja keliatan deket. salah persepsi sih jadi heboh. padahal biasa aja."

"gak gitu. lo tau gak, lix, wapresma fakultas seni dan desain bareng ketua BEM dari HI FISIP tuh kayak dua semesta misterius—ketemu terus lebur jadi pecah. jadi satu kesatuan yang menakjubkan aja gitu."

poisonous; hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang