Deux: Taradiddle

85 15 0
                                    

Chapter 2
—Taradiddle—
(n.) Kebohongan kecil

"Fushiguro, cepat ganti pakaianmu!" perintah Eliane.

Jam kerja Fushiguro sudah dimulai. Ia sedikit terlambat hari ini. Sejujurnya, Eliane menyuruh lelaki itu untuk libur dari pekerjaannya hari ini, namun Fushiguro bersikukuh untuk tetap bekerja, karena itu adalah kewajibannya.

Pemuda bersurai gelap itu lalu mengambil handuk dan seragam pelayan yang sudah disediakan Eliane.

"Terima kasih sekali lagi, maaf selalu merepotkanmu," ia lalu menunduk 90 derajat.

Eliane membuang napasnya dengan kasar. "Mau sampai kapan kau bersikap seperti itu padaku? Bukankah sikapmu itu terlalu formal? Aku ingin kau bersikap sedikit lebih santai, jangan kaku begitu."

"Tapi, Nona—"

"Sudah kubilang jangan memanggilku Nona lagi meski di tempat kerjamu!"

"Maafkan say—"

"Aku!"

"Maafkan aku," Fushiguro kembali menunduk 90 derajat.

Sikap Fushiguro saat di tempatnya bekerja dan saat ia hanya berdua dengan Eliane jauh berbanding terbalik. Contohnya, penggunaan kata 'Nona', 'saya', 'Anda', dan lain-lain.

Alasannya sama saja, itu adalah kewajibannya untuk menghormati atasan.

"Ngomong-ngomong, Fushiguro, sepertinya Papa ingin berbicara denganmu."

Eliane lalu melirik arah ambang pintu. Di sana sudah berdiri seorang pria berumur kepala empat yang menunggu sambil menyilangkan tangan di depan dada.

"Aku pergi dulu." Eliane lalu beranjak pergi. Posisinya sebagai lawan bicara Fushiguro digantikan oleh ayah Eliane.

Kedua iris berwarna gelap itu bersitatap. Sebelum akhirnya sang pria membuka mulutnya.

"Fushiguro, kudengar kau sudah mengetahui semuanya."

"Maafkan saya." Ayolah, sudah berapa kali Fushiguro terus-terusan meminta maaf tanpa disuruh hari ini?

Badannya itu kembali membungkuk untuk kesekian kalinya. "Saya memang tak seharusnya mengetahui rahasia Anda sekeluarga."

Tak sesuai dugaan, ayah Eliane justru memegang bahu laki-laki itu, lalu mengajak Fushiguro untuk duduk sebentar.

Jemari sang pria tertaut satu sama lain. Menghabiskan waktu cukup lama untuknya membuka kata kali ini. "Aku tahu kau tidak pernah memaksa Putriku untuk mengatakannya. Justru dia sendiri yang terus terang padamu, bukan?"

Fushiguro mengangguk. "Itu benar."

Pria itu lalu menarik napas panjang yang terdengar berat. "Fushiguro, kau mengenal Eliane sebagai sosok yang selalu ceria dan ramah pada semua orang. Apa itu benar?"

Pemuda bermarga Fushiguro itu mengangguk setuju sekali lagi.

"Meski begitu, aku paham betul dia tidak sekuat yang orang-orang bayangkan. Dia bahkan tidak pernah menceritakan soal itu pada orang lain. Itu artinya, dia sudah memercayaimu. Jadi kuharap kau tidak pernah mengecewakan Putriku."

𝐘𝐎𝐔, 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐀𝐈𝐍 . fushiguro megumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang