Sudah lama sekali aku menjadi pelayan di rumah tuan Sean, rumah yang sangat megah sehingga 5 pelayan pun tidak cukup untuk membersihkan rumahnya
Oh iya, perkenalkan namaku Sasa, aku sudah berkerja disini 5 tahunan karena keadaan ekonomi ku yang sangat kurang
Umurku baru 21 tahun aku bekerja di rumah tuan waktu masih 16 tahun karena ibuku yang sakit dan tidak ada yang membiayai sekolah ku jadi, ketika mendapat tawaran untuk bekerja dengan gaji yang sangat tinggi langsung ku setujui begitu saja
Tuan Sean baru berumur 30 tahun dia kaya,pintar,tinggi,ganteng dan juga sangat sexy, dia anak tunggal orang tuanya tidak tinggal bersamanya
"Kalau aja jodohku tuan Sean tidak perlu repot-repot aku kerja kayak gini lagi" kataku dalam hati
"Sasa cepat kesini bawakan saya 2 botol air" Teriak tuan dari ruang olahraga nya
"Iya tuan,sebentar" kataku sambil berlari ke lemari es untuk mengambil air disana
"Ini tuan airnya" kataku sambil memandang tuan Sean yang wajahnya penuh keringat dan perutnya yang sixpack
"Terima kasih, kamu disini saja nanti kalau saya butuh sesuatu saya nggak usah teriak"
"Iya tuan" Jawabku dengan mata yang tidak lepas dari perut tuan Sean
"Kamu kenapa melihat perut saya terus?" Tanya tuan Sean sambil meminum airnya
"Ahh nggak tuan cuman perutnya bagus aja" Jawabku sambil menunduk dan wajah yang memerah
"Mau nyoba megang?" Tanya tuan Sean sambil memandangiku dengan lekat
"Ng-nggak usah tuan nanti takutnya tangan saya nggak bisa lepas dari perut tuan hehe" Jawabku dengan polos
Tuan Sean mengambil tangan ku dan menaruh nya di perut nya
"Pegang aja nggak apa-apa, kalau keterusan juga nggak apa-apa" Kata tuan sambil mengelus kepalaku
Aku yang kaget dengan sikap tuan yang tiba-tiba tapi tergantikan dengan rasa kaget karena bisa menyentuh perut yang kotak kotak itu
"Wahhh gini ya rasanya enak tuan, tuan kelihatan sexy banget" Ucapku tanpa mengalihkan pandanganku dari perutnya
"Mau yang lebih enak ga?" Tanya tuan sambil mendekatkan badannya ke arahku
"Emang tuan punya sesuatu yang enak ya?" Tanya ku menatap wajahnya
"Ada, kamu mau nggak?" Tawar tuan kepadaku dan memandang wajahku dengan lekat
"Boleh tuan, saya mau yang enak juga" Jawabku dengan bersemangat
Tuan Sean memegang wajahku dan menelusuri satu persatu yang ada di wajahku dari mata,hidung hingga bibir
Tuan mengusap bibirku dengan jarinya dan dia mulai menundukkan wajahnya bibir kami menempel tak lama kemudian tuan menggerakkan bibirnya
Tangan tuan Sean memegang pinggang ku untuk mendekatkan badanku lagi ke arahnya dan tangan yang satunya di taruh ditengkuk ku untuk memperdalam ciumannya
"Engghhh...tuann...enakk...tuan..." Desahku yang baru pertama kali merasakan nya
Tangan tuan Sean mulai memegang tali yang ada di pinggang ku dan menarik talinya
"Jangan pernah minta berhenti sebelum saya yang ingin berhenti" Kata tuan Sean dengan suara nya yang serak
Tuan sean memegang bahuku dan melepaskan bajuku dan baju yang aku pakai sudah terjatuh di lantai
Tuan Sean memandangi tubuhku yang mulus,putih dan indah. Tuan Sean memajukan wajahnya dan menggigit leherku dan memberi kecupan
"Ahhh....tuann...yahh...hisap lebih dalmhhh..." Desahku sambil menekan kan kepalanya lebih dalam ke arah leherku
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story (21+)
Short StoryBUAT ADIK ADIK KECIL YANG MASIH BELUM CUKUP UMUR JANGAN DIBUKA YAA!! PLISS HARGAI KARYA ORANG LAIN UDAH ADA TULISAN 21+ KAN JANGAN ASAL REPORT CERITA!! KALAU NGGAK SUKA YA UDAH JANGAN DI LIHAT DAN JANGAN DIBACA TINGGAL SKIP INI CERITA!! TERIMA KASIH...