Toxic - 2

2.7K 164 10
                                    

Sorry udah terlalu lama gak up

Sorry juga for typo

Happy reading,

Hoseok berjalan cepat melintasi koridor rumah sakit. Berharap sahabatnya baik-baik saja.

Ya, Jimin masuk rumah sakit karena tak sadarkan diri di depan pintu kamar dengan kondisi yang masih sama sejak pulang ke rumah. Mamanya langsung membawa ke rumah sakit. Sahabat yang ia tahu hanyalah Hoseok. Jadi, Hoseoklah yang pertama mamanya telpon.

"Masuklah. Jimin baru saja sadar, dia terlihat diam sedari tadi," ucap mama Jimin pada Hoseok. Pria yang akrab Jimin panggil Hobi hyung itu sangat cemas. Pasalnya, dia adalah sahabat kecil Jimin sebelum akhirnya sibuk dengan pacar barunya, Jeon Jungkook.

Jimin bisa dibilang terlalu cinta dengan Jungkook. Selain menjadi pacar pertama, Jungkook juga selalu menujukkan perhatiannya. Namun Hoseok lebih melihat jika hubungan mereka semacam toxic.

Jungkook tak pernah melepaskan Jimin dari segi apapun, dengan alasan cinta. Membuat Jimin benar-benar terjerat hingga tak mau lepas, meskipun telah banyak menerima informasi buruk tentang Jungkook.

Jimin terlalu naif untuk seseorang yang bernama Jeon Jungkook. Selalu membela apapun dan meluangkan waktu untuk memenuhi apa yang Jungkook inginkan. Jimin juga jadi mengenal dunia malam dan masuk ke klub. Saat itu Hoseok yang membawanya pulang disaat Jungkook juga mabuk berat.

Hoseok harus membawa ke apartemennya. Tidak mungkin membawa Jimin pulang dalam keadaan mabuk. Mama Jimin bisa khawatir. Berbohong jika Jimin memang menginap di tempatnya. Hoseok nyaris setiap saat berbohong. Tapi Jimin tak kunjung mengerti jika hubungan cintanya dengan Jungkook tidak sehat.

"Chim.." Hoseok membuka pintu dengan perlahan. Menyaksikan Jimin yang hanya tersenyum tipis padanya. Hoseok masuk dan berdiri di samping ranjang.

"Kau kenapa? Kenapa pingsan?"

Jimin menunduk. Sepertinya menangis. Bahunya terguncang menahan isak.

"Heii..kenapa hum?" Hoseok merangkul tubuh itu.

"Aku..aku takut hyung, hiks!" mata Jimin sudah sembab.

"Apa yang terjadi?" Hoseok mulai khawatir.

Jimin pun mulai bercerita tentang apa yang Jungkook lakukan padanya. Tak ada hal sedikitpun ia lewatkan untuk diceritakan kepada Hoseok.

Tanpa Jimin sadari, mamanya tengah mendengarkan semuanya. Menahan sesak tangis melihat putra semata wayangnya merasakan sakit karena orang yang dicintai.

Hoseok mengepalkan tangan. Hobi hyung yang Jimin kenal penuh ceria, kini berubah mendung dan suram. Wajahnya tak menunjukkan ekspresi biasanya. Pria itu sangat marah.

"Aku akan membunuh Jungkook!"

"Hyuung..aku mohon..aku masih sangat mencintainya," ucap JImin memelas.

"Cinta? Kau mencintai pria brengsek seperti dia? Kau sadarlah Ji, dia tidak prnah benar-benar mencintaimu!"

"Hyung, hiks.."

"Heiii..ada apa ini? Kenapa wajahmu hmm?" sapa mama Jimin yang tiba-tiba masuk.

"Ma.."

"Kau sudah lebih baik? Tapi sepertinya hyung mu ini sedang marah..kenapa?"

"Tante, sepertinya saya harus pamit. Ada urusan penting yang harus segera saya selesaikan," pamit Hoseok.

"Hyung.." Jimin berucap namun tak mendapat perhatian Hoseok. Matanya kembali meneteskan air.

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang