(15) Saran dari Miwa

2.2K 230 39
                                    

"Paman Tobio, ayo main denganku lagi!"

Anak laki-laki berusia lima tahun itu menarik-narik baju biru Kageyama yang terbaring di ruang tamu. Kageyama menghela napas beberapa kali, sedari tadi mereka sudah bermain tanpa henti.

"Kento-chan. Tangan paman sakit nih, kau main dulu sendiri ya," ucap Kageyama sembari menunjukkan tangannya yang terluka.

Kento mengerucutkan bibirnya, dengan sengaja dia memukul tangan Kageyama, membuat pria itu meringis kesakitan. Dan suara tertawa Kento mengisi ruang tamu, mendengar Kageyama meringis, Aizawa-suami Miwa-langsung menggendong Kento.

"Kento, gak boleh nakal seperti itu, tangan paman kan lagi sakit. Minta maaf dulu sama paman Tobio," tutur Aizawa dengan lembut.

"Maaf ya, Paman," ucap Kento dengan suara gemas.

Kageyama mengangguk, "Tidak apa-apa."

"Kento main sama ayah aja yuk." Aizawa menggendong Kento.

Tak lama Miwa datang duduk di sofa yang tak jauh dari Kageyama.

"Tobio, kau sudah baikan dengan (Name) kan?"

Kageyama menoleh pada Miwa. "Udah lah, Kak."

Miwa mengangguk mengerti, "Hei Tobio ... kau selama ini berhubungan intim dengan (Name) berapa kali sehari?"

Kageyama yang mendengarnya tersentak, dia tidak menyangka kakaknya menanyakan hal yang cukup personal bagi dirinya.

"K-kenapa Kakak bertanya hal itu?" jawab Kageyama terbata-bata, pandangannya hanya lurus ke depan.

"Hanya penasaran saja. Sebesar apa usahamu untuk memberikan keponakan padaku."

"Mengenai itu ... k-kita melakukannya, sesuai ha-hati saja. Tidak menentu."

"Tidak menggunakan pengaman kan?"

Lagi dan lagi pertanyaan yang cukup vulgar bagi pria itu. Yahh, tapi kan dia sudah dewasa.

"Tentu tidak."

Miwa menepuk punggung adiknya itu, "Cepatlah beri Kento teman."

"Aku dan (Name) terus berusaha kok, Kak. Doakan saja (Name) cepat hamil," tutur Kageyama menatap Miwa.

"Kalau bisa kau lakukan setiap pagi saja. Kudengar dari artikel kesehatan, morning sex itu bagus untuk pasangan suami istri." Miwa berkata dengan santainya. Hal itu menarik perhatian Kageyama.

"Setiap pagi? Kira-kira berapa ronde kak baiknya?"

"Hmm, biasanya aku dan suamiku sih hanya tiga ronde."

(Name) yang baru saja datang mematung di tempatnya dengan beberapa minuman dan camilan. (Name) mendengar semuanya, pipi wanita itu bahkan sudah merah padam. Tak lama Miwa baru menyadari kehadiran (Name) yang berada di belakang Kageyama.

"Ngapain kok diam saja? Hahaha, sini, (Name)-chan," ajak Miwa.

Kageyama bergeming.

Apakah dia mendengarnya? Ah sudahlah, toh kita sudah melakukannya, batin pria itu.

"Ah iya, Kak." (Name) berjalan menghampiri kakak beradik itu.

"Hei (Name), aku ingin bertanya," ujar Miwa.

"Apa, Kak?"

Miwa menatap (Name), "Menurutmu, adikku ini pintar di kasur tidak?"

Sontak (Name) dan Kageyama terkejut. Kageyama hingga tersedak.

"Onee-chan!" seru Kageyama merasa kesal dan malu. Miwa mengulas senyum jail.

Kageyama melirik (Name), seakan menunggu jawaban dari (Name). Wanita itu kini tersipu malu, mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia terlalu malu menatap Kageyama. (Name) mengangguk malu.

"Eeee. Tobio-chan sudah menjadi pria sejati nih!" seru Miwa memukul punggung Kageyama kencang.

"(Name)-chan, apa kau puas dengannya?"

"Onee-chan, berhentilah bertanya pertanyaan vulgar seperti itu pada (Name)!" Kageyama berseru membalas pukulan Miwa.

(Name) mengangguk lagi. Jawaban (Name) membuat Kageyama semakin salah tingkah. Miwa yang melihat tingkah sepasang suami istri ini terheran-heran. Katanya mereka sering melakukannya, tetapi kenapa masih saja malu-malu membicarakan hal ini?

"Ihh gemes deh ngeliat kalian. Padahal udah sering melakukannya, tapi masih aja malu-malu. Hahaha."

Kini Miwa tertawa puas, dia puas bisa menggoda adiknya sekaligus adik iparnya juga.

"Kutunggu baby Kageyama dari kalian."

Ucap Miwa sembari menyeruput jus strawberry yang dibawa tadi. Ketika pandangan Kageyama bertemu dengan (Name), keduanya langsung berpaling satu sama lain. Tersipu malu.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Kageyama Tobio X Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang