Tidak seperti biasanya pada jam enam pagi ini, Darmawan masih berada di kamarnya. Alih-alih membaca koran atau menonton berita di televisi, Darmawan memilih untuk menenangkan diri di kamar. Darmawan menatap bingkai foto almarhum istrinya, Tiara, yang diletakkannya di atas nakas di samping ranjang. Ia mengusap pelan wajah Tiara yang tersenyum manis di dalam bingkai.
Starla masih berumur 8 tahun saat kejadian naas menimpa Tiara. Istrinya menjadi korban tabrak lari pengemudi mabuk. Sejak itu, Darmawan mau tidak mau merangkap menjadi seorang ayah juga ibu. Selain bekerja untuk memenuhi keperluan keluarga, Darmawan juga harus mendidik, membesarkan putrinya seorang diri. Ia tidak mau Starla menjadi anak yang bebas pergaulannya. Oleh sebab itu, Darmawan kerap kali membatasi pergaulan Starla dan menjodohkannya dengan anak sahabatnya, Gunawan-ayah Petra.
"Tiara, andai kamu ada di sini. Kamu pasti tahu apa yang harus saya lakukan," gumam Darmawan. Sekali lagi tangannya mengusap bingkai foto Tiara.
"Apa yang harus saya perbuat Tiara?" suara Darmawan bergetar, terdengar sangat tertekan. Setitik bulir air mata Darmawan menetes tanpa ia sadari.
Darmawan teringat pada masa kuliahnya saat pertama kali ia jatuh cinta pada Tiara. Saat itu, Tiara sudah mempunyai pasangan. Tetapi besarnya cinta Darmawan pada Tiara, membuatnya rela menunggu Tiara bertahun-tahun sampai pada akhirnya Tiara putus dengan Raka-pacarnya yang ternyata main hati dengan wanita lain.
Awalnya Tiara menolak ketika Darmawan mendekatinya. Mungkin saat itu, Tiara mengira kalau Darmawan akan mempermainkannya seperti Raka. Darmawan tidak menyerah begitu saja. Diam-diam Darmawan mengirimkan bunga, cokelat valentine, kertas-kertas berisi puisi ditujukan untuk Tiara. Lama-kelamaan aksinya itu ketahuan juga oleh Tiara, juga kedua orang tua Tiara saat diam-diam Darmawan menggantungkan sekeranjang buah dan bunga di depan pagar rumah Tiara.
Sedikit demi sedikit hati Tiara melunak. Ia memberi kesempatan untuk Darmawan. Tanpa buang banyak waktu, Darmawan mengajak gadisnya untuk menonton, makan malam bersama dan jalan-jalan ke tempat wisata. Selama mereka bersama, Tiara nampak senang dan bahagia karena Darmawan selalu bisa memahaminya.
Empat tahun mereka pacaran, Darmawan bertekad menjadikan Tiara istrinya. Namun, hubungan mereka ditentang oleh orang tua Tiara. Sebetulnya, Darmawan sudah tahu cepat atau lambat ia harus menemui kedua orang tua Tiara. Darmawan juga tahu, ia bukan berasal dari kalangan orang berada kala itu, sehingga orang tua Tiara khawatir akan hidup putrinya jika Darmawan menikahi Tiara.
Tak patah semangat, Darmawan mencoba terus untuk meluluhkan hati orang tua Starla. Darmawan memutuskan membangun bisnisnya sendiri. Jatuh bangun usahanya, demi dapat dipandang dan direstui oleh kedua orang tua Tiara. Ternak ayam menjadi pilihan bisnis yang Darmawan tekuni hingga akhirnya berkembang pesat.
Bisnis, menjadi jalan pembuka Darmawan untuk meluluhkan hati kedua orang tua Tiara. Menjamin putrinya akan bahagia dan hidup berkecukupan dengannya, kedua orang tua Tiara pun merestui hubungan mereka.
Darmawan mengusap matanya yang basah.
"Mungkin lebih baik aku berikan kesempatan untuk anak itu," kata Darmawan pelan. Ia kemudian tersenyum pada bingkai foto Tiara.
"Terima kasih, sayang," ucap Darmawan seraya mencium kening Tiara dalam bingkai.
***
22nd May 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You [Terbit]
RomanceSejak pertemuan pertamanya dengan Petra di sebuah acara kantor, Yosika tidak mampu melupakan pria itu. Dia tergila-gila pada Petra yang kaku dan berhati es. Berbagai cara Yosika lakukan agar Petra jatuh cinta padanya, tapi tetap saja, Petra tak ped...