Bab 1

288 50 5
                                    


Enjoy Reading

______________________________________

Aku mencintainya, aku menyukainya, aku tidak ingin melepas perasaan ini, aku ingin bersamanya.

Emosi yang seperti ini, suatu saat nanti aku akan menghapusnya.

Namun, aku akan masih mengingat bahwa, aku pernah mencintainya.

****

Hinata POV

'Ah' sekali lagi aku di sini. Setelah tadi sore aku mengatakan sesuatu yang aneh, aku akhirnya duduk merenung di taman ini.

Menatap sendu kearah bintang-bintang kecil itu, mataku teralihkan pada Bulan yang tampak cantik dan indah itu.

Jika aku memandangnya lebih dalam, bulan yang berada di atas sana terlihat seperti Sasuke.

Mereka sama-sama cantik dan menawan, dibalik bulan besar itu, para bintang mengelilingi nya, seolah-olah bintang-bintang itu sedang mengagumi keindahannya. Seperti orang lain yang selalu mengagumi Sasuke.

Namun ada satu hal yang membuat persamaan mereka begitu membuatku sakit. Itu adalah mereka berdua yang tak bisa aku sentuh dengan tanganku. Meski mereka terlihat dekat, tetapi pada kenyataan nya mereka sangat jauh dariku.

Mengingat tadi sore aku memutuskan untuk tidak mendekatinya lagi, sulit rasanya untuk mempercayai ucapanku sendiri. Aku tahu bahwa selama ini aku telah jatuh cinta pada seseorang yang salah, akan tetapi perasaan ini tidak bisa aku hilangkan begitu saja.

Selain itu, aku juga tahu bahwa, seberapa banyak pun hal yang aku lakukan untuknya tidaklah berarti baginya, karena dia telah membenciku. Tapi selama ini aku tetap tidak menyerah untuk mendekatinya, aku selalu percaya bila suatu saat nanti Sasuke akan memperhatikanku.

Aku selalu percaya hal itu, setidaknya sampai hari ini.

Seandainya tadi aku tidak mengutarakan perasaanku, akankah aku bisa memendam perasaan ini lebih lama?

Aku melakukan itu tanpa berpikir panjang, aku tahu bahwa dia akan menolakku seperti ini. Namun, tetap saja itu benar-benar menyakitkan. Sampai sekarang, setiap kali aku mengingat kata-katanya, dadaku terasa sakit dan sesak.

Pada kenyataan nya, meski aku tahu jawabannya, aku masih berharap dia menerimaku.

Betapa bodohnya aku, setelah mengatakan aku tidak akan menemuinya lagi, aku merasa menyesal sekarang. Bahkan air mata ini tidak dapat aku tahan lagi. Aku... Aku menangis sekarang.

Rasa sakit di dadaku tak kunjung menghilang, ucapan Sasuke pun tidak bisa aku lupakan. Berkali-kali pun aku mencoba memukul dada ini, semua usaha itu justru semakin membuat perasaan ini terasa sesak.

Sasuke mengatakan bahwa, 'segala yang kamu lakukan selama ini menyebalkan, dan sekarang kamu menyukaiku? Jangan pernah mengatakan hal memuakkan seperti itu lagi.'

Memuakkan, aku tidak pernah tahu bahwa, perasaanku selama ini dianggap memuakkan baginya, andai saja aku tahu mungkin aku akan membuang itu sejak dulu.

Meskipun keputusanku ingin meninggalkannya terasa berat, tetapi aku rasa itu adalah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan agar Sasuke bahagia.

Jika memang dengan menghilangnya aku bisa membuat Sasuke merasa bebas, maka aku akan pergi sejauh mungkin sehingga dia tak akan bisa menemukanku dimanapun dia berada.

Why You Love Me Now?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang